Cerita Petani yang Merugi Akibat Banjir Kalsel, Ada yang Lego Benih ke Pengepul

Senin, 18 Januari 2021 13:03 WIB

Sejumlah relawan membantu pengendara sepeda motor agar tidak terbawa arus saat melintas di Jalan Ahmad Yani, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, Jumat 15 Januari 2021. Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor menyatakan peningkatan status siaga darurat menjadi tanggap darurat, keputusan itu diambil mengingat musibah banjir yang terjadi semakin meluas di beberapa daerah di Provinsi Kalimantan Selatan. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S

TEMPO.CO, Jakarta - Serikat Petani Indonesia (SPI) Kalimantan Selatan mendapati banyak kerugian materi yang diderita petani sebagai korban banjir Kalsel. Menurut Ketua SPI Kalsel, Dwi Putra Kurniawan, Serikat mendatangi sebagian petani di Kabupaten Barito Kuala dan Banjar, sejak banjir merendam pada Kamis, 14 Januari 2021.

Di Barito Kuala, kata Dwi, ada 110 jiwa pengungsi yang merupakan petani transmigrasi. Mereka hidup tersebar di beberapa desa, Kecamatan Mandastana. Para pengungsi cuma membawa bekal pakaian seadanya karena air naik secara cepat, yang memaksa mereka harus segera mengungsi.

“Lahan pertanian yang terendam di Kecamatan Mandastana hampir 80 persen sentral penghasil jeruk dan padi ini dipastikan rusak parah. Arus yang begitu deras menumbangkan tanaman yang sedang dibudidayakan,” kata Dwi Putra Kurniawan kepada Tempo, Senin 18 Januari 2021.

Menurut Dwi, banjir awal tahun 2021 merupakan yang terbesar di Kabupaten Barito Kuala. Hal ini berdasarkan pengakuan petani setempat yang mendiami wilayah transmigrasi sejak 35-37 tahun silam.

Baca juga: Walhi Nilai Kalimantan Selatan Darurat Bencana Ekologis

Advertising
Advertising

“Banjir terbesar dalam sejarah mereka mengelola pertanian di Kabupaten Barito Kuala, Kalsel. Hal yang paling kami sesalkan adalah ada sebagian orang yang tidak bertanggungjawab memanfaatkan situasi bencana ini,” kata Dwi Putra.

Ia menerima laporan ada petani yang rumahnya kebobolan maling saat para petani dan keluarga mengungsi. Alhasil, petani mengalami kerugian materi bertubi-tubi, selain lahan pertanian rusak disapu banjir.

“Lahan diterjang banjir menyebabkan mereka tidak ada pendapatan ke depan. Rumah dibobol maling saat mengungsi, dan alat-alat mekanis pertanian seperti hand traktor rusak terendam banjir,” kata Dwi Putra.

Dwi meminta kejadian ini perlu perhatian khusus pemerintah daerah, mengingat bencana ekologi banjir telah melumpuhkan sektor pertanian pangan yang bisa mengancam krisis pangan di Kalsel.

Setelah penanganan korban bencana banjir, kata Dwi, maka pemerintah wajib memastikan para petani bisa kembali beraktivitas menanam atau budidaya tanaman pangan kembali. “Segala kerusakan di lahan pertanian harus jadi prioritas pasca bencana,” ujarnya.

Adapun di Desa Sungai Batang dan Penggalaman, Kecamatan Martapura Barat, Kabupaten Banjar, Dwi Putra mendapati petani terpaksa melego benih padi ke pengepul untuk menghindari kerugian lebih besar. Petani di sana menyampaikan kemungkinan tidak ada lagi benih padi untuk masa tanam tahun 2021 pada April - Mei 2021 karena rusak terendam banjir dan keburu dijual ke tengkulak.

“Berdasarkan data sementara, kerugian ada yang mulai Rp 4 juta sampai Rp 10 jutaan per petani akibat banjir ini. Sesuai UU Nomor 19 Tahun 2013, kejadian ini harus menjadi bagian tanggung jawab pemerintah daerah,” ucap Dwi.

Pihaknya bersama Walhi Kalimantan Selatan ikut menyalurkan bantuan pangan ke korban banjir di Barito Kuala.

Gubernur Kalimantan Selatan, Sahbirin Noor, menginstruksikan jajarannya maksimal membantu korban banjir Kalsel. Banjir sudah merenggut 16 korban jiwa tewas, 37.323 KK terdampak, 134.654 jiwa, dan 33.007 jiwa mengungsi per tanggal 16 Januari 2021. Banjir menggenangi 10 kabupaten/kota di Kalsel.

Berita terkait

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

12 jam lalu

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

Diretur Utama Bulog, Bayu Krisnamurthi menjelaskan penyebab masih tingginya harga beras meskipun harga gabah di petani murah.

Baca Selengkapnya

Wali Kota Depok Bicara Pembebasan Lahan Warga Terdampak Banjir Kali Pesanggrahan

17 jam lalu

Wali Kota Depok Bicara Pembebasan Lahan Warga Terdampak Banjir Kali Pesanggrahan

Bila anggaran mencukupi, Pemkot Depok akan melakukan pembebasan lahan warga terdampak banjir menggunakan anggaran belanja tambahan (ABT).

Baca Selengkapnya

Banjir Rob Pesisir Semarang 3 Hari Terakhir, Tanggul Satu Meter Tak Ada Artinya

1 hari lalu

Banjir Rob Pesisir Semarang 3 Hari Terakhir, Tanggul Satu Meter Tak Ada Artinya

Banjir karena rob merendam sejumlah titik di pesisir Kota Semarang, Jawa Tengah, sepanjang tiga hari terakhir.

Baca Selengkapnya

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

1 hari lalu

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

Bantuan Jepang ini ditujukan untuk meningkatkan kehidupan petani skala kecil dan usaha perikanan di Papua

Baca Selengkapnya

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

1 hari lalu

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

Jokowi mengatakan panen raya jagung terjadi mulai dari Sumbawa Barat, Dompu, hingga Gorontalo.

Baca Selengkapnya

Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Kenya Menewaskan 181 Orang

1 hari lalu

Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Kenya Menewaskan 181 Orang

Banjir bandang ini telah berdampak pada negara tetangga Kenya yakni Burundi dan Tanzania

Baca Selengkapnya

PLN Nyalakan Listrik Sektor Agrikultur Kabupaten Sragen, Sasar 499 Petani

2 hari lalu

PLN Nyalakan Listrik Sektor Agrikultur Kabupaten Sragen, Sasar 499 Petani

PLN Unit Induk Distribusi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta menyalakan listrik di sektor agrikultur wilayah Kabupaten Sragen.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Pertanyakan Benih Padi Cina Mampu Taklukkan Lahan Kalimantan

4 hari lalu

Peneliti BRIN Pertanyakan Benih Padi Cina Mampu Taklukkan Lahan Kalimantan

BRIN sampaikan bisa saja padi hibrida dari Cina itu dicoba ditanam. Apa lagi, sudah ada beberapa varietas hibrida di Kalimantan. Tapi ...

Baca Selengkapnya

25 Tahun Kota Banjarbaru, Berikut Destinasi Wisata Unggulannya

5 hari lalu

25 Tahun Kota Banjarbaru, Berikut Destinasi Wisata Unggulannya

27 April 1999 merupakan hari lahir Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan. Ini profil dan destinasi wisata unggulan di Kota Idaman ini.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

6 hari lalu

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

Topik tentang BMKG mengimbau warga Jawa Tengah waspada potensi banjir dan tanah longsor menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya