KPU Sebut Partisipasi Pemilih Pilkada 2020 Capai 76,13 Persen

Kamis, 17 Desember 2020 20:02 WIB

Ilustrasi TPS Pilkada. Dok TEMPO

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Komisi Pemilihan Umum atau KPU Arief Budiman mengatakan partisipasi pemilih di Pilkada 2020 mencapai 76,13 persen. Angka ini merupakan data sementara berdasarkan perhitungan dan rekapitulasi suara yang berlangsung hingga saat ini.

"Data sebelumnya capaian sementaranya 75,83 persen, per hari ini ada kenaikan sekitar 0,5 persen dari data sebelumnya," kata Arief dalam webinar, Kamis, 17 Desember 2020.

Arief mengatakan masih ada satu provinsi yang belum mengirimkan partisipasi masyarakat, yakni Papua. Ia mengatakan data capaian ini masih mungkin berubah seiring dengan rampungnya perhitungan dan rekapitulasi suara di tingkat provinsi.

Target partisipasi pemilih di Pilkada 2020 secara nasional sebelumnya ditetapkan sebesar 77,5 persen. Namun, Arief mengatakan pembanding Pilkada 2020 ialah Pilkada 2015, mengingat gelaran ini merupakan siklus dari pemilihan lima tahun silam. Ketika itu, partisipasi masyarakat sebesar 68,82 persen.

"Karena Pilkada 2020 ini kan sebetulnya melaksanakan dengan jumlah yang sama dengan yang menyelenggarakan Pilkada 2015, kecuali ada satu tambahan yang mengulang kembali yaitu Kota Makassar," ucap Arief.

Advertising
Advertising

Arief mengatakan ada 130 daerah yang capaian partisipasi pemilihnya melebihi target nasional. Jika dirinci, daerah pemilihan gubernur yang melebihi target nasional ialah Sulawesi Utara (81,83 persen) dan Bengkulu (79,69 persen).

Sedangkan lima kabupaten dengan partisipasi pemilih tertinggi adalah Pegunungan Arfak, Papua Barat (99,25 persen), Bolaang Mongondow Timur, Sulawesi Utara (94,94 persen), Bolaang Mongondow Selatan, Sulawesi Utara (94,54 persen), Raja Ampat, Papua Barat (93,67 persen), dan Dompu, Nusa Tenggara Barat (93,53 persen).

Adapun kota dengan partisipasi tertinggi adalah Tomohon, Sulawesi Utara (91,98 persen), Tidore Kepulauan, Maluku (91,34 persen), Ternate, Maluku Utara (83,82 persen), Sungai Penuh, Jambi (82,81 persen), dan Blitar, Jawa Timur (79,20 persen).

Anggota Dewan Pembina Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Titi Anggraini mengatakan angka partisipasi masyarakat ini menunjukkan pemilih Indonesia loyal dan kooperatif terhadap agenda elektoral. Kondisi pandemi Covid-19, kata dia, ternyata tak menghalangi pemilih untuk menyalurkan suara.

"Ini adalah modal demokrasi, sehingga kita jangan kemudian mundur ke belakang. Jangan sampai ke depan kontradiktif mengatakan masyarakat kita tidak cocok berpemilu sehingga pemilihan tidak langsung," kata Titi.

Berita terkait

5 Hal tentang Ganjar Pranowo Setelah Berakhirnya Pilpres 2024 dan Putusan MK

17 jam lalu

5 Hal tentang Ganjar Pranowo Setelah Berakhirnya Pilpres 2024 dan Putusan MK

Ganjar Pranowo menegaskan sikap politiknya untuk tidak bergabung pemerintahan presiden dan wakil presiden terpilih periode 2024-2029, Prabowo-Gibran

Baca Selengkapnya

MK Gelar Sidang Sengketa Pileg Mulai Pekan Depan, KPU Siapkan Ini

1 hari lalu

MK Gelar Sidang Sengketa Pileg Mulai Pekan Depan, KPU Siapkan Ini

Terdapat 16 partai politik yang mendaftarkan diri dalam sengketa Pileg 2024.

Baca Selengkapnya

Partai Buruh Sambut Penetapan KPU, Ucapkan Selamat untuk Prabowo-Gibran

1 hari lalu

Partai Buruh Sambut Penetapan KPU, Ucapkan Selamat untuk Prabowo-Gibran

Said Iqbal berharap Prabowo-Gibran dapat menjalankan tugas-tugas konstitusional dengan baik dalam lima tahun ke depan.

Baca Selengkapnya

Mengenang Aktivis Pro-Demokrasi Tumbu Saraswati Pendiri TPDI, Ini Kiprah Tim Pembela Demokrasi Indonesia

1 hari lalu

Mengenang Aktivis Pro-Demokrasi Tumbu Saraswati Pendiri TPDI, Ini Kiprah Tim Pembela Demokrasi Indonesia

Jasa Tumbu Saraswati dirikan Tim Pembela Demokrasi Indonesia. Simak peran TPDI selama Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

DPR Sebut Lembaga Kepresidenan Masuk Kajian Revisi UU Pemilu, Apa Alasannya?

1 hari lalu

DPR Sebut Lembaga Kepresidenan Masuk Kajian Revisi UU Pemilu, Apa Alasannya?

Komisi II DPR telah mengusulkan revisi UU Pemilu dan UU Pilkada sejak awal masa bakti 2019.

Baca Selengkapnya

Koalisi Prabowo Rangkul PKB dan Partai Nasdem Bahayakan Demokrasi

1 hari lalu

Koalisi Prabowo Rangkul PKB dan Partai Nasdem Bahayakan Demokrasi

Upaya Koalisi Prabowo merangkul rival politiknya dalam pemilihan presiden seperti PKB dan Partai Nasdem, berbahaya bagi demokrasi.

Baca Selengkapnya

Prabowo dan Gibran Ikrar Sumpah Jabatan Presiden dan Wakil Presiden Oktober 2024, Pahami Isinya

1 hari lalu

Prabowo dan Gibran Ikrar Sumpah Jabatan Presiden dan Wakil Presiden Oktober 2024, Pahami Isinya

Pasca-putusan MK, pasangan Prabowo-Gibrang resmi ditetapkan KPU sebagai pemenang pemilu. Sumpah jabatan mereka akan diikrarkan pada Oktober 2024.

Baca Selengkapnya

KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Pemenang Pilpres 2024, Ini Tanggapan PBNU, PP Muhammadiyah hingga Kadin

2 hari lalu

KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Pemenang Pilpres 2024, Ini Tanggapan PBNU, PP Muhammadiyah hingga Kadin

Reaksi PBNU, PP MUhammadiyah, Kadin Terhadap Penetapan Prabowo - Gibran Pemenang Pilpres 2024 oleh KPU

Baca Selengkapnya

Seputar Pertemuan Rabu Malam antara Prabowo, Gibran, dan Jokowi di Istana

2 hari lalu

Seputar Pertemuan Rabu Malam antara Prabowo, Gibran, dan Jokowi di Istana

Prabowo dan Gibran menemui Presiden Jokowi pada Rabu malam di Istana. Apa yang dibahas?

Baca Selengkapnya

Respons PDIP-NasDem-PKS soal Jadi Koalisi atau Oposisi Pemerintahan Prabowo

2 hari lalu

Respons PDIP-NasDem-PKS soal Jadi Koalisi atau Oposisi Pemerintahan Prabowo

Bagaimana sikap PDIP, NasDem, dan PKS usai Prabowo-Gibran ditetapkan sebagai Presiden dan Wakil Presiden terpilih? Akan jadi koalisi atau oposisi?

Baca Selengkapnya