Kasus Djoko Tjandra: Gatot Nurmantyo Minta Jokowi Reformasi Kepolisian

Reporter

Friski Riana

Kamis, 26 November 2020 05:01 WIB

Mantan Panglima TNI, Gatot Nurmantyo ikut menjadi pembicara dalam Kampanye Capres 02, Prabowo Subianto di Surabaya, 12 April 2019. Video Live Streaming/Facebook Prabowo Subianto

TEMPO.CO, Jakarta - Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) menuntut Presiden Joko Widodo atau Jokowi melakukan reformasi di tubuh Kepolisian terkait kasus Djoko Tjandra.

"Kami menuntut Presiden Joko Widodo melakukan langkah cepat dalam melakukan reformasi di tubuh Kepolisian," kata Presidium KAMI Gatot Nurmantyo dalam keterangan tertulis, Rabu, 25 November 2020.

Gatot Nurmantyo bersama Presidium KAMI lainnya, Rochmat Wahab dan Din Syamsuddin, menilai reformasi perlu dilakukan agar nama-nama yang terungkap di persidangan kasus Djoko Tjandra segera diselidiki rekam jejaknya dalam promosi kepemimpinan Polri ke depannya.

Selain itu, KAMI juga meminta Komisi Pemberantasan Korupsi membentuk tim khusus untuk mengobservasi nama-nama yang terungkap pada persidangan, seperti Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin dan Kabareskrim Komisaris Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Hal itu untuk mengetahui adanya abuse of power atau kejahatan lainnya dalam kasus Djoko Tjandra.

Presidium KAMI juga meminta Kapolri Jenderal Idham Azis melakukan pembenahan untuk meyakinkan rakyat Indonesia bahwa kepolisian merupakan institusi hukum yang bersih.

Advertising
Advertising

Pada sidang suap penghapusan red notice Djoko Tjandra dengan terdakwa Tommy Sumardi, mantan Kepala Divisi Hubungan Internasional Polri Inspektur Jenderal Napoleon Bonaparte dihadirkan sebagai saksi.

Dalam kesaksiannya, Napoleon menyinggung nama Azis Syamsuddin dan Listyo Sigit. Ia mengaku saat itu Tommy Sumardi menelepon Azis agar meyakinkan dirinya untuk mengecek status red notice Djoko Tjandra

Saat telepon sudah tersambung, kata dia, Tommy menyerahkan telepon selulernya. “Asalamualaikum, selamat siang Pak Azis. Eh, Bang, apa kabar? Baik,” kata Napoleon.

Napoleon bercerita kepada Azis bahwa di hadapannya datang seseorang yang bernama Haji Tommy Sumardi. Kepada Azis Syamsuddin, Napoleon menjelaskan permintaan Tommy yang meminta dirinya mengecek status red notice Djoko Tjandra.

Napoleon juga meminta arahan untuk menerima atau menolak permintaan Tommy itu. “Mohon petunjuk dan arahan, Pak. Silakan saja, Pak Napoleon,” kata Napoleon menirukan obrolannya. “Baik. Kemudian telepon ditutup, saya serahkan kembali ke terdakwa,” ujar dia.

FRISKI RIANA | ROSSENO AJI

Berita terkait

Jokowi Disebut Ajukan Budi Gunawan Masuk Kabinet Prabowo

34 menit lalu

Jokowi Disebut Ajukan Budi Gunawan Masuk Kabinet Prabowo

Pengajuan nama Budi Gunawan oleh Jokowi, kata narasumber yang sama, bertujuan untuk meluluhkan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Sukarnoputri.

Baca Selengkapnya

Luhut Minta Prabowo Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan, Siapa yang Dimaksud?

1 jam lalu

Luhut Minta Prabowo Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan, Siapa yang Dimaksud?

Luhut menyebut istilah toxic saat berpesan kepada Prabowo Subianto tentang pemerintahan mendatang. Siapa yang dimaksud Luhut?

Baca Selengkapnya

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

16 jam lalu

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meminta petani manfaatkan alokasi pupuk subsidi.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

19 jam lalu

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

Presidential Club berisi para eks presiden Indonesia yang akan saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menjaga silaturahmi dan menjadi teladan.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

23 jam lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

1 hari lalu

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

Timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff Olimpiade Paris 2024 pada Kamis, 9 Mei mendatang.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

1 hari lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

1 hari lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

1 hari lalu

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

Salah satu poin penting dalam UU Desa tersebut adalah soal masa jabatan kepala desa selama 8 tahun dan dapat dipilih lagi untuk periode kedua,

Baca Selengkapnya

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

1 hari lalu

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

Beleid itu menyatakan uang pensiun sebagai salah satu hak kepala desa. Namun, besaran tunjangan tersebut tidak ditentukan dalam UU Desa.

Baca Selengkapnya