Kapolda Jabar Dicopot Buntut Acara Rizieq Shihab di Bogor, Ridwan Kamil Maklum

Selasa, 17 November 2020 22:49 WIB

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meninjau pasukan saat apel Kesiapsiagaan Antisipasi Bencana Alam di Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat, Rabu 4 November 2020. Apel gabungan yang diikuti TNI, Polri, BPBD, PMI, SAR, Relawan tersebut untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi ancaman bencana memasuki perubahan iklim di wilayah Jawa Barat. ANTARA FOTO/M Agung Rajasa

TEMPO.CO, Jakarta -Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, menghormati keputusan institusi Polri yang mencopot Inspektur Jenderal Rudy Sufahriadi dari jabatan Kepala Kepolisian Daerah Jawa Barat, sebagai buntut acara Imam Besar FPI Rizieq Shihab yang dihadiri ribuan masa di Mega Mendung, Kabupaten Bogor pada Jumat, 13 Oktober 2020, malam.

“Kita harus menghormati pertimbangan institusi masing-masing. Saya tidak bisa memberikan penilaian. Saya kira itu sesuai dengan situasi yang terjadi di hari ini. Saya menghormati institusi kepolisian, maka dari itu kami hormati,” kata dia, dalam konferensi pers di Makodam III/Siliwangi, Bandung, Selasa, 17 November 2020.

Baca juga : Soal Irjen Rudy Sufahriadi, Ridwal Kamil: Pribadinya Exeptional, Luar Biasa

Ridwan Kamil mengaku mengenal baik Rudy.

“Beliau adalah orang baik. Beliau adalah pejuang Covid bersama kami. Bahkan dengan patriotismenya menjadi relawan vaksin bersama Pak Kajati, Pak Pangdam juga. Saya paham betul. Saya paham dari awal sampai akhir, tapi apapun itu kami bisa memahami dan mendoakan agar beliau mendapatkan kemudahan dalam urusan-urusan di jabatan baru. Dan tentunya tetap mengawal Jawa Barat melalui cara-cara yang baru,” kata dia.

Advertising
Advertising

Ridwan Kamil mengatakan, pergantian pejabat Kapolda Jawa Barat tersebut tidak akan mempengaruhi kinerja penanganan Covid-19 yang melibatkan institusi Polri.

“Kita bekerja itu bukan karena individu. Kalau saya sakit, saya gak ada, tim Satgas sudah solid. Artinya tim Satgas itu tidak boleh mengandalkan figur orang per orang karena kami ini membangun sistem dengan 5 prinsip proaktif, transparan, ilmiah, inovatif, kolaboratif,” kata dia.

Ridwan Kamil mengatakan, pejabat pengganti Kapolda Jabar yang baru diyakininya akan dengan mudah meneruskan sistem yang sudah dibangun dalam penanganan Covid-19. “Kami mengcaupakn selamat datang nanti pada Pak Kapolda baru, juga tidak usah khawatir, karena sistem sudah sedemikian fasih. Tinggal tadi yang kurang-kurang, diperbaiki terus, yang baik-baik, saya kira itu,” kata dia.

Ridwan Kamil membeberkan kronologis yang terjadi hari Jumat, 13 November 2020, malam di Mega Mendung, Kabupaten Bogor. “Saya sampaikan kronologis teknisnya,” kata dia.

Ridwan Kamil mengatakan, gubernur seperit dirinya yang memimpin provinsi di luar DKI, berbeda dengan gubernur di ibukota.

“Pertama izin acaranya, itu diskresi boleh tidaknya, bukan di wilayah gubernur. Karena provinsi di Republik ini di luar Jakarta punya hierarki pemerintahan yang namanay bupati/walikota terpilih, kira-kira begitu. Maka setiap ada hal teknis, diskresinya ada di walikota dan bupati,” kata dia.

<!--more-->

Dia mencontohkan kebijakan soal pembukaan bioskop. Pemerintah provinsi memberiakn panduan pelarangan pembukaan bioskop di masa pandemi Covid-19, tapi sejumlah bupati/walikota di daerah mengizinkan.

“Contoh, kami melarang bioskop buka, tapi ada walikota yang mengatakan dengan pertimbangan hitungan teknis lokal, minta dibuka. Itu dinamika-dinamika yang tidak saya besar-besarkan,t api sebagai contoh. Ada panduan dari provinsi, ada Peraturan Gubernur, tapi menerjemahkannya itu adalah diskresi walikota/bupati,” kata Ridwan Kamil.

Ridwan Kamil mengatakan, begitu yang terjadi di Mega Mendung, Kabupaten Bogor. Izin acaranya merupakan kewenangan bupati Bogor.

“Bupati Bogor sudah melakukan hal yang benar, yaitu tidak memberikan izin kepada acara tersebut. Jadi tidak ada perizinan, bahkan aparat melalui Kodim sudah melobi malam harinya untuk menghimbau agar acara dibatasi sesuai protokol kesehatan. Jadi kerja-kerja edukasi, persuasif itu sudah dilakukan,” kata dia.

Ridwan Kamil mengatakan, yang terjadi besoknya, pada Jumat, 13 November 2020, tidak bisa dikendalikan. “Karena suasana, terjadi euforia. Euforia seperti demonstrasi yang kadang-kadang jumlahnya keburu membesar,” kata dia.

Ada dua pilihan yang bisa dilakukan. “Menegakkan secara represif, atau melakukan pendekatan humanis, mengawal, memantau jangan sampai ada hal-hal yang merugikan secara publik. Nah di lapangan itu dengan kondisi masa yang sudah membesar, seperti demonstrasi juga, maka kepolisian, aparat mengambil keputusan humanis yaitu menghimbau sambil mengawal,” demikian Ridwan Kamil.

AHMAD FIKRI

Berita terkait

Berpeluang Jadi Calon Gubernur Jakarta, Presiden PKS Pilih Jadi Komandan Pemenangan Partai

10 jam lalu

Berpeluang Jadi Calon Gubernur Jakarta, Presiden PKS Pilih Jadi Komandan Pemenangan Partai

Ahmad Syaikhu mengatakan PKS telah menyiapkan kader-kader terbaik untuk Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya

PAN Tunggu Golkar soal Kepastian Sandingkan Ridwan Kamil-Zita Anjani

11 jam lalu

PAN Tunggu Golkar soal Kepastian Sandingkan Ridwan Kamil-Zita Anjani

PAN juga telah menyiapkan sejumlah alternatif nama apabila nantinya Golkar menginginkan nama lain. Ada Eko Patrio dan Lula Kamal.

Baca Selengkapnya

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

1 hari lalu

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

Sejumlah nama bakal calon gubernur di Pilkada 2024 sudah mulai bermunculan, termasuk 4 wajah lama ini. Siapa saja mereka?

Baca Selengkapnya

Maju-Mundur Istri Ridwan Kamil di Pemilihan Wali Kota Bandung, Ini Profil Atalia Praratya

1 hari lalu

Maju-Mundur Istri Ridwan Kamil di Pemilihan Wali Kota Bandung, Ini Profil Atalia Praratya

Kabar Atalia Praratya mundur dari pemilihan Wali Kota Bandung dibantah Waketum Golkar. Ini profil istri Ridwan Kamil tersebut.

Baca Selengkapnya

PKS Buka Peluang Usung Ahmad Syaikhu di Pilkada Jakarta, Ini Alasannya

3 hari lalu

PKS Buka Peluang Usung Ahmad Syaikhu di Pilkada Jakarta, Ini Alasannya

Partai Golkar DKI menyatakan Ridwan Kamil akan maju di Pilkada Jawa Barat, bukan di Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya

Golkar Lebih Mendorong Ridwan Kamil Maju di Pilkada Jabar daripada Jakarta, Apa Alasannya?

6 hari lalu

Golkar Lebih Mendorong Ridwan Kamil Maju di Pilkada Jabar daripada Jakarta, Apa Alasannya?

Jika Ridwan Kamil maju di Pilkada Jabar, Golkar akan berfokus pada pencalonan Ahmad Zaki Iskandar dan Erwin Aksa di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Waketum Golkar Sebut Istri Ridwan Kamil Belum Mundur dari Bursa Calon Pilwalkot Bandung

6 hari lalu

Waketum Golkar Sebut Istri Ridwan Kamil Belum Mundur dari Bursa Calon Pilwalkot Bandung

Doli menyebut istri Ridwan Kamil itu belum tentu maju Pilwalkot Bandung dan melepas statusnya sebagai calon anggota DPR.

Baca Selengkapnya

Respons Bima Arya soal Maju Pilgub Jabar 2024, Singgung Nama Ridwan Kamil dan Dedi Mulyadi

7 hari lalu

Respons Bima Arya soal Maju Pilgub Jabar 2024, Singgung Nama Ridwan Kamil dan Dedi Mulyadi

Mantan Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menyatakan dirinya siap maju di Pilkada 2024 setelah mendapat arahan dari Ketum PAN, tapi...

Baca Selengkapnya

Pilkada 2024: Bursa Cagub Bersaing Sengit di Pilgub DKI Jakarta, Jawa Timur, dan Sumatera Utara

11 hari lalu

Pilkada 2024: Bursa Cagub Bersaing Sengit di Pilgub DKI Jakarta, Jawa Timur, dan Sumatera Utara

Sejumlah kandidat yang digadang-gadang akan maju sebagai calon gubernur dan calon wakil gubernur untuk Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Pengamat Klaim 3 Tokoh Ini Punya Modal Popularitas untuk Maju Pilkada Jakarta

11 hari lalu

Pengamat Klaim 3 Tokoh Ini Punya Modal Popularitas untuk Maju Pilkada Jakarta

Pengamat Politik Karyono menyebut ada tiga tokoh yang memiliki modal popularitas untuk maju Pilkada Jakarta. Siapa saja?

Baca Selengkapnya