Pilkada Surabaya, Kubu Machfud Arifin Bantah Pecah Belah PDI Perjuangan

Reporter

Tempo.co

Jumat, 20 November 2020 19:30 WIB

Calon Wali Kota Surabaya Machfud Arifin. ANTARA/HO-Media Center Machfud-Mujiaman

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Komunikasi dan Media Tim Pemenangan Machfud Arifin-Mujiaman, Imam Syafi’i, menyangkal pernyataan politikus PDI Perjuangan Djarot Saiful Hidayat bahwa kubu calon nomor urut 2 di Pilkada Surabaya itu melakukan praktek politik pecah belah. Pernyataan Djarot merujuk pada langkah politik Machfud Arifin yang merangkul Jagad Hariseno, putra sulung mantan Sekjen PDIP Sutjipto (almarhum), bergabung ke kubunya.

Imam meminta Djarot mencari akar permasalahan di internal PDIP sendiri, sehingga tak asal menuding kubu lawan melakukan praktek pecah belah. “Lebih baik instrospeksi mengapa Mas Seno bergabung dengan kubu MA, jangan asal menyalahkan,” kata Imam saat dihubungi, Jumat, 20 November 2020.

Imam berujar, Jagad Hariseno bukan kader kemarin sore. Sehingga pilihan politik dia, menurut Imam, sudah dipertimbangkan masak-masak. Imam mengatakan kubu Machfud-Mujiaman tidak merayu apalagi memaksa yang bersangkutan agar bergabung. “Tentunya beliau memutuskan bergabung ke kubu kami setelah melalui pemikiran panjang,” katanya.

Sebelumnya Djarot Saiful Hidayat berang dan menuduh Machfud Arifin menerapkan politik pecah belah untuk melemahkan PDIP. Sebab, PDIP telah mengusung pasangan Eri Cahyadi dan Armuji. Namun Machfud dianggap mendekati Jagad Hariseno yang telah membentuk kelompok bernama Banteng Ketaton (Banteng Terluka). Turut bersama Jagad Hariseno kader kawakan PDIP Surabaya, Mat Mochtar.

Jagad Hariseno sendiri ialah kakak kandung Whisnu Sakti Buana, calon wali kota yang batal mendapatkan rekomendasi PDIP. Sebelumnya pada Kamis, 22 Oktober 2020 lalu Machfud Arifin juga mengirimkan karangan bunga bersamaan dengan hari ulang tahun Whisnu yang ke-46.

Karangan bunga itu dikirim ke rumah dinas Wakil Wali Kota Surabaya. Namun kala itu Machfud gagal bertemu Whisnu. "MA (Machfud Arifin) telah melakukan politik devide et impera ala kolonialisme Belanda," kata Djarot dalam keterangan tertulis, Kamis, 19 November 2020.

Kader senior PDIP Surabaya Saleh Ismail Mukadar mengklaim dalam survei internal saat ini partisipasi kader PDI Perjuangan sudah sangat tinggi. Sehingga, kata Saleh, kalau ditanya tentang keberadaan Banteng Ketaton yang mendukung pasangan calon lain, mereka (Banteng Ketaton) tidak ada pengaruhnya.

"Itu tidak ada pengaruhnya sama sekali. Sebab, itu urusan Seno dengan Bu Risma (Wali Kota Tri Rismaharini). Yang mencalonkan sekarang ini Eri, bukan Risma. Jadi tidak ada kaitannya," kata Saleh.

Advertising
Advertising

Berita terkait

Gibran Dukung Presidential Club Usulan Prabowo: Satukan Mantan Pemimpin

10 jam lalu

Gibran Dukung Presidential Club Usulan Prabowo: Satukan Mantan Pemimpin

Rencana Prabowo membentuk presidential club didukung oleh Gibran. Ia mengatakan pembentukan klub itu untuk menyatukan para pemimpin negeri ini.

Baca Selengkapnya

Nama Sri Mulyani Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur Jakarta dari PDIP

14 jam lalu

Nama Sri Mulyani Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur Jakarta dari PDIP

Gilbert Simanjuntak, mengatakan nama Sri Mulyani masuk bursa bacagub bersama Menteri Sosial Tri Rismaharini, dan mantan Panglima TNI Andika Perkasa.

Baca Selengkapnya

Akui Jalin Komunikasi Dengan PDIP, Khofifah: Relatif, Belum Pasti Mendukung

15 jam lalu

Akui Jalin Komunikasi Dengan PDIP, Khofifah: Relatif, Belum Pasti Mendukung

Khofifah menaakui menjalin komunikasi dengan PDIP. Namun ia mengatakan, belum pasti partai itu memberikan rekomendasi dukungan.

Baca Selengkapnya

Rekam Jejak Teguh Prakosa, Wakil Wali Kota Solo yang Maju Pilkada 2024 dari PDIP

17 jam lalu

Rekam Jejak Teguh Prakosa, Wakil Wali Kota Solo yang Maju Pilkada 2024 dari PDIP

Teguh Prakosa memastikan bakal ikut serta dalam Pilkada 2024 sebagai calon wali kota Solo. Berikut rekam jejak pria yang sempat mendampingi Gibran.

Baca Selengkapnya

Sikap PDIP dan Demokrat Soal Perlunya Oposisi di Pemerintahan Prabowo

19 jam lalu

Sikap PDIP dan Demokrat Soal Perlunya Oposisi di Pemerintahan Prabowo

Demokrat menilai perlu ada partai yang menjadi oposisi di pemerintahan baru agar terjadi mekanisme checks and balances.

Baca Selengkapnya

Teguh Prakosa Daftar Maju Pilkada Solo dari PDIP

19 jam lalu

Teguh Prakosa Daftar Maju Pilkada Solo dari PDIP

Teguh Prakosa akan menyerahkan syarat pendaftaran tahap penjaringan bakal calon wali kota dan wakil wali kota di PDIP Kota Solo pada 18 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Buka Pintu Koalisi di Pilkada 2024, Cak Imin Ungkap Kriteria Bakal Calon dari PKB

20 jam lalu

Buka Pintu Koalisi di Pilkada 2024, Cak Imin Ungkap Kriteria Bakal Calon dari PKB

Cak Imin mengatakan calon yang diusung PKB tak hanya menang di Pilkada 2024 tapi harus sukses memimpin daerahnya.

Baca Selengkapnya

Alasan PDIP Sebut Oposisi Perlu Ada dalam Pemerintahan

1 hari lalu

Alasan PDIP Sebut Oposisi Perlu Ada dalam Pemerintahan

PDIP menilai oposisi diperlukan dalam sistem pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Respons Politikus PDIP soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club

2 hari lalu

Respons Politikus PDIP soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club

Politikus Senior PDIP, Andreas Hugo Pareira, merespons soal keinginan Prabowo Subianto yang membentuk presidential club atau klub kepresidenan.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

2 hari lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya