Trending Nasional: Rizieq Shihab dan Cerita JK Soal Pencopotan Rizal Ramli
Reporter
Tempo.co
Editor
Aditya Budiman
Minggu, 8 November 2020 05:23 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Pemberitaan seputar kepulangan pemimpin Front Pembela Islam, Rizieq Shihab, masih menjadi perhatian pembaca di akhir pekan ini. Rizieq dijadwalkan akan kembali ke Indonesia pada 10 November 2020. Pemerintah melalui Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud Md menyatakan tidak akan menghalangi kepulangan Rizieq Shihab.
Selain soal itu, berita populer nasional lainnya yang menjadi perhatian ialah cerita mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla tentang alasan Presiden Jokowi yang memberhentikan Rizal Ramli dari kursi Menko Kemaritiman saat berada di Kabinet Kerja Jokowi. Berikut tiga berita terpopuler nasional.
Kepulangan Rizieq Shihab, Mahfud Md: Pemerintah Kok Salah Terus?
Menko Polhukam Mahfud Md saling berbalas cuitan dengan Politikus Gerindra Fadli Zon di media sosial Twitter ihwal rencana kepulangan pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab.
Fadli menyoal sikap pemerintah yang tidak memberikan bantuan untuk menyelesaikan permasalahan imigrasi Rizieq di Arab Saudi, sehingga sebelumnya tidak bisa pulang ke Indonesia.
"Reynhard di Inggris yang jelas-jelas super kriminal dan memalukan Indonesia diberi bantuan hukum. Habib Rizieq Shihab (HRS) di Saudi Arabia malah dipojokkan pernyataan-pernyataan Menko @mohmahfudmd dan Dubes RI di Saudi. Sungguh tak adil dan ironis," tulis Fadli Zon di akun Twitter-nya @fadlizon. Reynhard Sinaga yang dimaksud Fadli adalah terpidana kasus predator seks di Inggris.
Menanggapi cuitan Fadli, Mahfud Md mengklaim bahwa dirinya sebetulnya sudah mencoba menghubungi kawan-kawan Rizieq untuk membantu jika diperlukan. Tapi, kata Mahfud, dirinya malah dikirimi video sumpah bahwa Rizieq tak mau bantuan pemerintah.
"Coba lihat ini. Bagaimana kalau kita mau membantu tapi ditolak? Kok salah terus?" cuit Mahfud dengan menyertakan video sumpah Rizieq yang berdurasi 18 detik di akun Twitter-nya @mohmahfudmd, kemarin malam.
Dalam video tersebut Rizieq berkata; "Demi Allah saya bersumpah, saya tidak akan meminta bantuan rezim zalim Indonesia, apalagi mengemis kepada rezim zalim Indonesia untuk cabut cekal saya di Saudi Arabia".
Menurut Mahfud, video tersebut sudah menegaskan bahwa Rizieq menolak bantuan pemerintah. "Kalau kami mau bantu, kan harus punya dokumen dan tanda tangan dia. Bagaimana kami mendapatkan itu, sementara selain ada sumpah begitu, dia tak melaporkan masalahnya ke KBRI. Dari mana kami bisa membantu tanpa dokumen?" cuit Mahfud.