Tes Cepat 1.515 Warga Surabaya, 123 Reaktif Virus Covid-19

Reporter

Antara

Senin, 8 Juni 2020 01:00 WIB

Warga melihat peta peyebaran kasus COVID-19 melalui ponsel pada laman radarcovid19.jatimprov.go.id di Surabaya, Jawa Timur, Kamis, 21 Mei 2020. Tambahan 451 kasus positif ini tersebar di sejumlah daerah di Jatim, di antaranya Surabaya (311 kasus), Sidoarjo (57 kasus), Gresik (27 kasus), Kabupaten Probolinggo (31 kasus), serta sejumlah wilayah lainnya. ANTARA/Moch Asim

TEMPO.CO, Surabaya - Sebanyak 123 orang dinyatakan reaktif berdasarkan hasil tes cepat massal Covid-19 yang dilakukan Badan Intelijen Negara (BIN) di dua titik di Kota Surabaya, Minggu 7 Juni 2020. Mereka diarahkan untuk dites lebih lanjut dengan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) bersama sejumlah orang tambahan dari rujukan Puskesmas setempat.

“Hari ini merupakan hari kesepuluh tes cepat massal dan tes swab yang digelar BIN,” ucap Wulan, seorang dokter yang menangani tes tersebut.

Dalam keterangan tertulis yang dibagikan Head of Medical Intelligence, Sri Wulandari, sebanyak 123 orang tersebut berasal dari total 1.515 warga Surabaya yang diperiksa sepanjang hari itu. Mereka berasal dari 720 orang yang mengikuti rapid test di kantor Kecamatan Kenjeran dan 795 orang di Jalan Patimura.

Tes cepat berdasarkan deteksi antibodi dalam darah digelar BIN di Surabaya sejak 29 Mei 2020 dan dijadwalkan berakhir 5 Juni 2020. Namun karena masih tingginya kasus Covid-19 diperpanjang hingga 15 Juni 2020. Kegiatan tes cepat massal ini didukung tenaga medis, analis laboratorium, dan tenaga pendukung 40 orang dari Jakarta dan dibantu 20 anggota BIN Daerah Jawa Timur.

Selain itu, sebuah mobil laboratorium Biosafety Level 2 (BSL-2) bersertifikat internasional juga melengkapi tim dari BIN tersebut. Setiap harinya, BIN menyiapkan 1.000-3.000 alat tes cepat beserta dua mobil laboratorium untuk tes PCR atau swab.

Advertising
Advertising

Terpisah, Gubernur yang juga Ketua Satuan Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan Covid-19 Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, mengumumkan empat daerah di Jawa Timur berstatus zona kuning atau kategori risiko penularan rendah. Keempatnya adalah Kabupaten Lumajang, Kabupaten Ngawi, Kota Blitar, dan Kota Madiun.

Di empat daerah tersebut tidak ada penambahan kasus positif baru dalam sepekan terakhir. Khofifah berharap kondisi tersebut terus terjaga dan dapat dengan cepat kembali turun menjadi zona hijau atau tidak terdampak Covid-19.

"Kalau sudah zona hijau, tak ada pasien terkonfirmasi positif, orang dalam pemantauan (ODP) maupun pasien dalam pengawasan (PDP)," ucapnyai Gedung Negara Grahadi di Surabaya, Minggu malam.

Selain zona kuning, gugus tugas provinsi juga memberikan status zona oranye atau kategori sedang. Seluruhnya ada 19 daerah di antaranya Kabupaten Pasuruan, Kota Batu, Jombang, Kota Mojokerto, Sumenep, Kota Pasuruan, Banyuwangi, Kota Malang, dan Pacitan.

Sedangkan Surabaya dan 15 daerah lainnya berada dalam zona merah atau kategori risiko tinggi. Tetangga Surabaya yakni Sidoarjo dan Gresik ada di zona ini.

Sementara itu, data penanganan Covid-19 di Jawa Timur hingga Minggu pukul 17.00 WIB, terdapat tambahan 105 kasus baru sehingga secara keseluruhan jumlah pasien terkonfirmasi positif mencapai 5.940 orang. Kemudian, jumlah pasien sembuh 1.499 orang (25,24 persen) dan yang meninggal secara keseluruhan mencapai 502 orang (8,45 persen).

Berita terkait

BIN Ungkap Kemungkinan Sistem Keamanan IKN Pakai Kecerdasan Buatan

11 jam lalu

BIN Ungkap Kemungkinan Sistem Keamanan IKN Pakai Kecerdasan Buatan

BIN menyatakan siap membantu Otorita IKN untuk memperkuat sistem pertahanan dan keamanan di IKN Nusantara.

Baca Selengkapnya

Pilkada Jawa Timur, Figur Khofifah Menguat di Internal PDIP

19 jam lalu

Pilkada Jawa Timur, Figur Khofifah Menguat di Internal PDIP

PDIP masih melakukan penjaringan calon yang akan diusung dalam Pemilihan Kepada Daerah atau Pilkada Jawa Timur 2024.

Baca Selengkapnya

Pemkot Surabaya Rayakan HJKS ke-731

1 hari lalu

Pemkot Surabaya Rayakan HJKS ke-731

Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menggelar Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke-731 pada 31 Mei 2024, dengan tema 'Satukan Tekad Surabaya Hebat'.

Baca Selengkapnya

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

3 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

5 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

5 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

5 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

6 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

6 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Gelar Nobar Laga Semifinal Piala Asia U-23 2024, BIN Sebut Perjalanan Timnas U-23 Indonesia Luar Biasa

8 hari lalu

Gelar Nobar Laga Semifinal Piala Asia U-23 2024, BIN Sebut Perjalanan Timnas U-23 Indonesia Luar Biasa

Setelah gagal ke final Piala Asia U-23 2024 usai dikalahkan Uzbekistan, timnas U-23 Indonesia kejar posisi ketiga demi tiket Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya