100 Tahun ITB, Presiden Jokowi Minta Inovasi untuk Masyarakat
Reporter
Anwar Siswadi (Kontributor)
Editor
Endri Kurniawati
Jumat, 3 Juli 2020 11:25 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Republik Indonesia Joko Widodo alias Jokowi menyampaikan pidato pendek secara jarak jauh di acara sidang terbuka peringatan 100 Tahun Pendidikan Tinggi Teknik di Indonesia, Jumat 3 Juli 2020 yang digelar Institut Teknologi Bandung (ITB). Jokowi meminta ITB menciptakan sumber daya manusia yang unggul dan andal serta inovasi untuk masyarakat.
“Konstribusi ITB ditunggu seluruh anak bangsa,” ujar Presiden. ITB sebagai pendidikan tinggi teknik tertua di Indonesia menjadi tempat para tokoh bangsa. Mulai dari Presiden pertama Sukarno, Perdana Menteri era Orde Lama Djuanda Kartawidjaja, BJ Habibie mengawali jejak sebagai insinyur.
“Yang mengangumkan, ITB juga mengembangkan pendidikan seni humaniora dan kebudayaan,” kata Jokowi. Beberapa nama seniman dan akademisi seni ITB seperti almarhum Syafei Soemardja, Sam Bimbo, Nyoman Nuarta, serta Iskandar Alisyahbana. Menurut Jokowi ITB telah mewarnai sejarah Indonesia.
Kini di tengah persaingan global yang semakin kompetitif kata Presiden, peran perguruan tinggi signifikan untuk menggagas inovasi dan terobosan. “Supaya Indonesia makin disegani dunia.” Persaingan antar negara semakin ketat menuntu kecepatan, fleksibiltas, dan inovasi.
Indonesia menurut Jokowi tidak boleh kalah. ITB dan akademisi serta penelitinya diminta menunjukkan prestasi lewat inovasi serta ilmu pengetahuan dan teknologi. “Buktikan kontribusi ITB untuk kesejahteraan dan kemajuan Indonesia tercinta.”
Dalam pidatonya Jokowi juga menyinggung laporan Bank Dunia per 1 Juli 2020 yang menaikkan peringkat Indonesia dari lower middle income country menjadi upper middle income country. Gross National Income (GNI) per kapita Indonesia pada 2019 naik menjadi 4.050 dari posisi sebelumnya 3.840 US Dollar Amerika Serikat. ”Kenaikan status ini harus disyukuri dan peluang supaya bisa maju sebagai negara berpenghasilan tinggi,” kata Jokowi.