Partai Berkarya Ancam Pecat Kader yang Tak Patuh Muchdi Pr

Jumat, 1 Januari 2021 14:15 WIB

Ketua Umum Partai Berkarya Muchdi Pr (tengah) dalam Rapimnas I Partai Berkarya, Ahad, 27 Desember 2020. Foto: Istimewa.

TEMPO.CO, Jakarta - Dewan Pimpinan Pusat Partai Berkarya mengingatkan jajaran kadernya untuk patuh pada kepemimpinan Muchdi Purwoprandjono. Sekretaris Jenderal DPP Berkarya Badaruddin Andi Picunang mengatakan, peringatan ini disampaikan dalam rapat akhir tahun pada Ahad, 27 Desember 2020 yang dipimpin langsung oleh Ketua Umum Berkarya Muchdi Pr.

"DPP memberi warning kepada pengurus dan anggota DPRD yang masih dua kaki dan belum move on maka segera dipangkas dan diganti, sehingga tertib barisan di bawah kepemimpinan Muchdi Pr sebagai ketua umum dan Badaruddin Andi Picunang sebagai sekretaris jenderal," kata Badaruddin dalam keterangannya, Jumat, 1 Januari 2021.

Berkarya sempat mengalami konflik internal lantaran perebutan kursi ketua umum oleh kubu Muchdi Pr dan Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto. Kubu Muchdi menggelar musyawarah nasional luar biasa yang dianggap inkonstitusional oleh kubu Tommy.

Kementerian Hukum dan HAM akhirnya mengesahkan kepengurusan yang didaftarkan kubu Muchdi melalui SK Kemenkumham RI Nomor M.HH-17.AH.11.01 tahun 2020 tanggal 30 Juli 2020. Muchdi menjadi ketua umum, sedangkan Tommy terdepak dari partai yang didirikannya itu.

Menurut Badaruddin, partai kini akan fokus mempersiapkan diri mengikuti Pemilu 2024. Demi target ini, dia mengatakan tak boleh ada lagi kader yang berdiri dua kaki.

"Hanya satu Partai Berkarya, tidak ada blok sana blok sini. Kita fokus pada Pemilu 2024," ujar Badaruddin.

Advertising
Advertising

Badaruddin mengatakan partai telah melaksanakan serangkaian rapat kerja nasional, bimbingan teknis anggota DPRD, rapat pimpinan nasional, pembentukan sayap utama partai yaitu Perempuan Partai Berkarya (PPB) dan Angkatan Muda Partai Berkarya (AMPB), pelantikan Dewan Pimpinan Wilayah provinsi, menjadi pengusung dan pendukung Pilkada 2020.

Partai juga sudah berpindah kantor ke Jalan Taman Margasatwa Raya Nomor 11, Jakarta Selatan. Sebelumnya, Berkarya berkantor di Jalan Antasari Nomor 20, Cilandak, Jakarta Selatan.

Pada 27 Desember lalu, DPP Berkarya juga menggelar Rapat Pimpinan Nasional I. Badaruddin mengatakan Rampinas I merekomendasikan agar DPP Berkarya dengan wewenang penuh mereposisi kepengurusan di tingkat pusat, DPW provinsi, dan DPD kabupaten/kota.

Rekomendasi lainnya ialah penegasan warna atribut partai (jas, jaket, PDH, kaus) dengan warna dasar putih dan lis oranye. Rapimnas I juga merekomendasikan penyelarasan AD/ART untuk ditetapkan di musyawarah nasional.

Menurut Badaruddin, Munas I Partai Berkarya akan digelar dalam waktu dekat secara virtual. Selain mempersiapkan Pemilu 2024, ia mengatakan partai juga menargetkan meraih satu kursi per dapil untuk pemilihan DPR dan DPRD di setiap tingkatan.

"Target KTA (Kartu Tanda Anggota) 10 juta per 2023 dan target suara pada Pemilu 2024 minimal sama dengan jumlah KTA tersebut," ujar Badaruddin.

Badaruddin mengimbuhkan, semua jajaran harus bersatu dalam Munas I Berkarya nanti untuk segera membuat rencana dan strategi pemenangan Pemilu 2024. "Target kita tidak muluk-muluk yang penting lolos jadi partai parlemen di Senayan," ucapnya.

Berita terkait

72 Tahun Komando Pasukan Khusus, Daftar 37 Danjen Kopassus Ada Bapak dan Anak

10 hari lalu

72 Tahun Komando Pasukan Khusus, Daftar 37 Danjen Kopassus Ada Bapak dan Anak

Kopassus merayakan hari jadi ke-72 sejak berdiri pada 16 April 1952. Berikut daftar Danjen Kopassus dari 1952 hingga 2024, ada bapak dan anak.

Baca Selengkapnya

Apakah itu Yayasan Supersemar, Kasus Apa yang Membelitnya? Berikut Kronologinya

46 hari lalu

Apakah itu Yayasan Supersemar, Kasus Apa yang Membelitnya? Berikut Kronologinya

Indonesia pernah diguncangkan dengan kasus penyelewangan dana yang dilakukan kroni Soeharto. Yayasan Supersemar kemudian jadi masalah.

Baca Selengkapnya

Darma Mangkuluhur Hutomo Anak Tommy Soeharto, Minat Balap hingga Bisnis

8 Februari 2024

Darma Mangkuluhur Hutomo Anak Tommy Soeharto, Minat Balap hingga Bisnis

Darma Mangkuluhur Hutomo, putra sulung Tommy Soeharto menjadi sorotan publik setelah dikabarkan membuat lapangan golf senilai Rp1,2 triliun

Baca Selengkapnya

Sosok Darma Mangkuluhur Hutomo, Anak Tommy Soeharto yang Akan Buat Lapangan Golf Rp 1,2 T

8 Februari 2024

Sosok Darma Mangkuluhur Hutomo, Anak Tommy Soeharto yang Akan Buat Lapangan Golf Rp 1,2 T

Nama putra sulung Tommy Soeharto, Darma Mangkuluhur Hutomo tengah menjadi sorotan publik usai dikabarkan akan membuat lapangan golf senilai Rp 1,2 T.

Baca Selengkapnya

5 Hal tentang Aset Tommy Soeharto yang Belum Laku Dilelang

28 Januari 2024

5 Hal tentang Aset Tommy Soeharto yang Belum Laku Dilelang

Tommy Soeharto senilai Rp2 triliun yang disita pemerintah melalui Satgas BLBI pada 2021 masih belum laku

Baca Selengkapnya

Kemenkeu Beberkan Dua Alasan Aset BLBI Tommy Soeharto Rp 2 Triliun Tak Kunjung Laku

26 Januari 2024

Kemenkeu Beberkan Dua Alasan Aset BLBI Tommy Soeharto Rp 2 Triliun Tak Kunjung Laku

Kemenkeu akan kembali melelang aset sitaan milik Hutomo Mandala Putra atau Tommy Soeharto dalam kasus Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI).

Baca Selengkapnya

Tata Cahyani Awet Mesra dengan Bobby Tonelli, Netizen: Cocok Banget!

17 Desember 2023

Tata Cahyani Awet Mesra dengan Bobby Tonelli, Netizen: Cocok Banget!

Tata Cahyani dan Bobby Tonelli terlihat makin mesra dari video carpool terbaru. Video mendapatkan dukungan dari publik agar makin langgeng.

Baca Selengkapnya

Prabowo Bicara Mobil dan Motor Buatan Indonesia, Begini Jejak Mobil Nasional Era Sukarno, Soeharto, hingga Jokowi

20 November 2023

Prabowo Bicara Mobil dan Motor Buatan Indonesia, Begini Jejak Mobil Nasional Era Sukarno, Soeharto, hingga Jokowi

Prabowo Subianto berjanji akan membuat mobil nasional jika terpilih. Mobnas sejak era Sukarno, Soeharto, hingga Jokowi sebut mobil Esemka.

Baca Selengkapnya

3 Tahun Lalu Pollycarpus Terpidana Kasus Pembunuhan Munir Meninggal, Apa Sebabnya?

16 Oktober 2023

3 Tahun Lalu Pollycarpus Terpidana Kasus Pembunuhan Munir Meninggal, Apa Sebabnya?

Hari ini, Sabtu, 17 Oktober 2020 eks terpidana kasus pembunuhan aktivis HAM Munir Said Thalib, Pollycarpus Budihari Priyanto meninggal. Ini sebabnya.

Baca Selengkapnya

Jejak Impunitas dalam Kasus Pelanggaran HAM Berat di Indonesia

5 Agustus 2023

Jejak Impunitas dalam Kasus Pelanggaran HAM Berat di Indonesia

Pangliam TNI jamin tak ada impunitas dalam kasus korupsi Kepala Basarnas Marsekal Madya Henri Alfiandi. Ini jejak impunitas kasus pelanggaran HAM.

Baca Selengkapnya