KSPI Sebut Omnibus Law Akan Disahkan 8 Oktober

Senin, 28 September 2020 10:16 WIB

Sejumlah buruh melakukan aksi unjuk rasa di depan gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu, 29 Juli 2020. Mereka menuntut DPR untuk menghentikan pembahasan Omnibus Law RUU Cipta Kerja. ANTARA/Sigid Kurniawan

TEMPO.CO, Jakarta-Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) menyebut pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat akan mengesahkan Rancangan Undang-undang Omnibus Law Cipta Kerja pada 8 Oktober mendatang. Saat ini, pemerintah dan DPR sudah membahas klaster ketenagakerjaan yang sebelumnya ditunda.

"Tanggal 8 Oktober adalah jadwal sidang paripurna, yang salah satunya agendanya pengesahan omnibus law," kata Ketua Departemen Komunikasi dan Media KSPI Kahar S. Cahyono ketika dihubungi, Senin, 28 September 2020.

Pemerintah dan DPR mulai membahas klaster ketenagakerjaan sejak Jumat, 25 September lalu. Pada Sabtu hingga Ahad, pembahasan pun tetap berlangsung dari pagi hingga malam.

Dalam sejumlah kesempatan, pemerintah dan DPR memang menyatakan ingin omnibus law selesai awal Oktober. Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto pada medio Agustus lalu menyatakan omnibus law ditargetkan rampung pada masa sidang DPR saat ini, yang akan habis pada 8 Oktober 2020.

Wakil Ketua Badan Legislasi DPR Willy Aditya mengatakan target itu pun memungkinkan lantaran DPR dan pemerintah melakukan pembahasan secara maraton. Meski begitu, ia berujar rampung tidaknya target itu tergantung pada kesepakatan semua pihak.

Advertising
Advertising

"Ini kan berat semua ya. Kalau secara ancang-ancang ya visible lah, tapi tergantung floor, saya enggak bisa berandai-andai," ucap politikus NasDem ini pada Rabu, 19 Agustus lalu.

KSPI bersama puluhan konfederasi dan federasi serikat pekerja pun sepakat melakukan aksi mogok nasional sebagai bentuk menolak omnibus law. Kesepakatan tersebut diambil setelah mendengarkan pandangan masing-masing serikat pekerja dalam rapat bersama pada Ahad, 28 September di Jakarta.

Presiden KSPI Said Iqbal mengatakan mogok nasional akan berlangsung selama tiga hari dari 6-8 Oktober. Buruh juga akan menggelar aksi unjuk rasa dari Selasa besok, 29 September 2020 hingga 8 Oktober. Aksi serentak akan berlangsung dari 1-8 Oktober.

Di Jakarta, aksi akan berlangsung di depan Istana Negara, Kantor Menteri Koordinator Perekonomian, Kantor Menteri Ketenagakerjaan, dan DPR RI. Sedangkan di daerah aksi akan dipusatkan di kantor gubernur dan DPRD setempat. "Ketika aksi-aksi yang kami lakukan tidak ditanggapi, puncaknya kami akan melakukan mogok nasional yang dilakukan serentak di seluruh Indonesia," kata Iqbal dalam keterangan tertulis, Senin, 28 September 2020.

Berita terkait

Ketahui Soal PHI untuk Perselisihan Hubungan Industrial, Apa Lagi Selain Tangani Perkara PHK?

4 hari lalu

Ketahui Soal PHI untuk Perselisihan Hubungan Industrial, Apa Lagi Selain Tangani Perkara PHK?

Pada 2005 Pengadilan Hubungan Industrial (PHI) mulai berlaku di Indonesia menangani perselisihan hubungan industrial, seperti PHK.

Baca Selengkapnya

Masuki Gelombang ke-68, Ini 5 Kiat Lolos Pendaftaran Program Prakerja

5 hari lalu

Masuki Gelombang ke-68, Ini 5 Kiat Lolos Pendaftaran Program Prakerja

Kartu Prakerja adalah program beasiswa pelatihan untuk meningkatkan kompetensi kerja dan kewirausahaan.

Baca Selengkapnya

Jadwal Pembukaan Pendaftaran Prakerja Gelombang 68

6 hari lalu

Jadwal Pembukaan Pendaftaran Prakerja Gelombang 68

Pendaftaran kartu Prakerja gelombang ke-67 baru saja ditutup pada 6 Mei 2024 lalu, gelombang ke-68 akan dibuka pada 17 Mei 2024 nanti

Baca Selengkapnya

31 Tahun Lalu Marsinah Ditemukan Meninggal, Salah Satu Pelanggaran HAM Berat yang Belum Tuntas

9 hari lalu

31 Tahun Lalu Marsinah Ditemukan Meninggal, Salah Satu Pelanggaran HAM Berat yang Belum Tuntas

Marsinah, buruh perempuan yang ditemukan meninggal karena siksaan. Siapa pelaku yang membunuhnya dengan luka tembak?

Baca Selengkapnya

Hari Buruh Internasional, Berikut Profil 4 Tokoh Aktivis Buruh Indonesia dari Marsinah hingga Muchtar Pakpahan

16 hari lalu

Hari Buruh Internasional, Berikut Profil 4 Tokoh Aktivis Buruh Indonesia dari Marsinah hingga Muchtar Pakpahan

Berikut profil dari 4 tokoh hari buruh: Marsinah, Muchtar Pakpahan, Widji Thukul, dan Jacob Nuwa Wea

Baca Selengkapnya

Kapolri Beberkan Tugas Tokoh Buruh Andi Gani Nena Wea yang Diangkat jadi Staf Ahli

17 hari lalu

Kapolri Beberkan Tugas Tokoh Buruh Andi Gani Nena Wea yang Diangkat jadi Staf Ahli

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo membeberkan alasannya mengangkat tokoh buruh, Andi Gani Nena Wea, sebagai salah satu staf ahlinya.

Baca Selengkapnya

Menaker Sebut Masa Depan Buruh RI tergantung Kompetensi dan Daya Saing

17 hari lalu

Menaker Sebut Masa Depan Buruh RI tergantung Kompetensi dan Daya Saing

Menaker Ida Fauziyah mengatakan masa depan dunia ketenagakerjaan Indonesia sangat ditentukan oleh kompetensi dan daya saing pekerja atau buruh.

Baca Selengkapnya

Lindungi Buruh Migran, Polri Bentuk Tim Khusus Pidana Ketenagakerjaan

17 hari lalu

Lindungi Buruh Migran, Polri Bentuk Tim Khusus Pidana Ketenagakerjaan

Polri menyoroti keselamatan buruh hingga sengketa buruh vs pengusaha, sehingga dirasa perlu pendampingan dari polisi.

Baca Selengkapnya

May Day, Buruh di Yogyakarta Tuntut Kenaikan UMP Minimal 15 Persen

17 hari lalu

May Day, Buruh di Yogyakarta Tuntut Kenaikan UMP Minimal 15 Persen

Kelompok Majelis Pekerja Buruh Indonesia (MPBI) Yogyakarta menggelar aksi memperingati hari buruh atau May Day dengan menyampaikan 16 tuntutan

Baca Selengkapnya

Massa Aksi May Day Bakar Baliho Jokowi dan Hakim MK Sebagai Bentuk Kekecewaan

17 hari lalu

Massa Aksi May Day Bakar Baliho Jokowi dan Hakim MK Sebagai Bentuk Kekecewaan

Peserta aksi Hari Buruh Internasional atau May Day membakar baliho bergambar Presiden Jokowi di kawasan Patung Arjuna Wijaya, Jakpus

Baca Selengkapnya