LIPI Beri 3 Catatan Potensi Masalah Pembentukan Komponen Cadangan

Rabu, 3 Februari 2021 21:07 WIB

Berdasarkan LKHPN 2019, total kekayaan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mencapai Rp 2 Triliun. Mantan Danjen Kopassus ini memiliki surat berharga dengan nilai Rp 1.7 triliun, dengan utang Rp 8 miliar. TEMPO/Putri

TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Diandra Mengko, mempertanyakan rencana pemerintah untuk segera membangun Komponen Cadangan (Komcad). Diandra mencatat setidaknya ada tiga permasalahan dari rencana ini.

"Ada tiga permasalahan, yang pertama ambiguitas tujuan, kedua efektifitas, dan ketiga masalah prioritas, yang pada akhirnya akan merujuk pada militerisasi," kata Diandra dalam diskusi daring, Rabu, 3 Februari 2021.

Terkait ambiguitas tujuan, Diandra mempertanyakan tujuan dari Komcad yang tak jelas. Di dalam Undang-Undang Pengelolaan Sumber Daya Nasional (PSBN), ditulis bahwa Komcad ditujukan untuk menghadapi ancaman hibrida. Padahal, ia mengatakan secara legislasi tak pernah ada Undang-Undang di sektor pertahanan yang mendefinisikan secara jelas apa itu ancaman hibrida.

Bahkan, Diandra mengatakan secara konseptual ancaman hibrida ini masih jadi diskursus. Karena itu, pemerintah perlu lebih dulu membuat definisi operasional dari ancaman hibrida itu sendiri. "Kalau tak ada definisi batas operasionalnya siapa yang menentukan, itu akan jadi pasal karet yang bisa ke mana-mana. Semua kena. Itu bahaya," kata Diandra.

Baca juga: Kementerian Pertahanan Siapkan Aturan Teknis Komponen Cadangan

Advertising
Advertising

Permasalahan kedua, adalah efektifitas menghadapi peperangan. Diandra mengaku tak yakin Komcad bisa efektif diterapkan dalam peperangan. Pasalnya, ia menyebut pemerintah Indonesia belum memproyeksikan bacaan terhadap peperangan di masa depan.

Selain itu, dinamika riil pertahanan di lapangan sejauh ini, tak mengindikasikan Indonesia butuh tambahan prajurit. Pada 2020 saja, ia mengatakan Indonesia masuk ke 10 besar jumlah pasukan terbanyak di Asia. Karena itu, ia melihat Indonesia tidak kekurangan secara manpower. "Yang perlu adalah kualitasnya, profesionalisme ditingkatkan, dan modernisasi alutsistanya," kata dia.

Permasalahan Komponen Cadangan atau Komcad yang ketiga, kata dia, adalah profesionalitas dan pengembangan. Di SDM yang sudah ada saat ini saja, Diandra menyebut masih banyak diperlukan upaya peningkatan kualitas prajurit dan pelatihan.

Berita terkait

4 Fakta Lanud Soewondo yang Jadi Lokasi Konser Sheila on 7 di Medan

1 hari lalu

4 Fakta Lanud Soewondo yang Jadi Lokasi Konser Sheila on 7 di Medan

Konser Sheila on 7 akan digelar di lima kota termasuk Medan yang akan di langsungkan di Pangkalan Udara Seowondo, 14 September 2024

Baca Selengkapnya

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

1 hari lalu

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

Sukhoi Su-35 merupakan pesawat tempur generasi 4++ yang dilengkapi dengan teknologi canggih

Baca Selengkapnya

Anandira Puspita akan Jalani Sidang Perdana Praperadilan di PN Denpasar pada 6 Mei 2024

1 hari lalu

Anandira Puspita akan Jalani Sidang Perdana Praperadilan di PN Denpasar pada 6 Mei 2024

Anandira Puspita, akan menjalani sidang praperadilan perdana di Pengadilan Negeri atau PN Denpasar, Senin, 6 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Kementerian Pertahanan Isreal Dikabarkan Bersiap Menyerang Rafah

2 hari lalu

Kementerian Pertahanan Isreal Dikabarkan Bersiap Menyerang Rafah

Kementerian Pertahanan Israel membeli 40 ribu tenda sebagai bagian dari upaya mengevakuasi pengungsi Gaza di Rafah

Baca Selengkapnya

Minta Maaf ke Senior di TNI, Prabowo: Saya Waktu Muda Sering Nakal

3 hari lalu

Minta Maaf ke Senior di TNI, Prabowo: Saya Waktu Muda Sering Nakal

Presiden terpilih Prabowo Subianto mengakui bahwa dirinya memang nakal saat masih muda. Pria berumur 72 tahun itu menyampaikan permintaan maaf kepada para senior-seniornya ketika masih aktif di Angkatan Bersenjata Republik Indonesia atau ABRI (sekarang TNI) dulu.

Baca Selengkapnya

Kronologi Dua Prajurit TNI Tersambar Petir, Satu Meninggal

3 hari lalu

Kronologi Dua Prajurit TNI Tersambar Petir, Satu Meninggal

Dua prajurit yang tersambar petir itu tengah melintas di Delta 1 Mabes TNI, Cilangkap.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kontroversi Mayor Teddy di Debat Capres Berseragam Kubu 02, Putusan MK Sebut Tak Langgar Netralitas TNI

4 hari lalu

Kilas Balik Kontroversi Mayor Teddy di Debat Capres Berseragam Kubu 02, Putusan MK Sebut Tak Langgar Netralitas TNI

Menurut putusan MK, kontroversi Mayor Teddy dan netralitas TNI saat hadir di debat capres sudah diselesaikan Bawaslu dan tidak melanggar UU Pemilu.

Baca Selengkapnya

TNI-Polri Terjunkan 4.266 Personel, Amankan Rapat Pleno Penetapan Prabowo-Gibran di KPU

4 hari lalu

TNI-Polri Terjunkan 4.266 Personel, Amankan Rapat Pleno Penetapan Prabowo-Gibran di KPU

Sebanyak 4.266 personel gabungan TNI dan Polri mengamankan penetapan Prabowo-Gibran sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI terpilih Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Fakta Tentara AS Hilang di Hutan Karawang dan Ditemukan Meninggal

4 hari lalu

Fakta Tentara AS Hilang di Hutan Karawang dan Ditemukan Meninggal

Kapuspen TNI Mayjen Nugraha Gumilar mengatakan tentara Amerika tersebut ditemukan sudah dalam keadaan meninggal di hutan Karawang.

Baca Selengkapnya

MK Sebut Kehadiran Mayor Teddy di Debat Pilpres Tak Langgar UU Pemilu

6 hari lalu

MK Sebut Kehadiran Mayor Teddy di Debat Pilpres Tak Langgar UU Pemilu

MK membantah dalil paslon 01 Anies-Muhaimin soal ketidaknetralan TNI yang tercermin dalam kehadiran Mayor Teddy dalam debat capres.

Baca Selengkapnya