Novel Baswedan Bertanya ke Jokowi, Apakah akan Terus Membiarkan?

Sabtu, 13 Juni 2020 04:17 WIB

Penyidik senior KPK, Novel Baswedan saat bersaksi dalam sidang kasus penyiraman air keras terhadapnya di Pengadilan Negeri Jakarta Utara, Jakarta, Kamis, 30 April 2020. Akibat penyerangan tersebut mata kiri Novel sudah mengalami kebutaan total, sementara pengelihatan di mata kanannya di bawah 50 persen. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta--Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan kembaku mempertanyakan sikap Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait penegakan hukum kasus penyiraman air keras terhadap dirinya. Novel menilai ada banyak kejanggalan dalam proses penegakan hukum tersebut.

"Kami mendesak kepada Bapak Presiden, apakah masih tetap akan membiarkan, apakah terus kemudian akan turun untuk membenahi masalah-masalah seperti ini," kata Novel melalui video, Jumat, 12 Juni 2020.

Novel mengatakan kejanggalan demi kejanggalan dalam penegakan hukum ini telah dia sampaikan kepada publik. Yang teranyar ialah jaksa yang menuntut dua terdakwa, Rahmat Kadir dan Ronny Bugis, dengan hanya satu tahun penjara.

Novel meyakini, penyiraman air keras pada dirinya pada 11 April 2017 itu karena tugasnya sebagai penyidik komisi antirasuah. Ia menyebut serangan tersebut bermaksud menakuti siapa pun yang berani lugas dan tegas memberantas korupsi.

Di sisi lain, Novel mengatakan presiden bertanggung jawab memastikan jalannya penegakan hukum yang adil di negara ini. Dia mengingatkan, penegakan hukum yang tak adil justru akan membuat nama presiden terlihat tidak baik. "Oleh karena ini saya berharap hal ini tidak boleh dibiarkan," ujar Novel.

Advertising
Advertising

Novel berujar, penegakan hukum adalah faktor penting untuk membangun suatu bangsa. Apalagi pemerintah sedang berupaya membangun di semua bidang, seperti ekonomi, politik, sosial, dan lainnya. Akan tetapi, menurut Novel, mimpi-mimpi pembangunan di bidang lain itu akan sulit terwujud jika penegakan hukum ternyata masih bermasalah.

"Bahkan dalam proses upaya memberantas korupsi, masalah penegakan hukum itu menjadi hal yang penting sekali," kata Novel.

Presiden Jokowi, lanjur dia, sejak awal memberikan perhatian terhadap kasusnya. Namun Jokowi kemudian mempercayakan penyelesaian kasus tersebut kepada aparat penegak hukum. "Bukankah sudah sangat cukup alasan untuk menunjukkan bahwa aparatur bekerja dengan bermasalah di sana-sini," ucapnya.


BUDIARTI UTAMI PUTRI

Berita terkait

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

1 jam lalu

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meminta petani manfaatkan alokasi pupuk subsidi.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

5 jam lalu

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

Presidential Club berisi para eks presiden Indonesia yang akan saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menjaga silaturahmi dan menjadi teladan.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

8 jam lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

11 jam lalu

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

Timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff Olimpiade Paris 2024 pada Kamis, 9 Mei mendatang.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

21 jam lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

21 jam lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

23 jam lalu

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

Salah satu poin penting dalam UU Desa tersebut adalah soal masa jabatan kepala desa selama 8 tahun dan dapat dipilih lagi untuk periode kedua,

Baca Selengkapnya

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

1 hari lalu

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

Beleid itu menyatakan uang pensiun sebagai salah satu hak kepala desa. Namun, besaran tunjangan tersebut tidak ditentukan dalam UU Desa.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

1 hari lalu

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

1 hari lalu

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

Jokowi mengatakan dia dan pihak lain boleh ikut berpendapat jika dimintai saran soal susunan kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya