Sekretaris Mahkamah Agung, Nurhadi Abdurrachman, menjalani pemeriksaan di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, Selasa, 6 November 2018, setelah mangkir dari panggilan sebelumnya. Nurhadi Abdurrachman diperiksa sebagai saksi untuk tersangka mantan petinggi Lippo Group, Eddy Sindoro. TEMPO/Imam Sukamto
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Nawawi Pomolango mengatakan belum mendapatkan laporan bahwa mantan Sekretaris Mahkamah Agung Nurhadi kerap berpindah masjid untuk melaksanakan salat duha. Meski demikian, ia mengatakan KPK terus mencari keberadaan buronan kasus korupsi pengaturan perkara tersebut.
“Tidak ada laporan seperti itu, yang pasti kami terus mencari keberadaan yang bersangkutan,” kata Nawawi, Ahad, 3 Mei 2020.
Sebelumnya Presidium Indonesia Police Watch Neta S Pane mengatakan Nurhadi sempat terlacak lima kali sedang melakukan salat duha. Dia bilang Nurhadi selalu berpindah-pindah masjid untuk melakukan ibadah tersebut. Sedikitnya, sudah ada lima masjid yang dipantau. “Namun, buronan KPK itu berhasil meloloskan diri saat hendak ditangkap,” ujar Neta.
Neta mengaku mendapatkan informasi itu dari sumber dimana sumber optimis Nurhadi bakal tertangkap menjelang Lebaran tahun ini.
Nurhadi bersama menantunya Rezky Herbiyono ditetapkan menjadi tersangka kasus suap dan gratifikasi pengaturan perkara di MA. Mereka diduga menerima Rp 46 miliar dari Direktur Utama PT Multicon Indrajaya Terminal Hiendra Soenjoto. Berstatus tersangka sejak tahun lalu, hingga sekarang Nurhadi dan dua tersangka lainnya masih buron.
Sidang Korupsi Syahrul Yasin Limpo, Jaksa KPK Hadirkan 4 Saksi dari Kementan
1 jam lalu
Sidang Korupsi Syahrul Yasin Limpo, Jaksa KPK Hadirkan 4 Saksi dari Kementan
Jaksa KPK menghadirkan empat saksi dalam sidang bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo alias SYL di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada Rabu, 8 Mei 2024