Seorang jurnalis membaca informasi jadwal penerbangan di terminal kedatangan Bandara Supadio, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, Sabtu, 9 Januari 2021. Basarnas Pontianak menyatakan pihaknya telah menyiapkan crisis center dan posko informasi di Bandara Supadio untuk keluarga dari penumpang pesawat Sriwijaya Air SJY182 rute Jakarta-Pontianak yang hilang kontak. ANTARA FOTO/Jessica Helena Wuysang
TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Daerah Kalimantan Barat menyiapkan tim Disaster Victim Identification (DVI) untuk mengambil contoh DNA keluarga inti korban Sriwijaya AirSJ182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu pada Sabtu, 9 Januari 2021.
"Kami siapkan puluhan petugas untuk mengambil sampel DNA, yang kami siapkan di Graha Chandra Disti Wiradi, Bandara Supadio Pontianak," ujar Ajun Komisaris Besar Polisi, Yani Permana, Kapolres Kubu Raya, hari ini.
Hingga saat ini, sekitar 50 orang keluarga penumpang pesawat Sriwijaya Air SJ182 berkumpul di aula serbaguna tersebut, untuk mencari informasi terkini mengenai jatuhnya pesawat jurusan Jakarta - Pontianak.
Sementara itu, Distrik Manajer Sriwijaya Air Pontianak Faisal Rahman, mengatakan, pihaknya masih menunggu konfirmasi dari Jakarta terkait insiden tersebut. "Kami juga membuat whatsapp grup untuk tukar menukar informasi," katanya.
Sriwijaya Air juga akan menyediakan hotel untuk keluarga penumpang pesawat agar memudahkan koordinasi dan menyampaikan informasi.
Pihak Jasa Raharja Kalimantan Barat, juga mempersiapkan diri terkait asuransi jiwa penumpang pesawat. "Namun kami menunggu informasi lebih lanjut. Tetapi semua penumpang angkutan umum di Indonesia akan mendapatkan asuransi sesuai dengan perundangan yang berlaku," katanya.