Jokowi Minta Penyelidikan Kasus Teror Ulama Oleh Orang Gila Dilanjutkan Lagi

Reporter

Egi Adyatama

Rabu, 16 September 2020 19:40 WIB

Menkopolhukam Mahfud MD (kedua kiri) dan Kapolri Jenderal Pol Idham Azis (kedua kanan) memberikan keterangan pers usai mengadakan kunjungan kerja di Rupatama Mabes Polri, Jakarta, Kamis 12 Desember 2019. Kedatangan Menkopolhukam Mahfud MD ke Mabes Polri tersebut berkaitan dengan koordinasi mengenai persiapan pengamanan jelang perayaan Natal dan libur tahun baru. ANTARA FOTO/Reno Esnir

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud Md mengatakan bahwa penyelidikan terhadap sejumlah kasus penyerangan ulama yang terjadi di masa lalu akan dilanjutkan. Hal ini, mernurut dia, sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo.

"Saya mendapat pesan dari Pak Presiden agar BNPT, dan instansi terkait seperti Polri, BIN, untuk menjejak juga. Selama 2016, 2017, 2018 ada kasus seperti ini, selalu modusnya sama, yaitu katanya sakit jiwa," kata Mahfud Md di Jakarta, Rabu, 16 September 2020.

Penyelidikan kembali kasus penyerangan terhadap ulama tak terlepas dari peristiwa penyerangan kepada Syekh Ali Jaber di Lampung. Ia ditusuk oleh seorang pemuda yang belakangan disebut keluarganya mengalami gangguan jiwa.

Mahfud berujar, pola yang sama kerap terjadi pada 2016 hingga 2018 silam. Kasusnya kemudian hilang setelah pelaku disebut mengalami gangguan jiwa. Pemerintah, kata Mahfud, mencurigai adanya kesamaan pola penyerangan kasus penusukan Ali Jaber dengan kasus-kasus terdahulu. "Yang dulu itu jangan-jangan ini diorganisir oleh orang yang sama. Kita juga membaca ini. Diorganisir oleh orang yang sama," kata Mahfud.

Bahkan Mahfud mengatakan mendapat laporan bahwa ada kesamaan pola pada para pelaku. "Ternyata di tempat-tempat itu pelakunya selalu sama, polanya, tinggal di dekat peristiwa kira-kira 300-500 meter, kemudian sering datang ke tempat itu sebelumnya, kemudian pernah ketemu orang entah siapa," katanya.

Dari catatan Tempo, kasus penyerangan ulama atau tokoh agama oleh orang yang dianggap tak waras bukan kali ini terjadi. Banyak pihak meragukan pelaku benar-benar gila dan meminta polisi mengusut tuntas.

Mulai dari kematian Komandan Brigade PP Persis, Prawoto, 40 tahun, di Bandung pada Februari 2018, hingga serangan kepada Pimpinan Pondok Pesantren Al-Hidayah, Umar Basri, 60 tahun, usai menunaikan salat subuh pada Sabtu, 27 Januari 2018. Kedua pelaku diketahui akhirnya divonis menderita gangguan jiwa.

Selain itu, ada pula penyerangan terhadap pimpinan Pondok Pesantren Muhammadiyah Karangasem, Lamongan, Hakam Mubarok pada Februari 2018. Pelaku berinisial NT menyerang saat Hakam ingin menunaikan salat Zuhur. Penusukan juga dialami Imam Masjid Al-Falah Pekanbaru, Yazid Nasution, 36 tahun, pada Kamis, 23 Juli 2020. Sama dengan kasus sebelumnya, para pelaku akhirnya tak dituntut karena dianggap orang gila.

EGI ADYATAMA | AHMAD FAIZ

Berita terkait

Presidential Club Bentukan Prabowo Bisa Buka Peluang Jokowi Cawe-cawe di Pemerintahan Mendatang?

6 jam lalu

Presidential Club Bentukan Prabowo Bisa Buka Peluang Jokowi Cawe-cawe di Pemerintahan Mendatang?

Adapun rencana membentuk Presidential Club diungkap oleh juru bicara Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak.

Baca Selengkapnya

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

6 jam lalu

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Anggota DPR Saleh Partaonan Daulay menilai perlu usaha dan kesungguhan dari Prabowo untuk menciptakan presidential club.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

7 jam lalu

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

Siapa pemilik merek sepatu Bata yang pabriknya tutup di Purwakarta?

Baca Selengkapnya

Habiburokhman Sebut Ide Prabowo Bikin Presidential Club Sudah Sejak 2014

7 jam lalu

Habiburokhman Sebut Ide Prabowo Bikin Presidential Club Sudah Sejak 2014

Prabowo disebut memiliki keinginan untuk secara rutin bertemu dengan para presiden sebelum dia.

Baca Selengkapnya

Jokowi Beri Dua Catatan di Rapat Evaluasi Mudik Lebaran 2024

7 jam lalu

Jokowi Beri Dua Catatan di Rapat Evaluasi Mudik Lebaran 2024

Menteri Perhubungan Budi Karya mengatakan 242 juta masyarakat melakukan perjalanan mudik lebaran tahun ini.

Baca Selengkapnya

Dahnil Anzar Yakin Prabowo Bisa Cairkan Komunikasi Jokowi-Megawati-SBY

8 jam lalu

Dahnil Anzar Yakin Prabowo Bisa Cairkan Komunikasi Jokowi-Megawati-SBY

Dahnil menilai Prabowo punya kemampuan untuk menghubungkan mereka.

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Gibran Kompak Bilang Begini soal Wacana Presidential Club Usulan Prabowo

8 jam lalu

Jokowi dan Gibran Kompak Bilang Begini soal Wacana Presidential Club Usulan Prabowo

Wacana presidential club yang sebelumnya disampaikan Juru Bicara Prabowo mendapat respond dari Jokowi dan Gibran.

Baca Selengkapnya

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

9 jam lalu

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

Jokowi menyebut pemerintah baru mampu mencetak 2.700 dokter spesialis per tahun. Sementara pemerintah membutuhkan 29 ribu dokter spesialis.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Harus Ada Timbal Balik Ekonomi dari Program Pemerintah

11 jam lalu

Jokowi: Harus Ada Timbal Balik Ekonomi dari Program Pemerintah

Presiden Joko Widodo atau Jokowi berharap Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2025 sesuai dengan program pembangunan yang telah direncanakan

Baca Selengkapnya

Jokowi Curhat Alat Kesehatan di Daerah Tersedia, tapi Minim Dokter Spesialis

12 jam lalu

Jokowi Curhat Alat Kesehatan di Daerah Tersedia, tapi Minim Dokter Spesialis

Presiden Jokowi menyayangkan daerah kepulauan maupun daerah terpencil dia tak menemukan tenaga dokter spesialis.

Baca Selengkapnya