Arteria Dahlan Sebut Orang Minang Mestinya Menjaga dan Banggakan Puan Maharani
Reporter
Budiarti Utami Putri
Editor
Syailendra Persada
Jumat, 4 September 2020 10:57 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Politikus PDIP Arteria Dahlan mengatakan masyarakat Minang semestinya menjaga Puan Maharani. Menurut Arteria, Puan justru aset dan kebanggaan bagi orang Minang.
"Harusnya orang Minang menjaga Mbak Puan, beliau aset dan sekaligus kebanggaan orang Minang," kata Arteria dalam keterangannya, Jumat, 4 September 2020.
Arteria beralasan Puan adalah perempuan pertama yang menjadi Ketua Dewan Perwakilan Rakyat. "Kan harusnya orang Minang khususnya perempuan Minang bangga, punya Ketua DPR RI pertama kalinya perempuan dan perempuan Minang pula."
Hal ini disampaikan Arteria menyangkut banyaknya kritik terhadap Puan lantaran pernyataan 'semoga Sumbar menjadi provinsi pendukung negara Pancasila'. Ucapan itu dilontarkan Puan saat mengumumkan calon gubernur-wakil gubernur yang diusung PDIP di Pilkada 2020 pada Rabu lalu, 2 September 2020.
Arteria pun membeberkan silsilah Puan yang memiliki kaitan dengan suku Minang. Ayah Puan, Taufiq Kiemas, adalah seorang Datuk Basa Batuah dari Batipuh, Tanah Datar, Sumatera Barat. Sedangkan ibu Puan, Megawati Soekarnoputri berdarah Minang dengan gelar Puti Reno Nilam.
Arteria mengatakan bahwa Fatmawati, nenek Puan, adalah anak dari tokoh Muhammadiyah di Bengkulu. Ia juga menyinggung kebersamaan kakek Puan, Bung Karno, dengan tokoh-tokoh asal Minang dalam memperjuangkan kemerdekaan. Seperti Bung Hatta, M. Yamin, K.H. Agus Salim, M. Natsir, Rangkayo Rasuna Said, dan lainnya.
"Sampai sekarang pun Mbak Puan masih kelihatan banget orang Minangnya dan kelihatan sekali bagaimana beliau konsisten meneruskan politik keberpihakannya terhadap orang Minang, baik di kebijakan kepartaian maupun kebijakan fraksi di DPR RI," ujar Arteria.
Arteria pun meminta masyarakat Minang lebih bijaksana menyikapi pernyataan Puan yang menjadi polemik itu. Menurut dia, Puan sama sekali tak bermaksud menyinggung masyarakat Minang.
"Saya mohon kita semua dapat lebih arif dan bijaksana dalam menyikapi pernyataan Mbak Puan," kata anggota Komisi Hukum DPR ini.