Wamenhan Sebut Program Bela Negara Terinspirasi Dari Kemajuan Era Digital
Reporter
Fikri Arigi
Editor
Aditya Budiman
Rabu, 19 Agustus 2020 14:23 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Menteri Pertahanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan latar belakang diadakan program bela negara untuk mahasiswa didorong oleh era digital. Menurutnya, di era ini pertukaran budaya di ruang maya sangat masif dan sangat berpengaruh.
Salah satu yang ia contohkan adalah Korea yang kini populer karena K-pop. "Kita lihat seperti Korea, negara kecil. Negara yang menurut saya dibanding Indonesia besaran Indonesia. Tapi dia melalui K-pop, melalui musik dan sebagainya, kan mereka bisa membanggakan negaranya dan bisa memengaruhi seluruh dunia," kata Trenggono dalam wawancara di Radio Elshinta, Rabu 19 Agustus 2020.
Ia menampik awal mula usulan ini muncul adalah karena lunturnya rasa cinta anak muda terhadap Indonesia. Menurut dia, masyarakat tidak melupakan negaranya. Mereka yang tinggal dan besar di Indonesia paham apa yang harus dilakukan untuk bangsanya.
Dorongan mengadakan bela negara ini, ujar Sakti, lebih kepada tuntutan zaman. Ia menyebut saat ini merupakan era broadband yang segala sesuatunya menggunakan jalur digital. Jalur ini, kata dia, merupakan tempat yang sangat mudah untuk memengaruhi atau terpengaruhi.
"Jadi bukan soal kegelisahan bahwa masyarakat kemudian milenial ini sudah lupa negara. Mereka tinggal di sini, besar di sini, dan mereka juga harus berbuat sesuatu bahwa ada kedaulatan bangsa ini harus dijaga semua pihak," ujarnya.
Mulanya wacana program ini diawali dengan pernyataan Trenggono yang mengatakan sedang menjajaki kemungkinan memasukkan program bela negara ke dalam kurikulum perguruan tinggi. Bahkan, mereka sudah membuka pembicaraan dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan terkait rencana ini.
Saat ini Kementerian Pertahanan dan Kemendikbud tengah merumuskan format program Bela Negara akan seperti apa. Trenggono mengatakan salah satu yang sempat dibicarakan adalah menyelipkan pendidikan Bela Negara sebagai mata kuliah yang bisa diambil dalam satu semester.
Ia mengatakan dalam pendidikan bela negara akan diajarkan latihan disiplin dan ketangkasan. Sekilas mirip dengan latihan militer, tapi ia menegaskan pendidikan ini tidak sama dengan itu. "Bukan militer, tapi latihan bela negara. Seolah mirip militer tapi bukan," ujarnya.
Baca juga: Prabowo Bicara Perang Rakyat Semesta: Semua Wajib Bela Negara
FIKRI ARIGI