LSI Denny JA Sebut Aktivitas Ekonomi Bisa Kembali Dibuka Juni

Sabtu, 16 Mei 2020 16:31 WIB

Sejumlah buruh angkut membawa barang dagangan milik pedagang di Pasar Tanah Abang, Jakarta, Senin, 6 April 2020. Pusat grosir busana terbesar se-Asia Tenggara ini telah ditutup sejak 27 Maret lalu pasca merebaknya virus corona di Jakarta. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - LSI Denny JA menyebut aktivitas ekonomi di sejumlah daerah bisa kembali dibuka pada Juni 2020. Lembaga sigi ini menilai beberapa daerah telah memenuhi syarat untuk melakukan pelonggaran dari pembatasan aktivitas akibat pandemi Covid-19.

"Juni 2020 Indonesia secara bertahap dan selektif bisa bekerja kembali," kata peneliti LSI Denny JA Ikram Masloman dalam konferensi pers, Sabtu, 16 Mei 2020.

Ikram mengatakan, pemerintah dapat membuka kembali aktivitas ekonomi dan masyarakat dengan menerapkan lima kisi-kisi serta menaati protokol kesehatan. Lima kisi-kisi ini dirumuskan LSI Denny JA berdasarkan riset kualitatif dengan data dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Worldometer, dan WHO.

Pertama, aktivitas ekonomi dimulai dari daerah yang grafik kasus Covid-19 menurun. Ada lima daerah yang dia maksud, yakni DKI Jakarta, Kota Bogor, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Bogor, dan Provinsi Bali.

Kedua, masyarakat dengan usia rentan, yakni di atas 45 tahun, tetap bekerja di rumah. Sedangkan masyarakat dengan usia 45 tahun ke bawah bekerja di kantor atau luar rumah. Data menunjukkan angka kematian paling besar ada di kelompok usia 45 tahun ke atas.

Advertising
Advertising

Ketiga, orang-orang dengan penyakit penyerta juga tetap bekerja di rumah. Penyakit penyerta alias komorbid yang berbahaya jika terinfeksi Covid-19 adalah hipertensi, diabetes, paru obstruktif kronis, dan penyakit pernapasan.

Keempat, masyarakat perlu membiasakan gaya hidup 'new normal' dengan aturan kesehatan yang ketat. Ikram mengatakan masyarakat harus membiasakan diri 'hidup bersama virus' hingga vaksin ditemukan nantinya.

Dalam menjalani new normal ini masyarakat harus tetap memberlakukan social distancing, menggunakan masker di fasilitas umum, dan menggunakan teknologi komunikasi untuk rapat, pertemuan, dan lainnya.

Kelima, semua pihak harus terlibat edukasi dan pengawasan protokol kesehatan. Mulai dari pemerintah daerah, dunia usaha, tokoh agama, dan lainnya. Ikram mengatakan tak boleh lagi ada yang saling mendelegitimasi.

Ikram juga memaparkan tiga alasan mengapa aktivitas ekonomi perlu segera dibuka kembali. Pertama, sejumlah negara juga telah melonggarkan lockdown. Kedua, penemuan vaksin Covid-19 masih memerlukan waktu lama.

Adapun alasan ketiga adalah masalah ekonomi dan proyeksi tingginya angka pemutusan hubungan kerja (PHK) yang dikhawatirkan dapat berimbas ke masalah sosial.

Berita terkait

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

1 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

5 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

6 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

6 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

7 hari lalu

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

Inggris dan ASEAN bekerja sama dalam program baru yang bertujuan untuk mendorong integrasi ekonomi antara negara-negara ASEAN.

Baca Selengkapnya

Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

8 hari lalu

Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

Program Investing in Women adalah inisiatif Pemerintah Australia yang akan fokus pada percepatan pemberdayaan ekonomi perempuan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

10 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Modus-modus Kawin Kontrak, Dijanjikan Mahar Jutaan Rupiah

10 hari lalu

Modus-modus Kawin Kontrak, Dijanjikan Mahar Jutaan Rupiah

Kasus kawin kontrak kembali mengemuka. Berikut modus-modus kawin kontrak, termasuk soal mahar jutaan rupiah.

Baca Selengkapnya

Rapat Dewan Gubernur BI Akan Turut Evaluasi Perkembangan Ekonomi Global

11 hari lalu

Rapat Dewan Gubernur BI Akan Turut Evaluasi Perkembangan Ekonomi Global

Asisten Gubernur BI Erwin Haryono mengatakan dalam Rapat Dewan Gubernur Bulanan di antaranya akan membahas perkembangan ekonomi global.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

13 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya