Muchdi Pr Ketum Berkarya Versi Munaslub, Geser Tommy Soeharto

Minggu, 12 Juli 2020 06:27 WIB

Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al-Jufri (tengah kiri) berjabat tangan dengan Ketua Umum Partai Berkarya Tommy Soeharto dalam pertemuan di kantor DPP PKS, Jakarta Selatan, Selasa, 19 November 2019. TEMPO/Ahmad Tri Hawaari

TEMPO.CO, Jakarta - Musyawarah Nasional Luar Biasa Partai Berkarya menunjuk Mayor Jenderal (Purn) Muchdi Pr menjadi ketua umum menggeser Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto. Keputusan ini diambil dalam Munaslub Berkarya yang digelar pada Sabtu, 11 Juli 2020 secara langsung dan virtual.

"Ketua Umum terpilih Mayjen TNI (Purn) Muchdi Pr dan Sekjend (Sekretaris Jenderal) terpilih Badaruddin Andi Picunang," kata Badaruddin dalam keterangan tertulis, Ahad, 12 Juli 2020.

Total ada enam poin lain dari hasil Munaslub Partai Berkarya. Pertama, nama dan logo partai berubah kembali menjadi Partai Beringin Karya yang disingkat Berkarya, sesuai akta pendirian pada 5 Mei 2016.

Berikutnya, warna dasar bendera berubah dari kuning menjadi putih. Poin ketiga adalah penetapan Muchdi dan Badaruddin sebagai ketua umum dan sekretaris jenderal.

Muchdi dan Badaruddin sekaligus menjadi ketua dan sekretaris dalam tim formatur yang terdiri dari lima orang. Tim ini akan menyusun pengurus DPP Partai Beringin Karya periode 2020-2025.

Advertising
Advertising

Keempat, Berkarya mendukung pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin sebagai pemenang Pemilihan Presiden 2019 yang sah. Kelima, Berkarya meminta negara agar memberikan gelar pahlawan nasional kepada Presiden ke-2, Soeharto.

"Yang telah berjasa dengan wacana trilogi pembangunannya dengan jaminan keamanan, pertumbuhan ekonomi, dan pemerataan pembangunan di segala bidang," kata Badaruddin.

Keenam, Badaruddin melanjutkan, Munaslub menganulir beberapa kebijakan pimpinan partai sebelumnya terkait SK pengurus di semua tingkatan yang dianggap cacat hukum dan rekomendasi Pilkada 2020 tanpa prosedural.

<!--more-->

Munaslub Berkarya digelar oleh Presidium Penyelamat Partai Berkarya pada Sabtu, 11 Juli 2020. Badaruddin mengklaim Munaslub diikuti oleh 30 Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) dan 370 Dewan Pimpinan Daerah (DPD) mewakili dua pertiga DPW/DPD se-Indonesia.

Acara dibuka langsung oleh Mayjen (Purn) Syamsu Djalal selaku Ketua Mahkamah Partai sekaligus Ketua Dewan Kehormatan Partai Berkarya di SK Kementerian Hukum dan HAM terakhir.

Badar mengatakan acara sedianya dimulai pada pukul 10.00 WIB, tetapi ditunda hingga pukul 16.00 WIB. Alasannya, ada sekelompok orang mengatasnamakan AMPB yang mengawal kedatangan Tommy Soeharto dan Sekretaris Jenderal Berkarya Priyo Budi Santoso ke lokasi Munaslub.

"Tujuannya membubarkan kegiatan Munaslub yang mereka anggap ilegal dan tak konstitusional," kata Badaruddin.

Menurut Badar, mereka beringas dan memporakporandakan properti panitia, masuk ke dalam ruang Munaslub, dan merobek backdrop disaksikan Tommy dan Priyo. "Suatu pertontonan yang memalukan dengan gaya premanisme memakai atribut partai."

Badar mengatakan, pihaknya telah jauh hari menyampaikan alasan menggelar Munaslub. Ia menyebut penyebabnya ialah kekosongan dan tersumbatnya komunikasi sejak Rapat Pimpinan Nasional III Partai Berkarya pada 2018.

Selain itu, dia mengaku tak ada evaluasi hasil Pemilu 2019, tak ada rapat-rapat dalam pengambilan kebijakan, tak ada petunjuk dan produk pedoman organisasi sebagai turunan AD/ART Partai Berkarya. Badar juga menilai pengelolaan partai jauh dari yang diamanatkan Undang-undang Nomor 2 Tahun 2011 tentang Partai Politik dan AD/ART Berkarya.

"Pengelolaan partai dilakukan secara otokrasi dan feodalisme, jauh dari semangat demokrasi," kata Badar yang sebelumnya juga merupakan Sekjen Berkarya ini.

Tempo masih mengupayakan konfirmasi ke Priyo dan Tommy atas tudingan-tudingan ini.

Berita terkait

72 Tahun Komando Pasukan Khusus, Daftar 37 Danjen Kopassus Ada Bapak dan Anak

15 hari lalu

72 Tahun Komando Pasukan Khusus, Daftar 37 Danjen Kopassus Ada Bapak dan Anak

Kopassus merayakan hari jadi ke-72 sejak berdiri pada 16 April 1952. Berikut daftar Danjen Kopassus dari 1952 hingga 2024, ada bapak dan anak.

Baca Selengkapnya

Apakah itu Yayasan Supersemar, Kasus Apa yang Membelitnya? Berikut Kronologinya

51 hari lalu

Apakah itu Yayasan Supersemar, Kasus Apa yang Membelitnya? Berikut Kronologinya

Indonesia pernah diguncangkan dengan kasus penyelewangan dana yang dilakukan kroni Soeharto. Yayasan Supersemar kemudian jadi masalah.

Baca Selengkapnya

Darma Mangkuluhur Hutomo Anak Tommy Soeharto, Minat Balap hingga Bisnis

8 Februari 2024

Darma Mangkuluhur Hutomo Anak Tommy Soeharto, Minat Balap hingga Bisnis

Darma Mangkuluhur Hutomo, putra sulung Tommy Soeharto menjadi sorotan publik setelah dikabarkan membuat lapangan golf senilai Rp1,2 triliun

Baca Selengkapnya

Sosok Darma Mangkuluhur Hutomo, Anak Tommy Soeharto yang Akan Buat Lapangan Golf Rp 1,2 T

8 Februari 2024

Sosok Darma Mangkuluhur Hutomo, Anak Tommy Soeharto yang Akan Buat Lapangan Golf Rp 1,2 T

Nama putra sulung Tommy Soeharto, Darma Mangkuluhur Hutomo tengah menjadi sorotan publik usai dikabarkan akan membuat lapangan golf senilai Rp 1,2 T.

Baca Selengkapnya

5 Hal tentang Aset Tommy Soeharto yang Belum Laku Dilelang

28 Januari 2024

5 Hal tentang Aset Tommy Soeharto yang Belum Laku Dilelang

Tommy Soeharto senilai Rp2 triliun yang disita pemerintah melalui Satgas BLBI pada 2021 masih belum laku

Baca Selengkapnya

Kemenkeu Beberkan Dua Alasan Aset BLBI Tommy Soeharto Rp 2 Triliun Tak Kunjung Laku

26 Januari 2024

Kemenkeu Beberkan Dua Alasan Aset BLBI Tommy Soeharto Rp 2 Triliun Tak Kunjung Laku

Kemenkeu akan kembali melelang aset sitaan milik Hutomo Mandala Putra atau Tommy Soeharto dalam kasus Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI).

Baca Selengkapnya

Tata Cahyani Awet Mesra dengan Bobby Tonelli, Netizen: Cocok Banget!

17 Desember 2023

Tata Cahyani Awet Mesra dengan Bobby Tonelli, Netizen: Cocok Banget!

Tata Cahyani dan Bobby Tonelli terlihat makin mesra dari video carpool terbaru. Video mendapatkan dukungan dari publik agar makin langgeng.

Baca Selengkapnya

Prabowo Bicara Mobil dan Motor Buatan Indonesia, Begini Jejak Mobil Nasional Era Sukarno, Soeharto, hingga Jokowi

20 November 2023

Prabowo Bicara Mobil dan Motor Buatan Indonesia, Begini Jejak Mobil Nasional Era Sukarno, Soeharto, hingga Jokowi

Prabowo Subianto berjanji akan membuat mobil nasional jika terpilih. Mobnas sejak era Sukarno, Soeharto, hingga Jokowi sebut mobil Esemka.

Baca Selengkapnya

3 Tahun Lalu Pollycarpus Terpidana Kasus Pembunuhan Munir Meninggal, Apa Sebabnya?

16 Oktober 2023

3 Tahun Lalu Pollycarpus Terpidana Kasus Pembunuhan Munir Meninggal, Apa Sebabnya?

Hari ini, Sabtu, 17 Oktober 2020 eks terpidana kasus pembunuhan aktivis HAM Munir Said Thalib, Pollycarpus Budihari Priyanto meninggal. Ini sebabnya.

Baca Selengkapnya

Jejak Impunitas dalam Kasus Pelanggaran HAM Berat di Indonesia

5 Agustus 2023

Jejak Impunitas dalam Kasus Pelanggaran HAM Berat di Indonesia

Pangliam TNI jamin tak ada impunitas dalam kasus korupsi Kepala Basarnas Marsekal Madya Henri Alfiandi. Ini jejak impunitas kasus pelanggaran HAM.

Baca Selengkapnya