Isak Tangis Warnai Peluncuran Pusara Digital Nakes yang Wafat karena Covid-19

Reporter

Dewi Nurita

Editor

Amirullah

Sabtu, 5 September 2020 19:43 WIB

Petugas pemakaman penanganan jenazah pasien COVID-19 menurunkan peti jenazah ke dalam pusara di TPU Pondok Ranggon, Jakarta, Jumat, 10 Juli 2020. Insentif tersebut di luar dari gaji pokok yang telah diterima rutin. ANTARA/Muhammad Adimaja

TEMPO.CO, Jakarta - Isak tangis keluarga dan kerabat dari para tenaga medis yang wafat karena Covid-19 mewarnai acara peluncuran pusara digital yang digagas Platform online lapor Covid-19.

Inriaty Karawaheny, misalnya. ibunda dari Dokter Berkatnu Indrawan tak kuasa menahan tangis seraya mengucapkan terima kasih atas peluncuran pusara digital bagi para tenaga kesehatan (nakes) gugur dalam melaksanakan tugasnya ini. Indra yang semasa hidup bekerja di RSUD Soewandhi Surabaya, meninggal setelah dirawat selama tiga pekan di rumah sakit tempatnya bekerja. Dokter berusia 28 tahun itu meninggal karena terinfeksi Covid-19.

"Indra, mama bangga kepadamu. Mama sayang, tapi Tuhan lebih sayang kepadamu. Terima kasih telah kau tunjukkan baktimu sebagai dokter walaupun dalam waktu yang singkat," ujar Inriaty sambil menyeka air matanya dalam acara yang digelar secara virtual, Sabtu, 5 September 2020.

Catatan Ikatan Dokter Indonesia (IDI), sudah 100 nakes yang meninggal selama enam bulan pandemi Covid-19 melanda Indonesia. Sementara menurut data Lapor Covid-19, sudah lebih dari 150 nakes yang wafat karena terinfeksi Covid-19 dalam setengah tahun ini.

Eva Sri Diana, salah satu dokter spesialis paru-paru di Jakarta menyampaikan duka yang mendalam atas kepulangan teman-teman sejawatnya. Ratusan nakes yang gugur itu, ujar dia, bukan sekadar angka.

Advertising
Advertising

"Setiap satu angka memiliki jiwa, harapan dan cita-cita. Setiap satu angka memiliki keluarga, sanak saudara dan teman-teman yang sangat mencintai mereka," ujar Eva sambil terisak.

Ratusan nyawa yang melayang ini, ujar Eva, hendaknya menyadarkan masyarakat akan bahaya virus Corona. "Ratusan nyawa nakes yang gugur ini membuktikan bahwa Covid-19 itu ada, bukan hanya cerita, bukan konspirasi kami para dokter. Ini fakta yang harus kita hadapi bersama," kata Eva.

Eva bercerita, setiap kali mendengar satu per satu rekan sejawatnya gugur, ia pun sebetulnya gentar dan merasa takut. "Kami juga punya keluarga, tapi sebagai dokter, kami teguh memegang sumpah bahwa kami akan melayani pasien sampai titik darah penghabisan," ujarnya.

Untuk itu, Eva meminta kepada seluruh masyarakat untuk taat menjalankan protokol kesehatan agar mengurangi beban para tenaga medis. Kepada pemerintah, Eva berharap kebutuhan mereka akan alat pelindung diri atau APD dicukupi karena para nakes merupakan garda terdepan melawan Covid-19.

Berita terkait

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

26 menit lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

5 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

6 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

6 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

10 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

13 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

14 hari lalu

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

Kasus Dugaan Pemecatan Ratusan Tenaga Kesehatan di NTT: Kronologi hingga Respons DPR

14 hari lalu

Kasus Dugaan Pemecatan Ratusan Tenaga Kesehatan di NTT: Kronologi hingga Respons DPR

Anggota DPR geram atas kasus dugaan pemecatan 249 Tenaga Kesehatan (Nakes) non-ASN di Manggarai, NTT.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Kemenkes soal Isu Batalkan NIK PPPK Bidan Pendidik

15 hari lalu

Penjelasan Kemenkes soal Isu Batalkan NIK PPPK Bidan Pendidik

Sebelumnya, ratusan pelamar D4 Bidan Pendidik dinyatakan lulus seleksi PPPK 2023, Namun, pada April 2024, NI PPPK dibatalkan oleh Kemenkes.

Baca Selengkapnya

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

20 hari lalu

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.

Baca Selengkapnya