TEMPO Interaktif, Banda Aceh:Kantor Komite Peralihan Aceh (KPA) Pusat, sebuah lembaga mantan gerilyawan Gerakan Aceh Merdeka, digranat orang tak dikenal. Insiden pada kantor yang terletak di Lampaseh, Banda Aceh, itu terjadi sekitar pukul 02.30 WIB, Kamis (23/10) dini hari.Salah seorang saksi mata, Husri, anggota KPA yang berada di lokasi saat kejadian, mengatakan melihat dua pengendara sepeda motor dari arah utara ke ujung lorong di depan kantor KPA setelah ledakan terjadi. Dia sendiri dan tiga kawannya yang menginap di sana sedang tertidur. Saya terkejut mendengar ledakan itu, ujarnya.Granat itu kaca menyebabkan jendela kantor KPA pecah, dinding berlubang terkena serpihan dan satu unit mobil rusak ringan. Lokasi jatuhnya granat di depan garasi mobil, meninggalkan lubang kedalaman satu sentimeter dengan diameter 20 sentimeter.Juru bicara KPA Ibrahim Syamsuddin mengatakan, persitiwa tersebut dilakukan oleh orang-orang yang antiperdamaian. Ini adalah kasus yang kesekian kali terjadi terhadap kami dan partai kami, ujarnya.Menurut dia, tindakan tersebut dilakukan orang-orang yang tidak nyaman bila proses perdamaian Aceh terus membaik. KPA berharap pemerintah pusat membentuk tim khusus penegakan hukum, karena banyak kejadian penggranatan belum terungkap. Harus ditangani khusus, pelaku bisa jadi dari kelompok yang tidak mampu diakses penegak hukum biasa, ujarnya.Sementara itu, Kepala Kepolisian Kota Besar Banda Aceh, Komisaris Besar Ilsaruddin, saat olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi kejadian mengatakan, pihaknya akan terus menyelidiki peristiwa ini dan mengejar pelaku penggranatan. Di lokasi, polisi menemukan pin granat dan serpihannya. Ilsaruddin belum dapat memastikan jenis granat yang digunakan, karena harus diselidiki lebih lanjut di laboratorium. Kami belum bisa menentukan jenis granat. Dari keterangan saksi, memang ledakannya agak keras. Menurut Ilsaruddin, pola pelemparan granat di kantor KPA itu hampir sama dengan kasus yang menimpa rumah Ketua Partai Aceh Muzakkir Manaf pada 9 September 2008. Adi Warsidi