Aneka Prediksi Jokowi Soal Covid-19, Ini yang Terbaru
Reporter
Caesar Akbar
Editor
Aditya Budiman
Selasa, 14 Juli 2020 07:19 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Prediksi perkembangan wabah Covid-19 bukan baru pertama kali diungkapkan Presiden Jokowi. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu sebelumnya juga sempat menyebut berbagai prediksi mengenai penyebaran dan dampak wabah tersebut di Tanah Air.
Jokowi kembali mengungkapkan prediksi teranyar mengenai pandemi Covid-19 di Tanah Air. Dari perhitungan yang didapat, ia mengatakan puncak pagebluk diprediksi terjadi pada Agustus dan September 2020.
Jokowi mengatakan bahwa angka ini masih dapat berubah. Jika pemerintah diam saja, ia mengatakan angka ini dapat semakin parah. Karena itu, ia telah beberapa kali meminta jajarannya untuk bekerja secara extraordinary. Berikut ini adalah sejumlah prediksi pandemi Covid-19 yang pernah disebut Jokowi.
1. Jokowi yakin wabah Covid-19 selesai akhir tahun
Presiden Joko Widodo sempat meyakini dampak buruk akibat pandemi Corona di Indonesia bisa selesai pada akhir tahun 2020. Pada tahun depan, ia optimistis perekonomian bisa bangkit lagi, terutama pariwisata.
"Saya meyakini, ini hanya sampai pada akhri tahun. Tahun depan akan terjadi booming di bidang pariwisata," kata Jokowi saat membuka ratas mitigasi Covid-19 di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif, Kamis, 16 April 2020 lewat video conference.
Jokowi mengatakan dengan kondisi sekarang, tahun depan masyarakat akan terdorong untuk menuntaskan dahaganya untuk bepergian. Saat ini pemerintah telah mengimbau agar masyarakat di rumah dan melakukan aktivitas dari rumah. Pembatasan perjalanan pun dilakukan pemerintah demi memutus rantai penyebaran wabah ini.
2. Jokowi prediksi pandemi mereda pada Juni 2020
Pemerintah sempat memprediksi masa pandemi Covid-19 mulai mereda pada Juni 2020 dan sepenuhnya tuntas pada Juli 2020 sehingga kehidupan masyarakat Indonesia kembali ke sedia kala.
Ketua Pelaksana Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengatakan bahwa pesan Presiden Joko Widodo tentang pentingnya tes masif pada April dan Mei 2020 yang dilanjutkan dengan pelacakan yang agresif serta isolasi yang ketat menjadi upaya menekan pandemi ini di Indonesia.
"Presiden meminta kita semua untuk bisa bekerja lebih keras lagi dan juga mengajak masyarakat agar lebih patuh dan lebih disiplin [dalam mengikuti protokol kesehatan dan PSBB]. Selain itu, aparat juga diharapkan bisa lebih tegas dalam menegakkan aturan sehingga pada bulan Juni yang akan datang, kita mampu menurunkan kasus Covid-19 di Indonesia dan pada bulan Juli di harapkan kita sudah bisa mulai mengawali hidup normal kembali," katanya dalam konferensi pers, Senin, 27 April 2020.
3 Dampak ekonomi pandemi
Jokowi mengungkapkan bahwa krisis ekonomi yang diakibatkan oleh tekanan Covid-19 kali ini lebih besar dampaknya daripada krisis ekonomi 1998. Pandemi ini berimbas ke seluruh sektor, dari sisi permintaan, pasokan, dan produksi.
"Ekonomi sekarang ini yang rusak bukan hanya urusan sisi keuangan saja seperti krisis 1998. (Saat ini) demand rusak dan terganggu, suplai rusak dan terganggu, serta produksinya juga rusak dan terganggu. Hati-hati ini harus semuanya mengerti dan paham," kata Jokowi saat kunjungan kerja di Kalimantan Tengah, Kamis, 9 Juli 2020.
Oleh karena itu, Jokowi berharap pemerintah daerah juga waspada. Baik sisi kesehatan maupun ekonomi juga harus dipantau dan dikendalikan dengan baik. Dia minta pemerintah daerah terus menggencarkan bantuan sosial. Lalu, stimulus ekonomi juga disiapkan dengan baik yang terutama difokuskan untuk sektor UMKM.
<!--more-->
4. Jokowi prediksi Indonesia produksi vaksin Covid-19 tahun depan
Jokowi memprediksi Indonesia bakal berhasil memproduksi vaksi Covid-19 pada awal tahun depan. Saat ini proses pengujian yang bekerja sama dengan sejumlah perusahaan farmasi luar negeri.
"Perkiraan kita akan masuk produksi kira-kira antara Januari-April tahun depan," kata Jokowi saat bincang-bincang dengan wartawan, di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Senin, 13 Juli 2020.
Saat ini, diketahui sejumlah perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) seperti Bio Farma dan Kalbe Farma telah menjalin kerja sama dengan sejumlah perusahaan farmasi luar. Bio Farma bekerja sama dengan Sinovac Biotech asal Cina dalam memproduksi vaksin virus ini.
"Uji klinis sudah sampai 3 kalau gak salah, tapi perlu 6 bulan untuk uji terakhir. Jadi kira-kira diproduksi Januari sampai April," kata Jokowi.
5. Lonjakan kasus dari luar negeri
Presiden Jokowi mengatakan terjadi lonjakan kasus Covid-19 yang berasal dari luar negeri atau imported case dalam beberapa waktu belakangan. Ia pun menyerukan agar lebih mewaspadai dan menerapkan pencegahan agar hal ini dapat diatasi.
"Imported case dari luar negeri juga kita lihat meningkat," kata Jokowi saat membuka rapat terbatas membahas evaluasi dan laporan Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 di Istana Negara, Senin, 13 Juli 2020.
Untuk menanggulangi ini, Jokowi meminta seluruh jajarannya untuk lebih memperhatikan dan meningkatkan kewaspadaan di pos perbatasan wilayah Indonesia.
6. Prediksi teranyar puncak pandemi
Dari perhitungan yang didapat, Jokowi mengatakan puncak pandemi Covid-19 diprediksi terjadi pada Agustus dan September 2020. "Kalau melihat angka-angka memang nanti perkiraan puncaknya (Covid-19) ada di Agustus atau September," kata Jokowi saat menemui wartawan di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Senin, 13 Juli 2020.
Jokowi mengatakan bahwa angka ini masih dapat berubah. Jika pemerintah diam saja, ia mengatakan angka ini dapat semakin parah.
CAESAR AKBAR | EGI ADYATAMA | DEWI NURITA