Tim: Uji Klinis Vaksin Covid-19 Jauh Lebih Aman dari Uji Klinis Vaksin Tetanus

Reporter

Friski Riana

Selasa, 3 November 2020 15:37 WIB

Petugas kesehatan saat melakukan Simulasi Vaksinasi Covid-19 di Puskesmas Tapos, Depok, Jawa Barat, Kamis, 22 Oktober 2020. Pemerintah Kota Depok menggelar simulasi vaksinasi Covid-19 yang dilakukan sesuai prosedur operasional standar (SOP) dalam rangka persiapan vaksinasi yang rencananya akan dilaksanakan pada November dan Desember 2020 apabila sudah tersedia. Total vaksin yang akan diberikan pemerintah pusat sekitar 60 persen dari jumlah penduduk Depok, atau 1,4 juta jiwa. Untuk tahap awal, vaksinasi Covid-19 akan diberikan kepada 20 persen warga, atau sekitar 290 ribu orang dengan prioritas tenaga kesehatan dan petugas layanan publik. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Tim Riset Uji Klinis Vaksin Covid-19 Universitas Padjajaran Kusnandi Rusmil menegaskan bahwa uji klinis vaksin Covid-19 Sinovac di Bandung termasuk yang paling aman dibandingkan uji klinis vaksin lain.

"Saya bukan pertama kali megang uji klinis, terus terang sudah 30 kali dan ini termasuk uji klinis yang aman selama ini dibandingkan uji klinis untuk vaksin tetanus, difteri. Jauh lebih aman," kata Kusnandi dalam diskusi, Selasa, 3 November 2020.

Kusnandi mengatakan, uji klinis fase 1 dan 2 vaksin Covid-19 Sinovac sudah dilakukan di Cina dengan melibatkan 125 orang pada fase 1 dan 600 orang pada tahap 2. Sebelum uji klinis fase 1, vaksin tersebut juga sudah melalui tahap uji praklinik, yaitu pada tumbuh-tumbuhan dan hewan.

"Ternyata pada tumbuh-tumbuhan tidak rusak. Disuntik kepada tikus dan monyet langsung ke pembuluh darah tidak terjadi perubahan signifikan pada hati, limpa, paru-paru, usus," ujarnya.

Pada uji klinis fase 1 hingga tiga, kata Kusnandi, tidak terjadi hal-hal yag merugikan dari segi keamanannya. Saat ini, penyuntikan pertama telah dilakukan kepada 1.620 relawan, sedangkan suntikan kedua diberikan pada 1.590 relawan.

Menurut Kusnandi, dari penyuntikan tersebut tidak ada temuan yang menakutkan. Kalau pun demam, ia menyebut hanya berlangsung selama dua hari. Sedangkan relawan yang keluar dari penelitian disebabkan karena pindah kerja dan sakit sehingga tidak bisa melanjutkan imunisasi kedua. "Yang drop out 17 orang, 7 karena pindah kerja, 8 sakit yang bukan disebabkan oleh imunisasi," kata dia.

Berita terkait

AstraZeneca Tarik Vaksin Covid-19, Terkait Efek Samping yang Bisa Sebabkan Kematian?

5 hari lalu

AstraZeneca Tarik Vaksin Covid-19, Terkait Efek Samping yang Bisa Sebabkan Kematian?

AstraZeneca menarik vaksin Covid-19 buatannya yang telah beredar dan dijual di seluruh dunia.

Baca Selengkapnya

4 Vaksin Wajib Bagi Jamaah Haji 2024, Dua Jamaah dari Provinsi Ini Ada Tambahan Vaksin Polio

10 hari lalu

4 Vaksin Wajib Bagi Jamaah Haji 2024, Dua Jamaah dari Provinsi Ini Ada Tambahan Vaksin Polio

Jamaah Haji 2024 wajib menerima 3 vaksin, namun khusus jamaah dari Jawa Timur dan Jawa Tengah, ada penambahan vaksin polio.

Baca Selengkapnya

Vaksin AstraZeneca Disebut Sebabkan Trombositopenia, Apa Itu?

10 hari lalu

Vaksin AstraZeneca Disebut Sebabkan Trombositopenia, Apa Itu?

Perusahaan farmasi AstraZeneca akui ada efek samping langka, yaitu Trombositopenia.

Baca Selengkapnya

Ramai soal Efek Samping Langka AstraZeneca, Begini Cara Cek Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

11 hari lalu

Ramai soal Efek Samping Langka AstraZeneca, Begini Cara Cek Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

Pengecekan status dan jenis vaksin Covid-19 bisa dicek melalui aplikasi SatuSehat

Baca Selengkapnya

AstraZeneca Siap Tarik Vaksin Covid-19 karena Surplus

12 hari lalu

AstraZeneca Siap Tarik Vaksin Covid-19 karena Surplus

AstraZeneca menyatakan dengan banyaknya varian vaksin Covid-19 yang sudah diproduksi, maka terdapat surplus dari vaksin-vaksin yang tersedia

Baca Selengkapnya

Apa Saja Imunisasi yang Wajib Diberikan kepada Bayi Berusia 1-2 Bulan?

16 hari lalu

Apa Saja Imunisasi yang Wajib Diberikan kepada Bayi Berusia 1-2 Bulan?

Bayi wajib melakukan imunisasi untuk mencegah bahaya kesehatan, terutama ketika berusia 1-2 bulan. Lantas, apa saja jenis imunisasi yang wajib dilakukan bayi?

Baca Selengkapnya

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

17 hari lalu

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin buka suara soal efek samping langka dari vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

17 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

17 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

17 hari lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya