Bio Farma: Perlu Rp 103 Miliar untuk Kembangkan Vaksin Covid-19

Rabu, 15 Juli 2020 05:21 WIB

Ilustrasi vaksin COVID-19 atau virus corona. REUTERS/Dado Ruvic

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Bio Farma (Persero) Honesti Basyir mengatakan diperlukan dana sekitar Rp 103,7 miliar untuk pengembangan vaksin Covid-19. Ia merinci, sebanyak Rp 63,2 miliar diperlukan untuk pengembangan vaksin nasional yang dilakukan sejumlah lembaga penelitian di bawah koordinasi Lembaga Biologi Molekuler Eijkman.

Adapun sebanyak Rp 40,5 miliar sisanya diperlukan untuk kolaborasi uji klinis Bio Farma bersama Sinovac Biotech Ltd, perusahaan biofarmasi asal Cina. Selain dengan Sinovac, Bio Farma juga tengah menunggu izin uji klinis vaksin Covid-19 dari CEPI (Coalition for Epidemic Preparedness Innovations).

"Ada kebutuhan sekitar Rp 103 miliar untuk pengembangan vaksin ini, apakah yang berdasarkan strain Indonesia maupun uji klinis dengan Sinovac maupun CEPI," kata Honesti dalam rapat kerja dengan Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat, Selasa, 14 Juli 2020.

Honesti mengatakan telah berkomunikasi dengan tim Kementerian Riset dan Teknologi terkait keperluan pembiayaan ini. Menurut dia, dana yang diperlukan mulai dari pengembangan, uji pre klinis, dan uji klinis vaksin Covid-19 kemungkinan akan bersumber dari dana pemerintah.

"Hasil komunikasi dengan Kemenristek sepertinya kami akan gunakan fully budget yang ada di Kemenristek," kata dia.

Honesti mengatakan Bio Farma mengharapkan anggaran riset ini dapat ditanggung pemerintah. Sedangkan untuk produksi, kata dia, Bio Farma bisa menggunakan anggaran perseroan sendiri.

Honesti sebelumnya menjelaskan Bio Farma telah mengantongi uji klinis vaksin Covid-19 buatan Sinovac. Ia mengatakan uji klinis ini akan dilakukan di fasilitas milik perseroan di Bandung pada Agustus mendatang, berkolaborasi dengan Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran.

Honesti berujar, jika hasil uji klinis itu baik, Bio Farma bisa segera memulai produksi pada kuartal I 2021. Ia mengatakan proses produksi itu juga akan dilakukan di fasilitas milik Bio Farma di Bandung. Honesti mengklaim Bio Farma dapat memproduksi sebanyak 250 juta dosis per tahun.

BUDIARTI UTAMI PUTRI

Berita terkait

Asosiasi Konveksi Sebut Ratusan Ribu Pekerja Industri Tekstil Kehilangan Pekerjaan

10 jam lalu

Asosiasi Konveksi Sebut Ratusan Ribu Pekerja Industri Tekstil Kehilangan Pekerjaan

Asosiasi Konveksi berharap pemerintahan Prabowo Subianto serius memberikan perhatian pada industri tekstil dan produk tekstil.

Baca Selengkapnya

Erick Thohir Ungkap Ada 7 dari 47 BUMN Masih Merugi

22 jam lalu

Erick Thohir Ungkap Ada 7 dari 47 BUMN Masih Merugi

7 BUMN yang merugi itu adalah Krakatau Steel, Bio Farma, Wijaya Karya, Waskita Karya, Jiwasraya, Perumnas, dan PNRI.

Baca Selengkapnya

5 Jenis Vaksin yang Dianjurkan untuk yang Berusia 50 Tahun ke Atas

3 hari lalu

5 Jenis Vaksin yang Dianjurkan untuk yang Berusia 50 Tahun ke Atas

Orang yang berusia di atas 50 tahun sebaiknya disuntik lima jenis vaksin ini karena seiring pertambahan usia, sistem imun juga semakin menurun.

Baca Selengkapnya

Bio Farma Gandeng Becton Dickinson untuk Produksi Alat Diagnosis TBC, Begini Cara Kerjanya

4 hari lalu

Bio Farma Gandeng Becton Dickinson untuk Produksi Alat Diagnosis TBC, Begini Cara Kerjanya

Bio-TB STR merupakan sebuah reagen atau pereaksi kimia untuk kebutuhan preparasi sampel TBC.

Baca Selengkapnya

Akselerasi Pemulihan Ekonomi Nasional

16 hari lalu

Akselerasi Pemulihan Ekonomi Nasional

Penanganan Covid-19 yang Efektif Menjadi Kunci Kebangkitan Ekonomi.

Baca Selengkapnya

Lima Tahun Indonesian AID: Kontribusi untuk Diplomasi dan Pembangunan Dunia

17 hari lalu

Lima Tahun Indonesian AID: Kontribusi untuk Diplomasi dan Pembangunan Dunia

Indonesian AID menjadi garda terdepan diplomasi pembangunan Indonesia dengan kontribusi signifikan dalam 5 tahun terakhir.

Baca Selengkapnya

Pernah Terinfeksi Covid-19? Peneliti Ingatkan Risiko Lebih Besar Alami Penyakit Jantung dan Stroke

25 hari lalu

Pernah Terinfeksi Covid-19? Peneliti Ingatkan Risiko Lebih Besar Alami Penyakit Jantung dan Stroke

Penelitian mengungkapkan orang yang pernah terinfeksi Covid-19 lebih berisiko mengalami penyakit jantung, stroke, bahkan kematian.

Baca Selengkapnya

Cerita Luhut Kenal dengan Menpan RB Anas, dari Koordinasikan Daerah Tangani Covid-19 hingga Benahi E-Katalog

25 hari lalu

Cerita Luhut Kenal dengan Menpan RB Anas, dari Koordinasikan Daerah Tangani Covid-19 hingga Benahi E-Katalog

Menko Luhut Pandjaitan menceritakan bagaimana awalnya mengenal sosok Menpan RB Abdullah Azwar Anas.

Baca Selengkapnya

Perjalanan Karier Kim Jae Joong, Bakal Konser di Indonesia Setelah Ditunda Karena Covid-19

26 hari lalu

Perjalanan Karier Kim Jae Joong, Bakal Konser di Indonesia Setelah Ditunda Karena Covid-19

Kim Jae Joong bakal sapa penggemar di Jakarta dalam konser anniversary debut ke-20 tahun pada Sabtu, 19 Oktober 2024

Baca Selengkapnya

KPK Tetapkan 3 Tersangka Korupsi APD di Kemenkes, 2 Tersangka Ditahan Hari Ini

32 hari lalu

KPK Tetapkan 3 Tersangka Korupsi APD di Kemenkes, 2 Tersangka Ditahan Hari Ini

KPK menahan dua dari tiga tersangka korupsi APD di masa pandemi Covid-19. Audit BPKP menyebut ada kerugian negara sebesar Rp 319 miliar.

Baca Selengkapnya