PKS dan PAN Anggap Usulan Ubah RUU HIP ke RUU PIP Tak Relevan

Sabtu, 27 Juni 2020 20:29 WIB

Poster yang dibawa massa Aliansi Nasional Anti Komunis saat melakukan aksi unjuk rasa menolak RUU Haluan Ideologi Pancasila (HIP) di depan Gedung DPR/MPR, Jakarta, Rabu, 24 Juni 2020. Salah satu pasal dalam draft RUU itu juga dikhawatirkan banyak pihak bisa memeras Pancasila menjadi Trisila atau Ekasila. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Badan Legislasi Dewan Perwakilan Rakyat dari Partai Keadilan Sejahtera Bukhori Yusuf menilai usul mengembalikan nomenklatur Rancangan Undang-undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP) menjadi RUU Pembinaan Ideologi Pancasila tidak relevan.

Usulan ini sebelumnya disampaikan Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Ahmad Basarah dan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Bambang Soesatyo.

"Kalau diusulkan untuk dikembalikan saya kira tidak relevan. Kenapa, karena yang diprotes itu RUU HIP. Kalau mengusulkan RUU lain itu nomenklatur lain," kata Bukhori ketika dihubungi, Sabtu, 27 Juni 2020.

Dalam catatan Program Legislatif Nasional (Prolegnas) 2020 yang ditetapkan Januari lalu memang terdapat RUU Pembinaan Ideologi Pancasila. Namun yang lantas disahkan menjadi usul inisiatif DPR pada Maret lalu adalah RUU Haluan Ideologi Pancasila.

Menurut Bukhori, pembahasan RUU Haluan Ideologi Pancasila itu semestinya disudahi saja. Fraksi PKS pun mendesak agar RUU itu dibatalkan dan dikeluarkan dari Program Legislasi Nasional (Prolegnas) 2020.

Advertising
Advertising

Ia menilai pemerintah hanya memiliki satu pilihan, yakni membatalkan dan mencabut dari Prolegnas. Apalagi draf RUU tersebut mendapat penolakan dari banyak pihak, terutama ormas-ormas Islam besar seperti PP Muhammadiyah, PBNU, hingga MUI.

"Pertanyaannya kalau umat besar sudah menolak mau bersama siapa, umatnya siapa?" kata dia.

Anggota Fraksi Partai Amanat Nasional Saleh Daulay berpendapat senada. Saleh mengusulkan agar pembahasan segala RUU terkait Pancasila dihentikan saja. Ia menilai pengalihan nama RUU tak akan menghentikan polemik, perdebatan, dan kontroversi.

"Kalau dilanjutkan dengan mengubah judul dipastikan tidak akan menyelesaikan masalah. Malah sebaliknya tetap akan mendapatkan penolakan dari masyarakat luas," ujar Saleh.

Sebelumnya, Ketua DPP PDIP Ahmad Basarah mengatakan partainya menginginkan RUU HIP kembali ke nomenklatur RUU PIP. Ia mengatakan RUU itu hanya mengatur tentang tugas, fungsi, dan struktur kelembagaan tentang pembinaan ideologi Pancasila.

"Sudah sejak awal PDI Perjuangan hanya menginginkan hadirnya suatu undang-undang yang berfungsi sebagai payung hukum yang dapat mengatur wewenang, tugas, dan fungsi BPIP dalam melakukan pembinaan ideologi bangsa," kata Basarah dalam keterangan tertulis, Jumat, 26 Juni 2020.

Wakil Ketua Badan Legislasi Achmad Baidowi tak dapat memastikan kapan dan mengapa tepatnya nomenklatur RUU itu berubah. Namun ia menjelaskan, perubahan kembali nomenklatur RUU HIP menjadi RUU Pembinaan Ideologi Pancasila harus melalui Prolegnas.

"Tapi sebaiknya tidak dibahas di masa-masa sekarang karena pemerintah juga bersikap menunda," kata Baidowi, Sabtu, 27 Juni 2020.

Berita terkait

Alasan PAN Siapkan Eko Patrio sebagai Calon Menteri Kabinet Prabowo

7 jam lalu

Alasan PAN Siapkan Eko Patrio sebagai Calon Menteri Kabinet Prabowo

Eko Patrio dianggap telah berhasil memimpin PAN untuk meraih kursi dalam DPRD DKI Jakarta dan DPR RI.

Baca Selengkapnya

Soal Partai di Luar KIM Gabung Koalisi Prabowo, Gerindra Sebut Tak Pernah Punya Masalah dengan PKS

9 jam lalu

Soal Partai di Luar KIM Gabung Koalisi Prabowo, Gerindra Sebut Tak Pernah Punya Masalah dengan PKS

Politikus Gerindra mengatakan belum ada komunikasi langsung dari PKS untuk bergabung dengan koalisi Prabowo.

Baca Selengkapnya

Gerindra Ungkap Gelora Tak Tolak PKS Gabung ke Pemerintahan Prabowo-Gibran

19 jam lalu

Gerindra Ungkap Gelora Tak Tolak PKS Gabung ke Pemerintahan Prabowo-Gibran

Gerindra mengatakan Gelora tak tolak PKS gabung ke pemerintahan Prabowo.

Baca Selengkapnya

PKB Bahas Koalisi dengan PKS untuk Pilkada 2024 di Kota Depok

1 hari lalu

PKB Bahas Koalisi dengan PKS untuk Pilkada 2024 di Kota Depok

PKS Kota Depok membuka peluang bagi partai politik untuk bergabung pada Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

NasDem dan PKB Dukung Prabowo, Zulhas: Biasa Saja, Masyarakat Jangan Baper

1 hari lalu

NasDem dan PKB Dukung Prabowo, Zulhas: Biasa Saja, Masyarakat Jangan Baper

Zulhas menganggap dukungan dari NasDem dan PKB ke Prabowo sebagai sesuatu yang biasa saja. Ia mengimbau masyarakat tak baper.

Baca Selengkapnya

Zulhas Dukung Presidential Club Usulan Prabowo

1 hari lalu

Zulhas Dukung Presidential Club Usulan Prabowo

Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan alias Zulhas mendukung usulan pembentukan presidential club dari presiden terpilih Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

Zulhas Ungkap Kader PAN yang Didorong Maju Pilkada Jabar dan Jakarta

1 hari lalu

Zulhas Ungkap Kader PAN yang Didorong Maju Pilkada Jabar dan Jakarta

Ketua Umum PAN Zulhas mendorong para kadernya maju dalam Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Pengamat Nilai PKS Cenderung Jadi Partai di Luar Pemerintahan

1 hari lalu

Pengamat Nilai PKS Cenderung Jadi Partai di Luar Pemerintahan

PKS diprediksi bakal menjadi partai di luar pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Nasdem, PKS, dan Perindo Jajaki Koalisi pada Pilkada 2024 di Sulsel

2 hari lalu

Nasdem, PKS, dan Perindo Jajaki Koalisi pada Pilkada 2024 di Sulsel

Nasdem Sulsel menyatakan komunikasi politik tetap terbuka dengan partai lain guna menghadapi Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Imam Budi Hartono Siap Maju Pilkada Depok 2024, Berharap Bisa Koalisi dengan Golkar

2 hari lalu

Imam Budi Hartono Siap Maju Pilkada Depok 2024, Berharap Bisa Koalisi dengan Golkar

Imam Budi Hartono sudah memegang surat keputusan dari DPP PKS untuk maju Pilkada Depok 2024 dan berharap bisa berkoalisi dengan Golkar.

Baca Selengkapnya