Presiden Jokowi (kanan) didampingi Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko tiba dalam penyerahan bantuan modal kerja di Istana Bogor, Rabu, 15 Juli 2020. ANTARA/Sigid Kurniawan/POOL
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko berbicara ihwal cita-cita Presiden Joko Widodo untuk kaum milenial di tengah peringatan Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober.
Moeldoko mengklaim cita-cita Jokowi untuk anak muda Indonesia sangat keren. Hal itu, ujar dia, bisa dilihat dari langkah presiden yang mengangkat menteri hingga staf khusus milenial. "Apalagi yang membuat milenial ragu pada Presiden?," ujar Moeldoko lewat keterangan tertulis, Rabu, 28 Oktober 2020.
Moeldoko kemudian memaparkan sejumlah cita-cita presiden. Pertama, tidak ada satupun warganya yang tertinggal dalam meraih cita-cita. Hal ini dilakukan dengan memastikan setiap bayi yang lahir harus sehat dan mendapat pendidikan yang layak.
Kedua, Indonesia yang demokratis di mana setiap warganya bisa menikmati hasil demokrasi. Ketiga, negara berdasarkan hukum sehingga semua diberlakukan sama di depan hukum. Keempat, Indonesia yang sejajar di bidang teknologi dengan negara lain.
Kelima, Indonesia yang memiliki kemampuan dan daya saing di tengah lingkungan global yang kompetitif. "Pemikiran Pak Jokowi ini sangat keren. Beliau sebagai pemimpin yang setiap detik memikirkan masa depan anak Indonesia," ujar Moeldoko.
Sementara itu, para mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) turun ke jalan dan menyatakan mosi tidak percaya kepada presiden. Mereka mendesak Presiden Jokowi mengeluarkan Perpu untuk membatalkan UU Omnibus Law Cipta Kerja.
BEM SI, lanjut Remy, akan menyuarakan narasi Sidang Rakyat terhadap permasalahan negeri yang dinilai belum dituntaskan oleh pemerintah. "Serta BEM SI tetap menguatkan narasi #MosiTidakPercaya kepada pemerintah dan wakil rakyat yang berpihak pada kepentingan rakyat karena sampai saat ini belum merealisasikan tuntutan yang disampaikan mahasiswa," ujar pada Selasa, 27 Oktober 2020.