SBY Mengaku Tahu Siapa yang Memfitnahnya Tunggangi Aksi Bela Islam 411

Senin, 12 Oktober 2020 23:00 WIB

Presiden RI keenam, Susilo Bambang Yudhoyono berdoa dalam pemakaman ibundanya, Siti Habibah di TPU Tanah Kusir, Jakarta, Sabtu, 31 Agustus 2019. Kepergian sang ibunda, menambah duka SBY yang baru ditinggal istrinya, Ibu Ani Yudhoyono. TEMPO/Muhammad Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) membantah menunggangi unjuk rasa menolak UU Cipta Kerja. Tuduhan itu, kata dia, sama seperti 2016 lalu saat ia dianggap membiayai Aksi Bela Islam pada 4 November 2016.

SBY mengatakan sudah tahu siapa yang saat itu memfitnahnya. Ia sudah mendapatkan konfirmasi dari Wakil Presiden saat itu, Jusuf Kalla, dan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan waktu itu, Wiranto.

"Saya tanyakan apa betul? Pak Wiranto membenarkan memang ada seperti itu sampai ke presiden. Saya datangi Pak Jusuf Kalla, Pak JK juga membenarkan," katanya dalam acara 'Ngobrol Santai' yang diunggah channel YouTube-nya, Senin, 12 Oktober 2020.

SBY bercerita ada seseorang yang mendatangi Presiden Joko Widodo dan menyebut dirinya aktor di balik unjuk rasa tersebut. SBY mengaku mendapat informasi dari orang lain yang kebetulan menjadi saksi pertemuan itu.

SBY menduga orang tersebut memfitnahnya karena ingin mendapat penghargaan dari Jokowi. "Ini cerita klasik, mereka ingin dapat kredit tapi dengan cara merusak nama baik orang lain, menjatuhkan orang lain, meski belum tentu berhasil cara-cara itu," tuturnya.

Presiden Indonesia ke-6 ini menuturkan telah menyampaikan klarifikasinya langsung kepada Jokowi saat keduanya bertemu di Istana Merdeka pada 2017. "Pak Jokowi dengan hati-hati menjawab 'Saya, kan, gak semudah itu percaya, tapi saya sudah mengerti, kok, semuanya'," kata SBY.

Unjuk rasa Aksi Bela Islam 4 November 2016 atau yang dikenal Aksi 411 mendesak Gubernur DKI Jakarta waktu itu, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, dipenjara karena kasus penistaan agama. Sebagian pihak menganggap aksi ini bermuatan politik karena menjelang Pemilihan Gubernur DKI 2017.

Dalam kontestasi itu, Ahok sebagai calon inkumben ditantang oleh putra SBY, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), dan mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan.

AHMAD FAIZ

Berita terkait

Presidential Club Bentukan Prabowo Bisa Buka Peluang Jokowi Cawe-cawe di Pemerintahan Mendatang?

7 jam lalu

Presidential Club Bentukan Prabowo Bisa Buka Peluang Jokowi Cawe-cawe di Pemerintahan Mendatang?

Adapun rencana membentuk Presidential Club diungkap oleh juru bicara Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak.

Baca Selengkapnya

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

7 jam lalu

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Anggota DPR Saleh Partaonan Daulay menilai perlu usaha dan kesungguhan dari Prabowo untuk menciptakan presidential club.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

7 jam lalu

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

Siapa pemilik merek sepatu Bata yang pabriknya tutup di Purwakarta?

Baca Selengkapnya

Habiburokhman Sebut Ide Prabowo Bikin Presidential Club Sudah Sejak 2014

7 jam lalu

Habiburokhman Sebut Ide Prabowo Bikin Presidential Club Sudah Sejak 2014

Prabowo disebut memiliki keinginan untuk secara rutin bertemu dengan para presiden sebelum dia.

Baca Selengkapnya

Jokowi Beri Dua Catatan di Rapat Evaluasi Mudik Lebaran 2024

8 jam lalu

Jokowi Beri Dua Catatan di Rapat Evaluasi Mudik Lebaran 2024

Menteri Perhubungan Budi Karya mengatakan 242 juta masyarakat melakukan perjalanan mudik lebaran tahun ini.

Baca Selengkapnya

Dahnil Anzar Yakin Prabowo Bisa Cairkan Komunikasi Jokowi-Megawati-SBY

8 jam lalu

Dahnil Anzar Yakin Prabowo Bisa Cairkan Komunikasi Jokowi-Megawati-SBY

Dahnil menilai Prabowo punya kemampuan untuk menghubungkan mereka.

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Gibran Kompak Bilang Begini soal Wacana Presidential Club Usulan Prabowo

8 jam lalu

Jokowi dan Gibran Kompak Bilang Begini soal Wacana Presidential Club Usulan Prabowo

Wacana presidential club yang sebelumnya disampaikan Juru Bicara Prabowo mendapat respond dari Jokowi dan Gibran.

Baca Selengkapnya

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

9 jam lalu

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

Jokowi menyebut pemerintah baru mampu mencetak 2.700 dokter spesialis per tahun. Sementara pemerintah membutuhkan 29 ribu dokter spesialis.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Harus Ada Timbal Balik Ekonomi dari Program Pemerintah

12 jam lalu

Jokowi: Harus Ada Timbal Balik Ekonomi dari Program Pemerintah

Presiden Joko Widodo atau Jokowi berharap Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2025 sesuai dengan program pembangunan yang telah direncanakan

Baca Selengkapnya

Jokowi Curhat Alat Kesehatan di Daerah Tersedia, tapi Minim Dokter Spesialis

12 jam lalu

Jokowi Curhat Alat Kesehatan di Daerah Tersedia, tapi Minim Dokter Spesialis

Presiden Jokowi menyayangkan daerah kepulauan maupun daerah terpencil dia tak menemukan tenaga dokter spesialis.

Baca Selengkapnya