Setahun Pandemi, Epidemiolog: Indonesia Butuh 2 Tahun Lagi Perang Lawan Covid-19

Reporter

Friski Riana

Senin, 1 Maret 2021 18:45 WIB

Ekspresi pegawai Unit Pelayanan Publik saat disuntik vaksin Covid-19 di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Senin, 1 Maret 2021. Menurut Juru Bicara Satgas Covid-19 Kabupaten Bekasi sebanyak 5260 pegawai Pelayanan Publik menjalani vaksinasi selama dua hari, dimulai hari ini hingga Selasa 2 Maret. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Epidemiolog Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman, memperkirakan Indonesia butuh waktu sekitar 2 tahun untuk berperang melawan Covid-19. "Perang kita melawan Covid-19 belum selesai. Masih memerlukan waktu dan setidaknya untuk Indonesia kita masih perlu 2 tahunan," kata Dicky kepada Tempo, Senin, 1 Maret 2021.

Menurut Dicky periode tersebut merupakan masa yang rawan karena dampak pandemi sudah multisektor dan multiefek. Sehingga, dibutuhkan mitigasi dan respons yang tepat dan cepat dari pemerintah tiap level dengan dukungan semua stakeholder.

Merujuk pada rilis ilmiah The Lancet, Dicky menjelaskan bahwa negara mana pun tidak boleh dan tidak bisa merujuk pada kasus harian dalam melihat performa atau tren pengendalian pandemi.

Di Indonesia, misalnya, meski tren kasus harian menurun, para epidemiolog telah mengingatkan bahwa pemerintah tidak boleh terpukau dan terpaku pada kasus harian tersebut. "Karena itu tidak valid. Apalagi di negara seperti Indonesia yang cakupan testing, tracing rendah. Itu amat tidak valid," ujarnya.

Dicky berujar jika pemerintah merujuk kasus harian yang menurun sebagai performa pengendalian pandemi, akan menjadi bahaya karena dapat menimbulkan misleading, misinterpretasi, dan misekspektasi.

Selain itu, positivity rate (perbandingan antara jumlah kasus positif Covid-19 dengan jumlah tes yang dilakukan) di Indonesia sejak awal pandemi selalu di atas 10 persen, dan menjadi pekerjaan rumah yang menumpuk.

Jika tidak bisa dikerjakan dalam semalam, Dicky menyarankan agar pemerintah mengerjakan secara bertahap dan memiliki strategi yang cermat, tepat, serta komprehensif. Salah satunya adalah dengan menyempurnakan program 3T dan vaksinasi Covid-19.

FRISKI RIANA

Baca Juga: Setahun Covid-19: Ini Inovasi Ilmuwan Indonesia untuk Tangani Pandemi

Berita terkait

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

1 jam lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

1 jam lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

12 jam lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Buat Jemaah Calon Haji 2024, Ini Aturan Terbaru dari Arab Saudi

20 jam lalu

Buat Jemaah Calon Haji 2024, Ini Aturan Terbaru dari Arab Saudi

Arab Saudi mewajibkan jemaah calon haji memenuhi kriteria vaksinasi dan mendapatkan izin resmi.

Baca Selengkapnya

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

1 hari lalu

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

Masih ada warga yang menganggap vaksinasi dapat menyebabkan kematian sehingga pelaksanaannya masih sering menemui kendala.

Baca Selengkapnya

Olahraga dan Modifikasi Gaya Hidup, Investasi Kesehatan bagi Anak Muda

2 hari lalu

Olahraga dan Modifikasi Gaya Hidup, Investasi Kesehatan bagi Anak Muda

Olahraga bisa menjadi investasi kesehatan di masa datang dan penting bagi anak muda zaman sekarang mengubah gaya hidup sehat dengan rajin berolahraga.

Baca Selengkapnya

Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

3 hari lalu

Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

Imunisasi atau vaksinasi tidak hanya diperuntukkan bagi bayi dan anak-anak tetapi juga orang dewasa. Simak alasannya.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

5 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

6 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

7 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya