Pilkada Surabaya Dianggap Pertaruhan Besar PDIP dan Risma

Minggu, 30 Agustus 2020 13:24 WIB

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini usai dilantik menjadi Ketua DPP PDIP Bidang Kebudayaan dan Pendidikan di kantor DPP PDIP Diponegoro, Jakarta pada Senin, 19 Agustus 2019. TEMPO/Dewi Nurita

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno, menyebut Pilkada Surabaya menjadi pertaruhan besar bagi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. Di Kota Pahlawan ini, PDIP sudah memenangi tiga kali pemilihan wali kota.

"Surabaya ini salah satu pilkada yang menjadi target dan harga mati yang harus dimenangkan PDIP," kata Adi kepada Tempo, Ahad, 30 Agustus 2020.

Adi mengatakan, bagi PDIP, Kota Surabaya adalah simbol tempat lahirnya pemimpin yang memiliki peluang ke kancah perpolitikan nasional. Risma menjadi salah satu contohnya.

Adapun bagi Risma, kata Adi, Pilkada Surabaya juga menjadi pertaruhan legitimasinya selama dua periode menjadi wali kota. "Ini sekaligus pertaruhan legacy (warisan) dan legitimasi Risma, apakah Risma berhasil membangun basis yang kuat atau tidak," ujar Adi.

Jika kinerja Tri Rismaharini dianggap memuaskan, Adi menuturkan, maka siapa pun calon yang diusung PDIP akan dipilih masyarakat. Maka dari itu, Adi menilai Risma cukup serius memikirkan calon penggantinya di Surabaya.

Advertising
Advertising

"Bukan karena dia enggak nyalon lagi lalu selesai. Justru teman-teman PDIP di pusat akan melihat sejauh mana kesuksesan Risma di Surabaya meyakinkan bahwa yang diusung PDIP dan Risma akan menang," kata Adi.

Di Pilkada Surabaya mendatang, calon dari PDIP akan berhadapan dengan mantan Kepala Kepolisian Daerah Inspektur Jenderal Machfud Arifin yang disokong koalisi gemuk delapan partai politik. Menurut Adi, Machfud bukanlah lawan yang ringan bagi calon yang diusung PDIP.

Adi juga mengatakan latar belakang Machfud Arifin membuatnya memiliki kedekatan dengan pejabat di Jawa Timur, termasuk Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Selama ini, Khofifah dan Risma dianggap memiliki rivalitas buntut hasil Pilkada Jawa Timur 2018.

"Posisi dia mantan Kapolda tentu punya irisan, kedekatan dengan pejabat dan penguasa di Jatim. Yang jelas dukungan mayoritas partai menunjukkan Machfud ini punya magnet elektoral yang enggak main-main," ujar Adi.

Hingga saat ini, PDIP belum juga mengumumkan pasangan calon yang bakal diusung di Pilkada Surabaya. Adi berpendapat ada dua alasan yang melandasi sikap partai banteng ini.

Pertama, Adi menilai sikap tersebut merupakan bagian dari strategi politik PDIP supaya pemenangan mereka tak terlampau mudah dibaca oleh lawan. Dengan menunda pengumuman, lawan akan cenderung meraba-raba kekuatan dan kelemahan calon PDIP.

Kedua, PDIP masih berhitung siapa calon yang paling mungkin menang melawan Machfud Arifin. "Dua hal itu yang saya kira membuat PDIP cukup berhati-hati memperhitungkan calon yang diusung," ucap Adi.

Berita terkait

Kata Hasto PDIP Soal Risma-Gus Hans setelah Debat Kedua Pilgub Jatim

34 menit lalu

Kata Hasto PDIP Soal Risma-Gus Hans setelah Debat Kedua Pilgub Jatim

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto yakin, dengan prestasi Risma, paslon Risma-Gus Hans akan membawa kemenangan bagi Jawa Timur.

Baca Selengkapnya

'Jagoan' PDIP di Pilgub Jakarta dan Jateng Unggul Versi Survei Litbang Kompas

4 jam lalu

'Jagoan' PDIP di Pilgub Jakarta dan Jateng Unggul Versi Survei Litbang Kompas

Survei Litbang Kompas menunjukkan elektabilitas Andika-Hendi dan Pramono-Rano unggul atas rivalnya di Pilkada Jakarta dan Jateng.

Baca Selengkapnya

Hasto: Megawati Berpesan Kader PDIP Jangan Terlena Zona Nyaman

21 jam lalu

Hasto: Megawati Berpesan Kader PDIP Jangan Terlena Zona Nyaman

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan Megawati berpesan agar kader partai jangan terlena zona nyaman.

Baca Selengkapnya

Serius Santai ala Mega

1 hari lalu

Serius Santai ala Mega

Megawati Soekarnoputri menyampaikan pesan penting untuk generasi muda dengan cara yang berbeda. Santai, sesekali berseloroh, namun memuat hakikat kehidupan berbangsa dan bernegara.

Baca Selengkapnya

Debat Pilkada, Risma Janji Beri Subsidi PNBP Nelayan Jawa Timur

1 hari lalu

Debat Pilkada, Risma Janji Beri Subsidi PNBP Nelayan Jawa Timur

Dengan memberi subsidi PNBP dan memberi fasilitasi, menurut Risma, nilai tukar nelayan bisa lebih tinggi.

Baca Selengkapnya

Soal Pertemuan Ridwan Kamil dengan Jokowi, Hasto PDIP: Mentalitas Kalah

1 hari lalu

Soal Pertemuan Ridwan Kamil dengan Jokowi, Hasto PDIP: Mentalitas Kalah

Calon Gubernur Jakarta nomor urut 1 Ridwan Kamil menemui Presiden ke-7 Jokowi di Solo, Jawa Tengah pada Jumat, 1 November lalu.

Baca Selengkapnya

Strategi PDIP Cegah Intimidasi di Pilkada: Rekam-Simpan-Laporkan- Viralkan

2 hari lalu

Strategi PDIP Cegah Intimidasi di Pilkada: Rekam-Simpan-Laporkan- Viralkan

Dalam masa kampanye Pilpres 2024, sejumlah simpatisan PDIP Gunungkidul sempat viral karena mengaku dianiaya pasukan pengawal Jokowi.

Baca Selengkapnya

Pramono Anung Disambut 5.000 Orang saat Deklarasi Fathers Inisiatif Bendahara Umum PDIP Olly Dondokambey

2 hari lalu

Pramono Anung Disambut 5.000 Orang saat Deklarasi Fathers Inisiatif Bendahara Umum PDIP Olly Dondokambey

Sebanyak 5.000 orang hadir dalam deklarasi Fathers yang digagas Bendahara Umum PDIP, Olly Dondokambey. Pramono Anung berkomitmen mewujudkan Jakarta berkeadilan dan setara untuk semua.

Baca Selengkapnya

Hasto Minta Kader PDIP Ketuk Pintu Rakyat untuk Menangkan Endah-Joko di Gunungkidul

3 hari lalu

Hasto Minta Kader PDIP Ketuk Pintu Rakyat untuk Menangkan Endah-Joko di Gunungkidul

Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, mengajak kader bergotong royong memenangkan Endah Subekti Kuntariningsih-Joko Parwoto dalam Pemilihan Bupati Gunungkidul.

Baca Selengkapnya

PDIP Siap Kritik Kebijakan Prabowo yang Bertentangan dengan Konstitusi

3 hari lalu

PDIP Siap Kritik Kebijakan Prabowo yang Bertentangan dengan Konstitusi

PDIP mengklaim siap mengkritik kebijakan pemerintah yang bertentangan dengan konstitusi.

Baca Selengkapnya