Pasukan Kopaska Koarmada I bergerak untuk melakukan penyergapan pada saat Latihan Operasi Dukungan Integrasi Pasukan Khusus Laut Tahun 2019 di di Dermaga JICT II Tanjung Priok, Jakarta, Kamis, 28 November 2019. Latihan tersebut bertujuan untuk melatih interoperability antar satuan dan stake holder slam penanggulangan aksi terorisme pada aspek kemaritiman. ANTARA
TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan meminta aparat mewaspadai teror dari kelompok radikal yang memanfaatkan situasi pandemi Covid-19.
"Dalam situasi nasional kita, masih ada yang menyuarakan khilafah, radikal dan teror. Bahkan, mereka saat ini melakukan konsolidasi dan menyiapkan amaliyah-amaliyah di tengah pandemi," kata Deputi IV Bidang Pertahanan Negara Kemenko Polhukam Mayor Jenderal Rudianto, Rabu, 20 Mei 2020.
Bahkan, kata dia, di media sosial masih banyak kelompok yang tidak terakomodir oleh pemerintah saat ini.
"Meskipun, Prabowo dan Presiden Jokowi sudah bersatu, namun di kalangan akar rumput masih kita rasakan adanya perpecahan," ujarnya.
Program asimilasi yang dikeluarkan oleh Kemenkumham dengan membebaskan sekitar 30 ribu narapidana untuk mencegah penyebaran Covid-19, kata Rudi, secara tidak langsung juga meningkatkan angka kriminalitas di tanah air.
"Namun, BNPT, BNN dan aparat kepolisian bekerja ekstra keras dalam meredam kriminalitas yang terjadi saat ini," katanya.
Ia menuturkan kesulitan kehidupan masyarakat di tengah pandemi Covid-19 ini juga dapat meningkatkan angka kriminalitas
BNPT Apresiasi Partisipan yang Aktif Melakukan Pencegahan Terorisme
4 hari lalu
BNPT Apresiasi Partisipan yang Aktif Melakukan Pencegahan Terorisme
Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), berikan Sertifikat Penerapan Standar Minimum Pengamanan kepada 18 pengelola objek vital strategis dan transportasi di Jakarta.