Survei SMRC: Ternyata Mayoritas Warga Belum Tahu RUU Cipta Kerja

Reporter

Fikri Arigi

Editor

Dwi Arjanto

Rabu, 15 Juli 2020 00:22 WIB

Sejumlah aktivis memegang cermin dan poster saat menggelar aksi di depan Gedung DPR, Jakarta, Selasa, 14 Juli 2010. Aksi dari gerakan #BersihkanIndonesia tersebut menolak Omnibus Law Rancangan Undang-Undang (RUU) Cipta Kerja dengan membawa cermin yang memantulkan cahaya matahri ke gedung DPR sebagai simbolisasi bahwa legislator yang seharusnya mewakili rakyat telah disilaukan oleh kepentingan oligarki tambang. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta -Hasil survei lembaga Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menunjukkan mayoritas masyarakat belum mengetahui Rancangan Undang-Undang atau RUU Cipta Kerja.

"Saat ini baru 26 persen yang tahu RUU Cipta Kerja. Mayoritas warga 74 persen masih belum tahu. Ada kenaikan awarness pada RUU ini dibanding Maret lalu, tapi kenaikan itu masih sangat sedikit dalam 5 bulan terakhir," kata Direktur Riset, Deni Irvani, melalui keterangan tertulis, Selasa 14 Juli 2020.

Deni mengatakan persentase warga yang menyatakan tahu RUU Cipta Kerja masih relatif rendah. Meskipun ada kenaikan dibanding survei sebelumnya.

Pada Maret lalu hanya 14 persen yang mengetahui RUU Cipta Kerja. Ada kenaikan sebesar 12 persen dibandingkan survei pada bulan Juli ini.

"Pada Maret lalu hanya 14 persen yang tahu RUU Cipta kerja alias Omnibus Law, sementara sekarang sudah naik menjadi 26 persen," kata dia.

Advertising
Advertising

Rendahnya angka pengetahuan masyarakat mengenai RUU ini, menurut Deni merupakan pekerjaan rumah yang harus diselesaikan. Ia mengatakan harus ada upaya menyebarkan RUU ini secara lebih luas agar masyarakat memahaminya.

“Karena itu, kenyataan bahwa baru 26% warga yang mengetahui RUU Cipta Kerja menunjukkan bahwa ada pekerjaan rumah untuk menyebarkan informasi tentang RUU secara lebih luas dan merata agar lebih banyak warga memahaminya,” ujar Deni.

Wawancara per telepon dilakukan pada 8-11 Juli 2020 terhadap 2.215 responden yang dipilih secara acak di seluruh Indonesia.

Berita terkait

May Day, Buruh di Yogyakarta Tuntut Kenaikan UMP Minimal 15 Persen

5 hari lalu

May Day, Buruh di Yogyakarta Tuntut Kenaikan UMP Minimal 15 Persen

Kelompok Majelis Pekerja Buruh Indonesia (MPBI) Yogyakarta menggelar aksi memperingati hari buruh atau May Day dengan menyampaikan 16 tuntutan

Baca Selengkapnya

Tanggapi Ucapan Hari Buruh dari Prabowo, Partai Buruh Bilang Begini

5 hari lalu

Tanggapi Ucapan Hari Buruh dari Prabowo, Partai Buruh Bilang Begini

Partai Buruh menanggapi ucapan Hari Buruh 2024 yang disampaikan Presiden terpilih Prabowo Subianto pada Rabu, 1 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Bendera One Piece Berkibar di Tengah Aksi May Day

5 hari lalu

Bendera One Piece Berkibar di Tengah Aksi May Day

Bendera bajak laut topi jerami yang populer lewat serial 'One Piece' berkibar di tengah aksi memperingati Hari Buruh Internasional alias May Day.

Baca Selengkapnya

Said Iqbal Ungkap Dua Tuntutan Buruh Saat May Day

5 hari lalu

Said Iqbal Ungkap Dua Tuntutan Buruh Saat May Day

Presiden Partai Buruh, Said Iqbal, mengungkapkan dua tuntutan para pekerja di Indonesia pada Hari Buruh Internasional alias May Day.

Baca Selengkapnya

Hari Buruh, Aspek Tuntut Pengesahan RUU PRT dan Pencabutan UU Cipta Kerja

5 hari lalu

Hari Buruh, Aspek Tuntut Pengesahan RUU PRT dan Pencabutan UU Cipta Kerja

Asosiasi Serikat Pekerja (Aspek) Indonesia kembali menuntut pencabutan pencabutan Omnibus Law UU Cipta Kerja dalam peringatan Hari Buruh.

Baca Selengkapnya

15 Ribu Buruh Asal Bekasi akan Geruduk Istana, Tolak Outsourcing dan Omnibus Law

5 hari lalu

15 Ribu Buruh Asal Bekasi akan Geruduk Istana, Tolak Outsourcing dan Omnibus Law

Sekitar 15 ribu buruh asal wilayah Bekasi akan melakukan aksi May Day atau peringatan Hari Buruh Internasional pada 1 Mei 2024 di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Aksi Sejagad Matinya Demokrasi Era Jokowi di Yogyakarta: Pemilu Terburuk Sepanjang Sejarah Indonesia

51 hari lalu

Aksi Sejagad Matinya Demokrasi Era Jokowi di Yogyakarta: Pemilu Terburuk Sepanjang Sejarah Indonesia

Aksi Sejagad: 30 Hari Matinya Demokrasi di Era Kepemimpinan Jokowi di Yogyakarta sebut Pemilu 2024 sebagai pemilu terburuk sepanjang sejarah Indonesia

Baca Selengkapnya

Politikus dan Pengamat Politik Soroti Lonjakan Suara PSI di Sirekap KPU, Kok Bisa Menggelembung?

4 Maret 2024

Politikus dan Pengamat Politik Soroti Lonjakan Suara PSI di Sirekap KPU, Kok Bisa Menggelembung?

Sejumlah politikus dan pengamat politik menyoroti kenaikan secara drastis perolehan suara PSI akhir pekan lalu di Sirekap Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Sidang Penghinaan Jokowi, Gugatan David Tobing Diangggap Hanya untuk Mengganggu Rocky Gerung

28 Februari 2024

Sidang Penghinaan Jokowi, Gugatan David Tobing Diangggap Hanya untuk Mengganggu Rocky Gerung

Kritik Rocky Gerung terhadap kebijakan UU Omnibus Law dianggap oleh David Tobing sebagai penghinaan terhadap Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Delapan Partai Lolos dan Tidak ke Senayan Versi Hitung Cepat SMRC

27 Februari 2024

Delapan Partai Lolos dan Tidak ke Senayan Versi Hitung Cepat SMRC

Berdasarkan hasil quick count yang dilakukan SMRC, ada 8 partai yang diperkirakan bakal lolos ke Senayan. PDIP mendapat suara terbanyak.

Baca Selengkapnya