Studi: Indonesia Peringkat 85 dalam Penanganan Pandemi, Termasuk Rendah di ASEAN

Senin, 1 Februari 2021 10:47 WIB

Petugas mengecek suhu tubuh Presiden Joko Widodo sebelum disuntik dosis kedua vaksin Covid-19 produksi Sinovac di halaman tengah Istana Merdeka, Jakarta, Rabu, 27 Januari 2021. ANTARA/HO/Setpres-Lukas

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo menyatakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) tak berjalan efektif dalam penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia.

"Mengenai PPKM 11-25 Januari, kita harus ngomong apa adanya, ini tidak efektif. Mobilitas masih tinggi karena kita memiliki indeksnya, sehingga kasus Covid-19 di beberapa provinsi masih naik," ujar Jokowi dalam video yang diunggah di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Ahad, 31 Januari 2021.

Berdasarkan laporan Lowy Institute, lembaga Think Tank asal Australia, yang dirilis pada pertengahan Januari 2021, Indonesia berada di peringkat ke 85 dari total 98 negara yang diteliti. Selandia Baru, menjadi negara yang ada di peringkat pertama dalam penanganan pandemi ini.

Peringkat ini lebih rendah dari negara-negara ASEAN lainya seperti Myanmar (24), Malaysia (16), Singapura (13), Thailand (4), dan Vietnam (2). Negara-negara itu dinilai lebih baik dalam merespon perkembangan pandemi di negaranya.

Adapun Cina, tak masuk dalam penelitian Lowy Institute karena dinilai tak terbuka dengan data-data penanganan Covid-19 yang dilakukannya selama ini.

Advertising
Advertising

Laporan Lowy Institute menyebutkan negara-negara dengan penduduk kecil (kurang dari 10 juta penduduk), dianggap lebih mampu menghadapi pandemi ini dibanding negara-negara besar. Selain Selandia Baru dan Vietnam, 10 besar negara dengan penanganan pandemi terbaik menurut mereka adalah Siprus, Rwanda, hingga Islandia yang berpenduduk kecil.

Baca juga: 77 WNI di Malaysia Dipulangkan ke Indonesia karena Pandemi Covid-19

Kekuatan ekonomi hingga perbedaan politik di dalam negeri, kata Lowy Institute, tak berpengaruh banyak dalam penanganan pandemi. Mulai dari yang demokratis hingga otoriter, disebut Lowy Institute pada akhirnya bersatu untuk menangani pandemi ini.

Lowy Institute menggunakan metode dengan menghitung jumlah kasus kematian dan penambahan kasus. Mereka juga memasukan variabel jumlah testing yang dilakukan negara masing-masing. Data diambil pada pekan ke-36 sejak kasus keseratus dari masing-masing negara.

Berdasarkan laporan ini, Indonesia hanya sedikit lebih baik dibanding India (peringkat 86), Amerika Serikat (peringkat 94), Iran (peringkat 95), dan Brasil yang ada di peringkat paling buncit (peringkat 98).

Berita terkait

Jadwal Final Piala Thomas 2024 Minggu Sore, Berikut Susunan Pemain Indonesia Lawan Cina

4 jam lalu

Jadwal Final Piala Thomas 2024 Minggu Sore, Berikut Susunan Pemain Indonesia Lawan Cina

Simak susunan pemain untuk laga final Piala Thomas 2024 antara Cina vs Indonesia yang akan digelar hari ini, Migggu, mulai 17.00 WIB.

Baca Selengkapnya

Hasil Final Piala Uber 2024: Tuan Rumah Cina Jadi Juara, Indonesia Runner-up

6 jam lalu

Hasil Final Piala Uber 2024: Tuan Rumah Cina Jadi Juara, Indonesia Runner-up

Ester Nurumi Tri Wardoyo yang turun di partai ketiga kalah melawan He Bing Jiao sehingga Cina yang jadi juara PIala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

6 Tips Solo Traveling ke India, Keselamatan jadi Prioritas

7 jam lalu

6 Tips Solo Traveling ke India, Keselamatan jadi Prioritas

Pemberitaan tentang tingkat kriminalitas di India membuat banyak pelancong yang berpikir ulang untuk melakukan solo traveling ke sana.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

11 jam lalu

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali penolakan India soal tudingan xenofobia oleh Presiden AS Joe Biden

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

20 jam lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

1 hari lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Piala Uber 2024: Ester Nurumi Tri Wardoyo Singgung Peran Greysia Polii Usai Bawa Indonesia ke Semifinal

2 hari lalu

Piala Uber 2024: Ester Nurumi Tri Wardoyo Singgung Peran Greysia Polii Usai Bawa Indonesia ke Semifinal

Ester Nurumi Tri Wardoyo sempat merasa tegang sebelum melakoni laga penentuan di perempat final Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Indonesia Lolos Semifinal Kalahkan Thailand 3-0, Ester Nurumi Tri Wardoyo Jadi Penentu Kemenangan

2 hari lalu

Hasil Piala Uber 2024: Indonesia Lolos Semifinal Kalahkan Thailand 3-0, Ester Nurumi Tri Wardoyo Jadi Penentu Kemenangan

Di semifinal Piala Uber 2024, tim bulu tangkis putri Indonesia akan menghadapi Korea Selatan, Sabtu, 4 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

3.300 Video Seks Sekutu PM Modi Menggegerkan Pemilu India

2 hari lalu

3.300 Video Seks Sekutu PM Modi Menggegerkan Pemilu India

India digegerkan oleh beredarnya video seks oleh seorang politisi yang merupakan sekutu PM Narendra Modi.

Baca Selengkapnya