Cak Imin Minta Skandal BLBI Tak Terulang Lagi via Perpu Covid-19

Selasa, 12 Mei 2020 11:02 WIB

Wakil Ketua DPR RI, Muhaimin Iskandar menyerahkan palu sidang Ketua Komisi VIII kepada Politikus PAN Yandri Susanto di Gedung Nusantara I, Kompleks Parlemen, Senayan pada Rabu, 30 Oktober 2019. TEMPO/Dewi Nurita

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Muhaimin Iskandar alias Cak Imin meminta Presiden Joko Widodo benar-benar mengawasi pelaksanaan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perpu) Nomor 1 Tahun 2020 mengenai kebijakan keuangan untuk penanggulangan Covid-19. Perpu tersebut akan disahkan menjadi undang-undang dalam rapat paripurna DPR siang nanti.

"Saya sendiri ketika rapat dengan Presiden mengatakan bahwa Presiden harus ambil alih tanggung jawab pengawasan dan menyatakan komitmen untuk mengawasi langsung," kata Cak Imin dalam diskusi virtual, Selasa, 12 Mei 2020.

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa ini tak merinci kapan rapat dengan Jokowi yang dia maksud. Namun, kepada Jokowi, Muhaimin meminta komitmen pengawasan itu agar skandal Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) tak terulang kembali.

"Sehingga tidak terjadi peristiwa 1999 BLBI, moral hazard kelakuan jahat yang dilakukan oleh para pengusaha yang mendapat fasilitas di dalam masalah keuangan atau penanganan krisis makro," ujar Cak Imin.

Sejumlah pihak mengkhawatirkan Perpu penanganan Covid-19 ini akan mengarah pada terulangnya skandal BLBI. Sebab, Komite Stabilitas Sistem Keuangan akan memiliki kewenangan menyuntikkan bantuan likuiditas kepada perbankan sistemik yang mengalami kesulitan likuiditas.

Advertising
Advertising

Menurut Muhaimin, Perpu tersebut harus benar-benar dikawal lantaran memberikan kewenangan yang sangat besar untuk eksekutif dalam penggunaan keuangan negara. Misalnya dalam realokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2020 untuk penanganan Covid-19 tanpa melibatkan Dewan.

Muhaimin, yang juga Ketua Tim Pengawas Penanganan Covid-19 bentukan DPR, mengatakan Dewan tak bisa mengawasi perencanaan penanganan Covid-19 yang dilakukan pemerintah. "Perencanaan tidak bisa kami awasi karena semua serba di luar dugaan, di luar yang kita duga, sehingga semua menjadi spontan di dalam perencanaan," ujar dia.

Meski begitu, lanjut dia, setelah terjadi proses dua bulan ini DPR patut membantu dan mengontrol apa yang sudah direncanakan pemerintah. Ia mengatakan Dewan akan mengawasi implementasi yang dilakukan pemerintah agar efisien dan tepat sasaran.

"Sehingga tidak lagi spontanitas itu membolehkan mengambil langkah-langkah yang tidak efisien, tidak tepat sasaran, bahkan semaunya," ucap Muhaimin.

Berita terkait

Terpopuler: Ledakan Smelter PT KFI Ancam Keselamatan Warga, Pemerintah Klaim Pembebasan Lahan IKN Tidak Melanggar HAM

1 jam lalu

Terpopuler: Ledakan Smelter PT KFI Ancam Keselamatan Warga, Pemerintah Klaim Pembebasan Lahan IKN Tidak Melanggar HAM

Terpopuler bisnis: Keselamatan warga sekitar terancam karena smelter PT KFI kerap meledak. Pemerintah klaim pembebasan lahan IKN tidak melanggar HAM.

Baca Selengkapnya

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

10 jam lalu

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

Luhut mengungkap itu lewat pernyataannya bahwa World Water Forum di Bali harus menghasilkan, apa yang disebutnya, concrete deliverables.

Baca Selengkapnya

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

11 jam lalu

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

Novel Baswedan, mengomentari proses pemilihan panitia seleksi atau Pansel KPK.

Baca Selengkapnya

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

11 jam lalu

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

Partai Golkar Sumut optimistis PDIP akan mengusung Musa Rajekshah dalam Pilgub Sumut 2024.

Baca Selengkapnya

Respons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden

13 jam lalu

Respons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden

Tenaga Ahli Utama KSP Ali Mochtar Ngabalin belum mengetahui di bidang apa Grace Natalie dan Juri Ardiantoro akan ditugaskan.

Baca Selengkapnya

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

13 jam lalu

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

Satgas Pelaksana Pembangunan Infrastruktur IKN menyebut rumah dinas menteri di IKN bisa ditambah jika presiden terpilih Prabowo Subianto membentuk kementerian baru. Pengamat menilai hal ini sebagai bentuk pemborosan anggaran.

Baca Selengkapnya

Kritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno

15 jam lalu

Kritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno

Noel mengutip puisi karya Presiden Pertama RI Soekarno, untuk mengkritik PDIP yang tidak mengundang Jokowi di Rakernas

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Sampai Pimpin Rapat Khusus Sebelum Revisi Permendag 36/2023 Terbit, Pabrik Smelter Nikel Meledak Lagi Kali Ini Milik PT KFI

18 jam lalu

Terkini: Jokowi Sampai Pimpin Rapat Khusus Sebelum Revisi Permendag 36/2023 Terbit, Pabrik Smelter Nikel Meledak Lagi Kali Ini Milik PT KFI

Presiden Jokowi sampai memimpin rapat khusus sebelum diterbitkannya revisi ketiga Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag 36/2023.

Baca Selengkapnya

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

19 jam lalu

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

Pemilihan Pansel KPK patut menjadi perhatian karena mereka bertugas mencari figur-figur komisioner dan Dewan Pengawas KPK mendatang.

Baca Selengkapnya

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

20 jam lalu

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

Pembentukan Pansel Capim KPK menuai perhatian dari sejumlah kalangan. Pihak Istana dan DPR beri respons ini.

Baca Selengkapnya