Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Perludem Soroti Anomali 25 Calon Tunggal Menang di Pilkada 2020

image-gnews
Ketua KPU Kediri Ninik Sunarmi memperlihatkan surat suara Pilkada saat proses penyortiran dan pelipatan di Gedung Bagawanta, Kediri, Jawa Timur, Kamis, 26 November 2020. Surat suara pilkada calon tunggal tersebut mulai memasuki proses penyortiran dan pelipatan guna memenuhi kebutuhan pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kediri pada 9 Desember mendatang. ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani
Ketua KPU Kediri Ninik Sunarmi memperlihatkan surat suara Pilkada saat proses penyortiran dan pelipatan di Gedung Bagawanta, Kediri, Jawa Timur, Kamis, 26 November 2020. Surat suara pilkada calon tunggal tersebut mulai memasuki proses penyortiran dan pelipatan guna memenuhi kebutuhan pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kediri pada 9 Desember mendatang. ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Dewan Pembina Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem), Titi Anggraini, menilai ada anomali dengan kemenangan seluruh calon tunggal di Pilkada 2020. Dari 25 pasangan calon tunggal, data sementara mencatat mereka semua memenangi pemilihan.

Titi mengatakan hanya di Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara, kontestasi berlangsung agak kompetitif antara calon tunggal dengan kotak kosong. Merujuk data Sirekap, perolehan suara pasangan calon tunggal Dosmar Banjarnahor-Oloan P. Nababan 52,5 persen, sedangkan kotak kosong 47,5 persen.

"Calon tunggal menjadi anomali demokrasi di Indonesia," kata Titi dalam webinar "Evaluasi Pilkada dan Catatan Perbaikan", Kamis, 17 Desember 2020.

Titi menjelaskan, dalam praktik pemilu global, calon tunggal biasanya terjadi di daerah pemilihan yang kecil. Di daerah-daerah kecil tersebut partai politik biasanya tak terlalu bertaruh tentang eksistensinya.

Namun di Indonesia, kata Titi, calon tunggal muncul di tengah sistem multipartai dan di daerah-daerah dengan jumlah pemilih besar. Menguatnya calon tunggal, kata dia, merupakan insiden tragis di dalam sistem demokrasi Indonesia yang multipartai, memiliki jumlah pemilih besar, dan kompetisi antarpartai.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Di tengah sistem ini, Titi mengatakan mengusung calon sendiri merupakan hal yang sangat penting demi eksistensi partai. "Sulit dipahami di tengah kondisi dan lanskap demokrasi kita bisa muncul calon tunggal bak cendawan di musim penghujan," kata Titi.

Ketua Komisi Pemilihan Umum Arief Budiman mengakui jumlah pasangan calon tunggal terus meningkat. Dia mengatakan, setiap tahun juga semakin sedikit pasangan calon yang mengikuti pilkada. Arief merinci, ada 25 daerah yang diikuti oleh 1 pasangan calon, 97 daerah diikuti 2 pasangan calon, 85 daerah diikuti 3 pasangan calon, 51 daerah diikuti 4 pasangan calon, 12 daerah diikuti 5 pasangan calon.

"Dulu ada daerah yang paslonnya sampai sembilan. Ini terus menurun, paling banyak di 2020 hanya lima paslon. Tetapi satu paslon secara faktual jumlahnya meningkat," kata Arief. Pada 2015, jumlah calon tunggal sebanyak 3 pasangan calon, menjadi 9 paslon pada 2017, kemudian 16 paslon pada 2018, dan berpotensi menjadi 25 paslon pada tahun ini.

Titi Anggraini pun mengusulkan agar ambang batas pencalonan kepala daerah dihapuskan demi memutus hegemoni calon tunggal. Ia mengatakan hal ini juga demi mengurangi membanjirnya calon dengan politik kekerabatan atau dinasti politik. "Jangan lagi ada ambang batas pencalonan kepala daerah dan wakil kepala daerah," ujar dia.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Lontaran Pedas Hasto Kristiyanto Terhadap Gibran dan Dinasti Politik Jokowi

17 hari lalu

Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto saat konferensi pers di Kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat, Senin,  25 Maret 2024. ANTARA/HO-PDIP
Lontaran Pedas Hasto Kristiyanto Terhadap Gibran dan Dinasti Politik Jokowi

Seteru PDIP dengan keluarga Jokowi semakin panas. Simak pernyataan Hasto Kristiyanto Sekjen PDIP terhadap Gibran dan dinasti politik Jokowi.


Sorotan PDIP terhadap Dinasti Politik Jokowi

18 hari lalu

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto memberikan keterangan usai menghadiri pertemuan dengan koalisi pasangan Ganjar-Mahfud di High End, Menteng, Jakarta, Kamis, 15 Februari 2024. Pertemuan tersebut membahas tentang Pemilu 2024 seperti persoalan dugaan kecurangan dan akan menunggu hasil perhitungan resmi dari KPU RI. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Sorotan PDIP terhadap Dinasti Politik Jokowi

Majunya Gibran menjadi calon wakil presiden di Pemilu 2024, terus menjadi polemik di internal PDIP hingga persoalan politik dinasti Jokowi


Singgung Dinasti Politik Jokowi, PDIP Akui Khilaf Majukan Gibran Sebagai Wali Kota

20 hari lalu

(Dari kiri) Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka, Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto, dan Ketua DPP PDIP Komarudin Watubun di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Senin, 22 Mei 2023. TEMPO/IMA DINI SAFIRA
Singgung Dinasti Politik Jokowi, PDIP Akui Khilaf Majukan Gibran Sebagai Wali Kota

PDIP singgung dinasti politik yang dibangun keluarga Presiden Joko Widodo. Khilaf atas pencalonan Gibran.


Media Asing Sorot Kabar Jokowi Masuk Golkar

29 hari lalu

Presiden Joko Widodo saat berolahraga bersama dengan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto di Kebun Raya Bogor, Jawa Barat, Sabtu 6 Januari 2024. ANTARA/HO-Istana Kepresidenan
Media Asing Sorot Kabar Jokowi Masuk Golkar

Reuters membuat sebuah tulisan analisis tentang kabar Presiden Jokowi bergabung ke Golkar saat jabatannya segera berakhir.


Pengamat Sebut Tak Mudah Golkar Ubah AD/ART untuk Jokowi atau Gibran

33 hari lalu

Presiden Joko Widodo bersama putra sulungnya, Gibran Rakabuming, mengenakan pakaiat adat Klungkung Bali untuk menghadiri upacara peringatan detik-detik proklamasi di halaman Istana Merdeka, Jakarta, 17 Agustus 2019. Tempo/Friski Riana
Pengamat Sebut Tak Mudah Golkar Ubah AD/ART untuk Jokowi atau Gibran

Pengamat menilai Golkar tak akan mudah mengubah AD/ART karena tidak akan memberikan keuntungan yang signifikan bagi Golkar.


Politik Dinasti Jokowi Ramai-ramai Disorot Pengamat Politik, Pakar Hukum Tata Negara sampai Media Internasional

33 hari lalu

Ilustrasi: Tempo/Dianka Rinya
Politik Dinasti Jokowi Ramai-ramai Disorot Pengamat Politik, Pakar Hukum Tata Negara sampai Media Internasional

Politik dinasti Jokowi kembali disorot setelah Gibran jadi cawapres, Bobby Nasution niat maju Gubernur Sumatera Utara, pun Kaesang dan Erina Gudono.


Advokat TPDI Gugat Jokowi Lagi soal Nepotisme ke PTUN, Ini Alasannya

18 Februari 2024

Presiden Joko Widodo saat penyerahan bantuan pangan beras cadangan pangan pemerintah kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Gudang Bulog, Cibitung, Jawa Barat, Jumat 16 Februari 2024. Presiden Jokowi menepis anggapan bahwa kenaikan harga beras dipicu pemberian bantuan pangan dari pemerintah. TEMPO/Subekti.
Advokat TPDI Gugat Jokowi Lagi soal Nepotisme ke PTUN, Ini Alasannya

Tim Pembela Demokrasi Indonesia kembali ajukan gugatan terhadap Presiden Jokowi ke PTUN Jakarta. Gugatan ini sempat mental


PTUN Jakarta Tolak Gugatan TPDI Soal Dinasti Politik dan Nepotisme Jokowi

15 Februari 2024

Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka, Kaesang Pangarep, Bobby Nasution
PTUN Jakarta Tolak Gugatan TPDI Soal Dinasti Politik dan Nepotisme Jokowi

Hakim menilai gugatan terhadap keluarga Jokowi secara pribadi bukan merupakan kewenangan PTUN. Ketua PTUN selalu absen di sidang.


Top 3 Dunia: Moskow Lawan Rencana Sita Aset oleh AS, Dugaan Kecurangan Pemilu 2024 di Tokyo

15 Februari 2024

Presiden Rusia Vladimir Putin berjabat tangan dengan Presiden Iran Ebrahim Raisi saat pertemuan di Moskow, Rusia 7 Desember 2023. Sputnik/Sergei Bobylev/Pool via REUTERS
Top 3 Dunia: Moskow Lawan Rencana Sita Aset oleh AS, Dugaan Kecurangan Pemilu 2024 di Tokyo

Top 3 dunia adalah Rusia melawan rencana sita aset oleh AS dan Eropa, viral video dugaan kecurangan di pemilu 2024 dan dinasti politik di Asia.


Tiga Negara Asia Tenggara yang Saat ini Jalankan Dinasti Politik, Ada Indonesia

14 Februari 2024

Foto kombinasi Ferdinand Marcos Jr, Gibran Rakabuming Raka dan Hun Manet. REUTERS
Tiga Negara Asia Tenggara yang Saat ini Jalankan Dinasti Politik, Ada Indonesia

Tidak hanya Indonesia, dinasti politik juga ada di dua negara lainnya di Asia Tenggara.