PKS Akan Cermati Rencana NasDem Gelar Konvensi Bersama Capres 2024

Jumat, 26 Februari 2021 13:40 WIB

Logo baru PKS. dok.Panitia Munas PKS

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera Ahmad Fathul Bari mengatakan partainya akan mencermati rencana Partai NasDem menggelar konvensi bersama. Fathul mengatakan internal PKS pun tengah mematangkan mekanisme terbaik untuk menjaring calon presiden 2024.

"Mengenai wacana konvensi bersama, nanti perlu kita cermati lagi dan akan kami bicarakan terlebih dahulu," kata Fathul kepada Tempo, Jumat, 26 Februari 2021.

Fathul berujar PKS saat ini masih fokus bekerja untuk masyarakat dan terus mengkonsolidasikan struktur dan anggota partai untuk memenangkan Pileg dan Pilpres 2024. PKS juga memperkuat penokohan para kader di berbagai tingkatan agar ke depannya dapat memunculkan calon alternatif.

Fathul belum merinci siapa saja tokoh internal PKS yang bakal didorong maju di Pilpres 2024. Menurut dia, Majelis Syuro PKS yang nantinya akan memutuskan ihwal nama bakal calon jagoan partai.

Meski begitu, Fathul tak menampik partainya menjajaki komunikasi politik dengan partai-partai lain terkait kemungkinan koalisi di 2024. Ia mengakui partai melakukan komunikasi politik ke berbagai pihak untuk membangun koalisi dan penguatan basis pemilih.

"Komunikasi politik pasti berjalan terus, baik secara formal ataupun informal," ujar dia.

Baca: Nasdem Gelar Konvensi Capres 2024 Tahun Depan

Partai NasDem sebelumnya mengumumkan rencana menggelar konvensi calon presiden 2024 pada tahun depan. Sekretaris Jenderal Partai NasDem Johnny G. Plate mengatakan partainya akan membangun koalisi terlebih dulu demi memastikan pemenang konvensi mendapat tiket untuk maju Pilpres 2024.

"NasDem hanya akan melakukan konvensi dengan terlebih dahulu memastikan tiket presidential threshold terpenuhi," kata Johnny dalam konferensi pers, Kamis, 25 Februari 2021.

Untuk dapat mengajukan capres 2024, partai atau gabungan partai harus memiliki 20 persen kursi di Dewan Perwakilan Rakyat. Adapun NasDem hanya memiliki 9,05 persen.

BUDIARTI UTAMI PUTRI

Berita terkait

Kata Presiden PKS Saal Penolakan dari Partai Gelora untuk Masuk Koalisi Prabowo

54 menit lalu

Kata Presiden PKS Saal Penolakan dari Partai Gelora untuk Masuk Koalisi Prabowo

Presiden PKS Ahmad Syaikhu menanggapi penolakan dari Partai Gelora untuk bergabung ke koalisi Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Presiden PKS Benarkan Wali Kota Depok Idris Masuk Bursa Cagub Jabar

3 jam lalu

Presiden PKS Benarkan Wali Kota Depok Idris Masuk Bursa Cagub Jabar

Presiden PKS Ahmad Syaikhu mengiyakan bahwa Kota Depok Mohammad Idris masuk bursa calon gubernur Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Surya Paloh Tak Hadiri Pembubaran Timnas Amin, Ini Kata Anies

3 jam lalu

Surya Paloh Tak Hadiri Pembubaran Timnas Amin, Ini Kata Anies

Mantan capres nomor urut 01 Anies Baswedan menanggapi absennya Ketum Partai Nasdem Surya Paloh dalam acara pembubaran Timnas Amin.

Baca Selengkapnya

Begini Respons Gibran soal Peluang PKS Gabung ke Koalisi Prabowo

4 jam lalu

Begini Respons Gibran soal Peluang PKS Gabung ke Koalisi Prabowo

Gibran Rakabuming Raka memberikan respons soal peluang bergabungnya Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dengan koalisi pemerintahan

Baca Selengkapnya

Timnas AMIN Resmi Bubar, Anies: Bukan Mengakhiri Perjuangan

5 jam lalu

Timnas AMIN Resmi Bubar, Anies: Bukan Mengakhiri Perjuangan

Timnas AMIN resmi bubar pada hari ini. Menurut Anies Baswedan, pembubaran ini bukan berarti mengakhiri perjuangan.

Baca Selengkapnya

NasDem dan PKB Bilang Begini soal Jatah Kursi Menteri di Kabinet Prabowo

6 jam lalu

NasDem dan PKB Bilang Begini soal Jatah Kursi Menteri di Kabinet Prabowo

NasDem dan PKB angkat bicara soal jatah kursi menteri jika kelak jadi bergabung dengan pemerintahan Prabowo-Gibran. Apa kata mereka?

Baca Selengkapnya

Para Politikus PKS Ini Balas Partai Gelora soal Gabung Prabowo-Gibran

6 jam lalu

Para Politikus PKS Ini Balas Partai Gelora soal Gabung Prabowo-Gibran

Partai Gelora menolak PKS jika bergabung dengan pemerintahan Prabowo-Gibran, karena dinilai selalu 'menyerang' saat masa kampanye Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Partai Gelora Tolak PKS Gabung Koalisi Prabowo, Pengamat: Sampai Kiamat Sulit Disatukan

7 jam lalu

Partai Gelora Tolak PKS Gabung Koalisi Prabowo, Pengamat: Sampai Kiamat Sulit Disatukan

Pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah, Adi Prayitno, mengatakan bahwa PKS adalah musuh bebuyutan Partai Gelora.

Baca Selengkapnya

Gerindra Tuding KPU Gelembungkan Suara NasDem di 53 Kecamatan Jawa Barat

8 jam lalu

Gerindra Tuding KPU Gelembungkan Suara NasDem di 53 Kecamatan Jawa Barat

Partai Gerindra menuding KPU menggelembungkan suara Partai NasDem di 53 kecamatan di Majalengka dan Subang, Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Dosen Filsafat UGM Sebut Pentingnya Partai Oposisi: Jika Tidak Ada, Maka Demokrasi Tambah Merosot Jauh

8 jam lalu

Dosen Filsafat UGM Sebut Pentingnya Partai Oposisi: Jika Tidak Ada, Maka Demokrasi Tambah Merosot Jauh

Keberadaan partai oposisi sangat penting untuk memberikan pengawasan dan mengontrol jalannya pemerintahan. Ini pendapat dosen filsafat UGM.

Baca Selengkapnya