TGPF Intan Jaya Belum Temukan Saksi Mata Pembunuhan Pendeta Yeremias

Reporter

Egi Adyatama

Editor

Amirullah

Rabu, 21 Oktober 2020 15:44 WIB

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD menerima secara simbolik laporan hasil penyelidikan TGPF Intan Jaya dari Ketua TGPF Benny Mamoto, Rabu, 21 Oktober 2020 di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat. Tempo/Egi Adyatama

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Tim Gabungan Pencari Fakta Intan Jaya (TGPF Intan Jaya) , Benny Mamoto, mengatakan timnya belum menemukan secara langsung saksi mata atau saksi yang melihat langsung peristiwa tewasnya Pendeta Yeremias Zanambani. Hasil laporan TGPF yang telah diserahkan pada Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud Md, baru sebatas mewawancarai keluarga dan saksi di sekitar lokasi kejadian.

"Soal saksi mata, tugas tim sangat terbatas waktunya sehingga kami maksimalkan olah TKP yang dua anggota jadi korban, kemudian TKP Pendeta Yeremia. Kemudian juga kami datang ke makam almarhum ke kediaman almarhum. Nah sejauh ini belum ada saksi mata yang lihat langsung kejadian," kata Benny Mamoto dalam konferensi pers di Kantor Kemenkopolhukam, Jakarta Pusat, Rabu, 21 Oktober 2020.

Benny mengatakan sejauh ini, TGPF baru menemukan saksi yang ada di lokasi pasca pembunuhan terjadi. Saksi tersebut merupakan sosok yang menemukan Pendeta Yeremias tewas, setelah sebelumnya mencari Yeremias karena tak kunjung pulang.

Meski begitu, Benny mengaku tetap bersyukur TGPF telah membangun kepercayaan dengan keluarga Yeremias sehingga mereka mau untuk memberi informasi seandainya ada perkembangan. Ia juga mengapresiasi para tokoh agama dan tokoh masyarakat yang telah membantu tim membuka ruang dialog dengan keluarga Yeremias.

"Kami tidak tahu nanti perkembangan berikutnya, karena kami juga setelah membangun trust dengan keluarga dan tokoh-tokoh setempat mereka sepakat ingin beri info seandainya ada perkembangan," kata Benny.

Advertising
Advertising

Kata Benny, TGPF telah mencoba mendengar dari seluruh pihak terkait dengan peristiwa tewasnya Yeremia pada 19 September 2020 lalu. Ia menegaskan ingin membuka ruang kemungkinan seluas-luasnya atas segala kemungkinan siapa pelaku pembunuhan tersebut.

"Jadi ketika turun tidak langsung pakai kacamata kuda ke satu pihak, tidak. Semua pihak kita dengar, semua pihak kita ajak bicara, semua pihak kita mintai data dan infonya."

Sebelumnya TGPF menemukan bahwa ada dugaan keterlibatan aparat keamanan dalam pembunuhan Pendeta Yeremias Zanambani. Meski begitu, mereka tetap membuka kemungkinan adanya pelaku lain dalam kasus tersebut.

Berita terkait

Tambahan Pasukan ke Intan Jaya, Komnas HAM Papua Ingatkan Soal Ini

53 menit lalu

Tambahan Pasukan ke Intan Jaya, Komnas HAM Papua Ingatkan Soal Ini

Komnas HAM mengingatkan agar pasukan tambahan yang dikirimkan ke Intan Jaya sudah berpengalaman bertugas di Papua.

Baca Selengkapnya

Kondisi Paniai Usai TPNPB-OPM Serang Patroli TNI, Kapolres: Relatif Aman

2 jam lalu

Kondisi Paniai Usai TPNPB-OPM Serang Patroli TNI, Kapolres: Relatif Aman

Kapolres Paniai mengatakan, warga kampung Bibida yang sempat mengungsi saat baku tembak OPM dan TNI, sudah pulang ke rumah.

Baca Selengkapnya

Top 3 Hukum: Warga Tolak Permintaan TPNPB-OPM Tinggalkan Intan Jaya, Kata Pakar Hukum Soal Modus Pinjol Ilegal Salah Transfer

4 jam lalu

Top 3 Hukum: Warga Tolak Permintaan TPNPB-OPM Tinggalkan Intan Jaya, Kata Pakar Hukum Soal Modus Pinjol Ilegal Salah Transfer

Kelompok bersenjata TPNPB-OPM menyerang Polsek Homeyo dan membakar gedung SD di Kampung Pogapa, Distrik Homeyo, Intan Jaya.

Baca Selengkapnya

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

6 jam lalu

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

Polda Papua menyatakan situasi di Kabupaten Paniai kembali aman paska penembakan OPM terhadap anggota TNI yang berpatroli.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

17 jam lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

18 jam lalu

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

Bantuan Jepang ini ditujukan untuk meningkatkan kehidupan petani skala kecil dan usaha perikanan di Papua

Baca Selengkapnya

Bahlil Bersyukur Capres Penolak IKN Kalah Pilpres, Sindir Anies Baswedan?

20 jam lalu

Bahlil Bersyukur Capres Penolak IKN Kalah Pilpres, Sindir Anies Baswedan?

Bahlil menyebut calon presiden yang menolak IKN sama dengan tidak setuju upaya mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia timur. Sindir Anies Baswedan?

Baca Selengkapnya

Kata Warga soal Permintaan TPNPB-OPM untuk Tinggalkan Kampung Pogapa Intan Jaya: Konyol Itu

21 jam lalu

Kata Warga soal Permintaan TPNPB-OPM untuk Tinggalkan Kampung Pogapa Intan Jaya: Konyol Itu

Masyarakat Intan Jaya, Papua Tengah, menolak permintaan TPNPB-OPM untuk meninggalkan kampung Pogapa, Intan Jaya, yang merupakan daerah konflik.

Baca Selengkapnya

Alasan TPNPB Bakar Gedung SD Inpres Papua: Digunakan Militer Indonesia

22 jam lalu

Alasan TPNPB Bakar Gedung SD Inpres Papua: Digunakan Militer Indonesia

TPNPB mengaku bertanggung jawab atas pembakaran sebuah gedung SD Inpres Pogapa di Distrik Homeyo, Intan Jaya, Papua

Baca Selengkapnya

TNI Benarkan Ada Serangan TPNPB, Bantah Ada Prajurit yang Luka

1 hari lalu

TNI Benarkan Ada Serangan TPNPB, Bantah Ada Prajurit yang Luka

Kodam XVII/Cenderawasih membenarkan ada serangan dari TPNPB kepada Satgas Yonif 527/BY yang sedang berpatroli di Kampung Bibida, Paniai, Papua

Baca Selengkapnya