8 Poin Rencana Menkes Budi Gunadi Sadikin Terkait Vaksinasi Covid-19

Jumat, 1 Januari 2021 08:02 WIB

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi melihat langsung kedatangan 1,8 juta dosis Vaksin Covid-19, Sinovac di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng (31/12) Foto: Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin terus menyampaikan sejumlah perkembangan terbaru terkait rencana vaksinasi Covid-19. Mulai dari jenis vaksin yang akan digunakan hingga persiapan menjelang penyuntikan ke masyarakat.

Tempo mencatat sejumlah poin utama yang disampaikan Budi terkait vaksinasi ini, berikut di antaranya:

1. 181 Juta Orang

Budi menyebut target vaksinasi ini akan menyasar 181 juta orang untuk menciptakan kekebalan kelompok atau herd immunity. Angka ini berasal dari perhitungan 269 juta masyarakat Indonesia, 188 juta di antaranya berusia di atas 18 tahun.

Kelompok usia inilah yang ditargetkan akan divaksin guna menciptakan herd immunity. Dari total 188 juta orang ini, akan dikeluarkan lagi kelompok yang memiliki komorbid berat, pernah positif Covid-19, dan ibu hamil (kategori ekslusi).

"Maka jumlah yang menjadi target vaksinasi adalah 181 juta rakyat," ujar Budi dalam konferensi pers virtual di Kantor Presiden, Jakarta pada Selasa, 29 Desember 2020.

2. 426 Juta Dosis Vaksin

Advertising
Advertising

Lalu, pemerintah juga memperhitungkan bahwa satu orang membutuhkan dua dosis vaksin dan guideline World Health Organization (WHO) bahwa harus ada 15 persen cadangan vaksin. Maka total vaksin yang diperlukan sekitar 426 juta dosis vaksin.

"Ini adalah jumlah yang sangat besar, untuk itu pemerintah sudah berusaha keras untuk memastikan kita bisa mengamankan jumlah ini," ujar Budi Gunadi Sadikin.

3. Lima Jalur Pengadaan

Bekas Wakil Menteri BUMN itu menyebut, ada lima jalur pengadan vaksin yang sudah ditempuh pemerintah. Empat di antaranya sifatnya bilateral dan satu bersifat multilateral.

Perjanjian pengadaan vaksin bersifat bilateral dilakukan dengan Sinovac dari Cina, Novavax dari Amerika-Kanada, AstraZeneca dari London, Inggris dan Pfizer dari Jerman-Amerika.

Sementara pengadaan vaksin secara multilateral dilakukan melalui Gavi dengan produk vaksin COVAX/GAVI, lewat koalisi sejumlah negara. Nantinya, negara yang tergabung akan menerima vaksin Covid-19 sebanyak 20 persen dari populasi negaranya.

4. Tahap Pertama dan Kedua

Budi berharap tahap satu proses vaksinasi, yaitu penyediaan dan persetujuan vaksin, bisa diselesaikan segera. "Seminggu, dua minggu lagi," kata Budi dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu, 30 Desember 2020.

Bila tahap pertama ini rampung, kata Budi, maka Kemenkes bisa masuk ke tahap kedua, yaitu distribusi vaksin ke seluruh pelosok tanah air. "Dalam jangka waktu yang singkat," kata dia.

Hingga kemudian di tahap ketiga, vaksinasi atau penyuntikan vaksin Covid-19 secara massal digelar di seluruh titik layanan.

Berita terkait

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

4 jam lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

5 Hal yang Jadi Fokus Tangani Penyakit Arbovirus seperti DBD

1 hari lalu

5 Hal yang Jadi Fokus Tangani Penyakit Arbovirus seperti DBD

Kementerian Kesehatan Indonesia dan Brazil berkolaborasi untuk memformulasikan upaya mencegah peningkatan insiden penyakit Arbovirus seperti DBD

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

1 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

Kemenkes, UNDP dan WHO kolaborasi proyek perkuat layanan kesehatan yang siap hadapi perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Upaya Kemenkes Atasi Banyaknya Warga Indonesia yang Pilih Berobat ke Luar Negeri

4 hari lalu

Upaya Kemenkes Atasi Banyaknya Warga Indonesia yang Pilih Berobat ke Luar Negeri

Ada sejumlah persoalan yang membuat banyak warga Indonesia lebih memilih berobat ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

4 hari lalu

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

Jokowi sebelumnya kembali menyinggung banyaknya masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri dalam rapat kerja Kemenkes.

Baca Selengkapnya

Budi Gunadi Sadikin Terpilih sebagai Ketua Majelis Wali Amanat ITB

5 hari lalu

Budi Gunadi Sadikin Terpilih sebagai Ketua Majelis Wali Amanat ITB

Pemilihan Budi Gunadi Sadikin itu berlangsung secara musyawarah untuk mufakat dalam rapat pleno perdana MWA ITB di Gedung Kemenristekdikti.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut RI Ketergantungan Impor Produk Farmasi dan Alat Kesehatan

6 hari lalu

Jokowi Sebut RI Ketergantungan Impor Produk Farmasi dan Alat Kesehatan

Presiden Jokowi mengharapkan industri kesehatan dalam negeri makin diperkuat.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

7 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Hari Demam Berdarah Nasional, Ini 4 Cara Mencegah DBD

8 hari lalu

Hari Demam Berdarah Nasional, Ini 4 Cara Mencegah DBD

22 April ditetapkan sebagai Hari Demam Berdarah Nasional oleh Kemenkes, meningkatkan kesadaran wargauntuk dapat mencegah penyakit DBD.

Baca Selengkapnya

Kasus Korupsi APD di Kemenkes, KPK Panggil Saksi Lain untuk Konfirmasi Keterangan Politikus PDIP Ihsan Yunus

11 hari lalu

Kasus Korupsi APD di Kemenkes, KPK Panggil Saksi Lain untuk Konfirmasi Keterangan Politikus PDIP Ihsan Yunus

KPK mengatakan terdapat bukti mark up harga pada kasus korupsi APD di Kemenkes. Harga pengadaan APD sangat jauh dari kewajaran.

Baca Selengkapnya