Komite Covid-19, PKS: Pemerintah Jangan Cuma Tambah Influencer

Rabu, 22 Juli 2020 12:01 WIB

Juru Bicara Satgas COVID-19 Wiku Adisasmito berpose usai memberikan keterangan di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa 21 Juli 2020. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera Dewan Perwakilan Rakyat, Netty Prasetiyani, mengkritik dan mempertanyakan langkah pemerintah yang membentuk Komite Covid-19. Komite itu dibentuk Presiden Jokowi melalui Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2020 tentang Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi.

Netty mempertanyakan sejauh apa Perpres yang mencabut payung hukum tentang Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 itu mampu mengerem lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia. "Jangan sampai publik melihat penanganan oleh pemerintah sekadar ganti istilah, ganti lembaga, menambah jubir dan influencer tetapi Covid-19 di Indonesia tetap tidak teratasi," kata Netty kepada Tempo, Selasa malam, 21 Juli 2020.

Netty mengatakan sebelum dibentuk Komite Covid-19, posisi Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 sangat strategis karena memegang kendali koordinasi antarkementerian dan lembaga. Sekarang, ia menilai, posisi Gugus Tugas hanya bagian kecil di dalam struktur Komite. "Makin jelas terlihat bahwa kebijakan pemerintah cenderung economic heavy," ujar anggota Komisi Kesehatan atau Komisi IX DPR ini.

Menurut Netty, tak mengherankan jika keberpihakan anggaran untuk sektor kesehatan dalam penanganan Covid-19 terkesan setengah hati. Dampaknya, kata dia, rumah sakit kewalahan karena kurang daya dukung sarana, alat, dan bahan kesehatan hingga tenaga kesehatan berguguran satu per satu.

Di sisi lain, pembangkangan masyarakat banyak terjadi. Pengabaian protokol kesehatan, menolak dijemput ke layanan kesehatan, menolak anggota keluarganya dimakamkan dengan protokol Covid-19 pun menjadi pemberitaan sehari-hari.

Advertising
Advertising

"Jangan salahkan publik jika banyak yang berpendapat kebijakan pemerintah mengarah pada herd immunity, membiarkan rakyatnya kewalahan menghadapi Covid-19 karena kontraksi ekonomi menjadi pilihan untuk diselamatkan," ucap Netty.

Netty mendesak pemerintah untuk tak bermain-main dengan Covid-19, yang oleh Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo disebut sebagai malaikat pencabut nyawa. Ia meminta pemerintah membuat kebijakan berbasis kesehatan. "Dan yakinkan masyarakat dengan menunjukkan strong leadership agar ada jaminan bahwa penanganan pandemi dilakukan dengan tepat," kata dia.

Presiden Jokowi menerbitkan Perpres Nomor 82 Tahun 2020 tentang Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional. Komite Covid-19 dikomandoi oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir.

Adapun Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 kini berada dalam struktur Komite dan berganti nama menjadi Satuan Tugas Penanganan Covid-19. Wakil Menteri BUMN Budi Gunadi Sadikin dan Wiku Adisasmito yang sebelumnya merupakan Ketua Tim Pakar Gugus Tugas ditunjuk menjadi juru bicara Komite.

Digantikan Wiku, Achmad Yurianto tak lagi menjadi juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19. Wiku pun tak akan menyampaikan penambahan kasus harian seperti yang dilakukan Yurianto setiap pukul 15.30 WIB.

BUDIARTI UTAMI PUTRI

Berita terkait

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

1 jam lalu

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

Jokowi mengatakan dia dan pihak lain boleh ikut berpendapat jika dimintai saran soal susunan kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

2 jam lalu

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

Menkomarinves Luhut Pandjaoitan buka kemungkinan kewarganegaraan ganda untuk diaspora. Apa saja alasan dan syaratnya?

Baca Selengkapnya

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

2 jam lalu

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

Pemerintah akhirnya mengesahkan UU Desa terbaru yang telah diteken Jokowi dan diwacanakan perubahannya sejak Mei 2022. Apa saja aturan barunya?

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Buat Presidential Club, Tanggapan Jokowi hingga Pengamat Politik

2 jam lalu

Prabowo Ingin Buat Presidential Club, Tanggapan Jokowi hingga Pengamat Politik

Prabowo Subianto berkeinginan membuat klub kepresidenan atau presidential club

Baca Selengkapnya

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

3 jam lalu

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

Permintaan para kepala desa agar masa jabatannya ditambah akhirnya dikabulkan pemerintah. Samakah hasilnya dengan UU Desa?

Baca Selengkapnya

Perjalanan Ubah Regulasi Masa Jabatan Kepala Desa di UU Desa, Setelah Unjuk Rasa Menjelang Pemilu 2024

5 jam lalu

Perjalanan Ubah Regulasi Masa Jabatan Kepala Desa di UU Desa, Setelah Unjuk Rasa Menjelang Pemilu 2024

Masa jabatan kepala desa akhirnya diperpanjang dari 6 tahun menjadi 8 tahun. Beleid gres itu tertuang dalam UU Desa yang diteken Jokowi.

Baca Selengkapnya

Ragam Tanggapan atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

7 jam lalu

Ragam Tanggapan atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Prabowo ingin menjaga silaturahmi kebangsaan dan menjadi teladan lewat presidential club.

Baca Selengkapnya

Jokowi Soal Susunan Kabinet Prabowo: Kalau Enggak Diminta Saran tapi Ikut Nimbrung, Enggak Boleh

13 jam lalu

Jokowi Soal Susunan Kabinet Prabowo: Kalau Enggak Diminta Saran tapi Ikut Nimbrung, Enggak Boleh

Menurut Jokowi, berbagai masukan tentang susunan kabinet mendatang itu boleh diberikan jika Prabowo meminta.

Baca Selengkapnya

Jokowi soal Rencana Pemberian Insentif Mobil Listrik: Masih Dibicarakan

15 jam lalu

Jokowi soal Rencana Pemberian Insentif Mobil Listrik: Masih Dibicarakan

Presiden Joko Widodo alias Jokowi buka suara soal kelanjutan rencana pemerintah memberi insentif untuk mobil hybrid.

Baca Selengkapnya

Nadiem Berterima Kasih ke Jokowi atas Dukungan terhadap Merdeka Belajar

15 jam lalu

Nadiem Berterima Kasih ke Jokowi atas Dukungan terhadap Merdeka Belajar

Nadiem mengatakan, semua keberhasilan gerakan Merdeka Belajar selama ini berkat dukungan dan arahan dari Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya