Amnesty Desak Jokowi Bebaskan Tujuh Tapol Papua

Reporter

Dewi Nurita

Editor

Amirullah

Rabu, 17 Juni 2020 11:37 WIB

Massa melakukan aksi damai dengan tagar PapuanLivesMatter di depan kantor Mahkamah Agung, Jakarta, Senin, 15 Juni 2020. Ferry Kombo adalah mantan Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Cenderawasih, sedangkan Alex Gobay Ketua BEM Universitas Sains dan Teknologi Jayapura (USTJ). TEMPO/Muhammad Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Amnesty International Indonesia menyelenggarakan orasi online bertema #PapuanLivesMatter pada Rabu, 17 Juni 2020. Acara ini menyuarakan dan menuntut keadilan bagi tujuh tahanan nurani Papua yang mendapat mendapat tuntutan hukum yang berat atas tuduhan makar.

Para orator mendesak Presiden Joko Widodo atau Jokowi membebaskan tahanan politik Papua tersebut tanpa syarat.

"Kami mendesak pihak berwenang untuk membebaskan tahanan nurani asal Papua dengan segera dan tanpa syarat," kata Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia, Usman Hamid lewat keterangannya, Rabu, 17 Juni 2020.

Tujuh tapol tersebut adalah Fery Kombo, mahasiswa asal Papua, menghadapi tuntutan 10 tahun penjara karena mengorganisir aksi memprotes tindakan rasis terhadap pelajar Papua di Surabaya, Jawa Timur, tahun lalu. Mantan Ketua BEM Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Cenderawasih ini menghadapi tuduhan makar bersama tiga mahasiswa lainnya (Alexander Gobay, Irwanus Uropmabin dan Hengky Hilapok dari Universitas Sains dan Teknologi di Jayapura) dan tiga aktivis Papua (Buchtar Tabuni, Agus Kosay dan Stevanus Itlay). Jaksa baru-baru ini menuntut mereka dijatuhi hukuman antara 5 hingga 17 tahun penjara.

Tuduhan makar beserta tuntutan hukuman kepada tujuh tahanan nurani Papua di Pengadilan Negeri Balikpapan ini telah menarik perhatian publik. Apalagi sentimen global terhadap rasisme sedang meningkat, membangkitkan percakapan nasional baru tentang Papua.

Advertising
Advertising

“Fery dan tahanan nurani Papua lain yang berekspresi secara damai untuk menentang tindakan rasis tidak seharusnya dikriminalisasi," ujar Usman Hamid.

Amnesty International Indonesia mengajak seluruh lapisan masyarakat ikut menyuarakan keadilan untuk masyarakat Papua dan bersama-sama mendesak pemerintah untuk menjadi kebebasan berekspresi dan hak asasi setiap warganya tanpa terkecuali.

Orasi online akan disiarkan secara langsung melalui Twitter. Para pembicara yang terdiri dari perwakilan beberapa kelompok masyarakat lintas agama akan menyampaikan pendapatnya mengenai isu pelanggaran kebebasan berekspresi, berserikat dan berkumpul dalam kasus Fery Kombo dan kawan-kawan; kesenjangan antara vonis yang diberikan kepada peserta aksi antirasisme Papua dan pelaku tindakan rasis; dan mendesak pembebasan seluruh tahanan nurani Papua.

Berita terkait

Diperpanjang hingga 2061, Ini Kronologi Kontrak Freeport di Indonesia

9 jam lalu

Diperpanjang hingga 2061, Ini Kronologi Kontrak Freeport di Indonesia

Pemerintah memperpanjang kontrak PT Freeport Indonesia hingga 2061 setelah kontrak mereka berakhir pada 2041 dengan kompensasi penambahan saham 61%

Baca Selengkapnya

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

9 jam lalu

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

Gibran mengaku telah memiliki roadmap untuk partai politik yang dipilihnya setelah tak bergabung lagi dengan PDIP.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

9 jam lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

10 jam lalu

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

Bantuan Jepang ini ditujukan untuk meningkatkan kehidupan petani skala kecil dan usaha perikanan di Papua

Baca Selengkapnya

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

12 jam lalu

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

Ahli ini menyatakan tak anti investasi asing, termasuk yang dijanjikan datang dari Apple dan Microsoft.

Baca Selengkapnya

Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, Bahlil: Kita Kembalikan Milik Orang Indonesia

12 jam lalu

Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, Bahlil: Kita Kembalikan Milik Orang Indonesia

Pemerintah bakal memperpanjang kontrak PT Freeport hingga 2061. Menteri Bahlil Lahadalia klaim Freeport sudah jadi perusahaan milik Indonesia.

Baca Selengkapnya

Panen Jagung di Sumbawa, Presiden Tekankan Pentingnya Jaga Keseimbangan Harga

13 jam lalu

Panen Jagung di Sumbawa, Presiden Tekankan Pentingnya Jaga Keseimbangan Harga

Presiden Joko Widodo, menekankan pentingnya menjaga keseimbangan harga baik ditingkat petani, pedagang maupun peternak

Baca Selengkapnya

Hardiknas 2024: Jokowi dan Nadiem Makarim Sampaikan Pesan Ini

13 jam lalu

Hardiknas 2024: Jokowi dan Nadiem Makarim Sampaikan Pesan Ini

Apa pesan Presiden Jokowi dan Mendikburistek Nadiem Makarim dalam peringatan Hardiknas 2024?

Baca Selengkapnya

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

14 jam lalu

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

Jokowi mengatakan panen raya jagung terjadi mulai dari Sumbawa Barat, Dompu, hingga Gorontalo.

Baca Selengkapnya

Kata Warga soal Permintaan TPNPB-OPM untuk Tinggalkan Kampung Pogapa Intan Jaya: Konyol Itu

14 jam lalu

Kata Warga soal Permintaan TPNPB-OPM untuk Tinggalkan Kampung Pogapa Intan Jaya: Konyol Itu

Masyarakat Intan Jaya, Papua Tengah, menolak permintaan TPNPB-OPM untuk meninggalkan kampung Pogapa, Intan Jaya, yang merupakan daerah konflik.

Baca Selengkapnya