Ketua MPR Minta Pemerintah Sosialisasikan UU Cipta Kerja ke Masyarakat dan Ormas

Senin, 19 Oktober 2020 11:02 WIB

Respon Isu Aktual Ketua MPR RI Bambang Soesatyo Jum`at 16 Oktober 2020.

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Bambang Soesatyo meminta pemerintah terus berdialog dan mensosialisasikan Undang-undang atau UU Cipta Kerja kepada semua elemen dan organisasi kemasyarakatan (ormas). Ia meyakini tujuan UU Cipta Kerja akan bisa dipahami oleh semua elemen masyarakat melalui pendekatan dialog dan komunikasi dua arah.

Bamsoet, sapaan Bambang, pun mengapresiasi inisiatif Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengutus Menteri Sekretaris Negara Pratikno menyerahkan naskah UU Cipta Kerja kepada pimpinan Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, dan Majelis Ulama Indonesia (MUI). Kedua ormas dan lembaga itu memang menolak omnibus law ini.

"Saya berharap para menteri juga menempuh langkah yang sama dan berdialog dengan elemen-elemen masyarakat lainnya untuk menyosialisasikan atau menjelaskan esensi UU Cipta Kerja tersebut," kata Bamsoet melalui keterangan tertulis, Senin, 19 Oktober 2020.

Bamsoet pun berharap semua elemen masyarakat dapat memahami tujuan UU Cipta Kerja. Ia mengatakan omnibus law ini dibuat sebagai langkah pemerintah mengantisipasi perubahan dunia yang begitu cepat, khususnya di bidang ekonomi.

Bamsoet berujar, perubahan ini harus direspons dengan cepat dan tepat melalui penciptaan iklim berusaha yang kondusif dan berdaya saing. Maka aspek kemudahan berbisnis atau berusaha harus terus ditingkatkan efektivitasnya.

Advertising
Advertising

"Puluhan juta unit usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) tak hanya harus diberdayakan, melainkan juga harus dilindungi agar bisa menjadi tuan di negaranya sendiri," ujar politikus Golkar ini.

Pengusaha yang juga Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) ini mengatakan, sudah puluhan tahun Indonesia berusaha memperbaiki ekosistem investasi. Namun daya tarik Indonesia sebagai tujuan investasi asing masih kalah dibanding Vietnam.

Ia menyebut, investor dalam negeri juga terus mengeluh karena menerima perlakuan tidak sepatutnya dari oknum birokrat di pusat maupun daerah. Ketua MPR tak merinci apa yang dia maksud perlakuan tidak sepatutnya itu. "Kalau semua hambatan itu tidak segera dihilangkan, investasi baru tidak mungkin tumbuh," kata mantan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat ini.

Berita terkait

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

9 jam lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

KM ITB Desak Pemerintah Cabut UU Cipta Kerja dan Cegah Eksploitasi Kelas Pekerja

19 jam lalu

KM ITB Desak Pemerintah Cabut UU Cipta Kerja dan Cegah Eksploitasi Kelas Pekerja

Keberadaan UU Cipta Kerja tidak memberi jaminan dan semakin membuat buruh rentan.

Baca Selengkapnya

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

22 jam lalu

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

PT Chandra Asri Pacific Tbk. (Chandra Asri Group) meraih pendapatan bersih US$ 472 juta per kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

May Day, Buruh di Yogyakarta Tuntut Kenaikan UMP Minimal 15 Persen

1 hari lalu

May Day, Buruh di Yogyakarta Tuntut Kenaikan UMP Minimal 15 Persen

Kelompok Majelis Pekerja Buruh Indonesia (MPBI) Yogyakarta menggelar aksi memperingati hari buruh atau May Day dengan menyampaikan 16 tuntutan

Baca Selengkapnya

Tanggapi Ucapan Hari Buruh dari Prabowo, Partai Buruh Bilang Begini

1 hari lalu

Tanggapi Ucapan Hari Buruh dari Prabowo, Partai Buruh Bilang Begini

Partai Buruh menanggapi ucapan Hari Buruh 2024 yang disampaikan Presiden terpilih Prabowo Subianto pada Rabu, 1 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Bendera One Piece Berkibar di Tengah Aksi May Day

1 hari lalu

Bendera One Piece Berkibar di Tengah Aksi May Day

Bendera bajak laut topi jerami yang populer lewat serial 'One Piece' berkibar di tengah aksi memperingati Hari Buruh Internasional alias May Day.

Baca Selengkapnya

Said Iqbal Ungkap Dua Tuntutan Buruh Saat May Day

1 hari lalu

Said Iqbal Ungkap Dua Tuntutan Buruh Saat May Day

Presiden Partai Buruh, Said Iqbal, mengungkapkan dua tuntutan para pekerja di Indonesia pada Hari Buruh Internasional alias May Day.

Baca Selengkapnya

UU Cipta Kerja, Outsourcing, dan Upah Murah Jadi Sorotan dalam Peringatan Hari Buruh Internasional

1 hari lalu

UU Cipta Kerja, Outsourcing, dan Upah Murah Jadi Sorotan dalam Peringatan Hari Buruh Internasional

Serikat buruh dan pekerja menyoroti soal UU Cipta Kerja, outsourcing, dan upah murah pada peringatan Hari Buruh Internasional 2024. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

15 Ribu Buruh Asal Bekasi akan Geruduk Istana, Tolak Outsourcing dan Omnibus Law

1 hari lalu

15 Ribu Buruh Asal Bekasi akan Geruduk Istana, Tolak Outsourcing dan Omnibus Law

Sekitar 15 ribu buruh asal wilayah Bekasi akan melakukan aksi May Day atau peringatan Hari Buruh Internasional pada 1 Mei 2024 di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Timothy Ronald, Pemegang Saham Termuda Holywings Group

2 hari lalu

Timothy Ronald, Pemegang Saham Termuda Holywings Group

Bisnis dari Holywings Group tidak hanya mencakup beach club terbesar di dunia (Atlas) dan di Asia (H Club), tapi juga klub dan bar

Baca Selengkapnya