Kecuali Golkar, Fraksi di DPR Kritik Pelatihan di Kartu Prakerja

Sabtu, 2 Mei 2020 06:52 WIB

Warga mencari informasi tentang pendaftaran program Kartu Prakerja gelombang kedua di Jakarta, Senin, 20 April 2020. Pemerintah membuka gelombang kedua pendaftaran program yang bertujuan memberikan keterampilan untuk kebutuhan industri dan wirausaha itu mulai Senin ini hingga dengan Kamis 23 April 2020 melalui laman resmi www.prakerja.go.id. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Fraksi-fraksi di Dewan Perwakilan Rakyat mengkritik program Kartu Prakerja yang menjadi salah satu jaring pengaman sosial pemerintah untuk masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19. Hanya fraksi Partai Golkar yang 'membela' program tersebut.

"Partai NasDem mendesak segera dilakukan evaluasi atas pelaksanaan program Prakerja periode pertama secara menyeluruh agar program ini tidak menjadi masalah di kemudian hari," kata Ketua Fraksi NasDem Ahmad Ali, Jumat, 1 Mei 2020.

Ali mengatakan partainya mendukung program Kartu Prakerja yang menjadi salah satu janji politik Presiden Joko Widodo ini. Namun kata dia, penerapannya harus lebih terarah dan tepat sasaran apalagi di tengah pandemi Covid-19 ini.

NasDem pun mengusulkan agar program pelatihan daring dicabut dari program tersebut. Pelatihan online yang melibatkan delapan penyedia layanan itu menuai kritik publik karena dinilai tak relevan serta penunjukannya ditengarai rawan konflik kepentingan.

Anggota DPR dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Sukamta, menilai pelaksanaan program Prakerja terlihat ngawur. Apalagi, belakangan ramai testimoni peserta yang lolos seleksi padahal tak sesuai kriteria.

Advertising
Advertising

Direktur Utama Gresnews, Agustinus Edi, misalnya, menjadi peserta dan mendapatkan sertifikat pelatihan jurnalistik dengan melompat ke bagian tes tanpa merampungkan kelas video.

Sukamta juga menyinggung jenis-jenis kursus lain yang ada di program Prakerja, seperti pelatihan memancing. Menurut dia, dengan anggaran Rp 5,6 triliun, program ini sama saja dengan pembodohan rakyat.

"Hentikan program Kartu Prakerja, fokus untuk atasi Covid-19 secepatnya. Pemerintah jangan semakin bebal dan antikritik soal program yang jelas terlihat ngawur ini," kata Sukamta.

Dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi Pemberantasan Korupsi Rabu, 29 April lalu, sejumlah anggota Komisi III DPR juga ramai-ramai menyinggung program Prakerja.

Anggota yang melontarkan kritik di antaranya politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Arteria Dahlan, politikus Gerindra Habiburokhman, politikus Partai Kebangkitan Bangsa Cucun Ahmad Syamsurizal, politikus Demokrat Hinca Pandjaitan, hingga politikus PKS Aboe Bakar Al Habsyi.

"Saya minta KPK mengusut tuntas penunjukan platform digital tanpa tender untuk proyek (pelatihan daring) Kartu Prakerja senilai Rp 5,6 triliun," kata Arteria Dahlan.

Hanya Partai Golkar yang tak mengkritik program Kartu Prakerja. Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto yang juga Menteri Koordinator Perekonomian merupakan merupakan penyelenggara program ini.

Anggota DPR dari Golkar, Hetifah Sjaifudian mengatakan program Prakerja adalah salah satu cara pemerintah memberikan pendidikan nonformal kepada masyarakat. Ia menilai program ini patut didukung dengan catatan akurasi pendataan harus ditingkatkan.

"Tujuan program ini sangat baik untuk mengatasi jumlah pengangguran di Indonesia dengan memberikan pelatihan-pelatihan bagi mereka yang belum bekerja. Namun dengan adanya Covid-19 ada beberapa aspek yang disesuaikan sehingga menjadi semi-bansos," kata Hetifah lewat keterangan tertulis, Jumat, 1 Mei 2020.

Berita terkait

Meutya Hafid soal Posisi Pusat Data Nasional ke Depan: Tak Mungkin Diungkap ke Publik

8 menit lalu

Meutya Hafid soal Posisi Pusat Data Nasional ke Depan: Tak Mungkin Diungkap ke Publik

Menteri Komdigi Meutya Hafid meminta izin ke DPR soal posisi data nasional ke depannya yang tidak mungkin disampaikan ke publik. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Dosen Curhat Rendahnya Kesejahteraan ke DPR: Kami Digaji di Bawah Rp 3 Juta

16 jam lalu

Dosen Curhat Rendahnya Kesejahteraan ke DPR: Kami Digaji di Bawah Rp 3 Juta

Minimnya perhatian terhadap kesejahteraan dosen tersebut, kata Dhia, berbanding terbalik dengan tuntutan kerja yang mereka lakukan.

Baca Selengkapnya

Komisi I DPR RI Rapat Bersama BIN, Kenapa Harus Tertutup, Bahas Apa?

18 jam lalu

Komisi I DPR RI Rapat Bersama BIN, Kenapa Harus Tertutup, Bahas Apa?

Komisi I DPR RI menggelar rapat tertutup bersama Badan Intelijen Negara (BIN) di gedung Nusantara II MPR/DPR/DPD RI. Membahas apa?

Baca Selengkapnya

Meutya Hafid Cerita ke DPR soal Komdigi Digeledah dalam Kasus Judi Online: Mencekam, Banyak Polisi

18 jam lalu

Meutya Hafid Cerita ke DPR soal Komdigi Digeledah dalam Kasus Judi Online: Mencekam, Banyak Polisi

Menteri Komdigi Meutya Hafid mengungkapkan, kondisi kantornya ketika digeledah kepolisian dalam kasus judi online pada Jumat lalu sangat mencekam.

Baca Selengkapnya

Ketua Komisi V DPR RI Sebut Butuh Rp750 Triliun untuk 3 Juta Rumah, Menteri Maruarar: Nanti Kami Hitung

19 jam lalu

Ketua Komisi V DPR RI Sebut Butuh Rp750 Triliun untuk 3 Juta Rumah, Menteri Maruarar: Nanti Kami Hitung

Ketua Komisi V DPR RI, Lasarus, menghitung anggaran yang dibutuhkan untuk program 3 juta rumah.

Baca Selengkapnya

Meutya Hafid Deg-degan Rapat Perdana dengan Komisi I DPR

19 jam lalu

Meutya Hafid Deg-degan Rapat Perdana dengan Komisi I DPR

Meutya Hafid akan membeberkan program 100 hari pemerintahan Prabowo di depan Komisi I DPR. Ia tak tahu apakah juga akan ditanya soal judi online.

Baca Selengkapnya

Dasco Soal Nasib Surpres Capim KPK di DPR: Saya Enggak Baca Suratnya

21 jam lalu

Dasco Soal Nasib Surpres Capim KPK di DPR: Saya Enggak Baca Suratnya

Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad irit bicara soal kelanjutan seleksi Capim KPK. Ia mengaku tak mengetahui perkembangan terkini soal itu.

Baca Selengkapnya

Soal RUU Penyiaran Masuk Prolegnas atau Tidak, Komisi I DPR Serahkan ke Baleg

21 jam lalu

Soal RUU Penyiaran Masuk Prolegnas atau Tidak, Komisi I DPR Serahkan ke Baleg

Anggota Komisi I DPR, Dave Akbarshah Fikarno Laksono, menyerahkan kepada Baleg apakah RUU Penyiaran akan masuk dalam Prolegnas atau tidak.

Baca Selengkapnya

Tok! Paripurna DPR Setujui Naturalisasi Kevin Diks, Noa Johanna dan Estella Loupattij

22 jam lalu

Tok! Paripurna DPR Setujui Naturalisasi Kevin Diks, Noa Johanna dan Estella Loupattij

Rapat paripurna DPR menyetujui permohonan naturalisasi atlet Kevin Diks, Noa Johanna Christina Cornelia Leatomu, dan Estella Raquel Loupattij.

Baca Selengkapnya

Asosiasi Konveksi Sebut Ratusan Ribu Pekerja Industri Tekstil Kehilangan Pekerjaan

1 hari lalu

Asosiasi Konveksi Sebut Ratusan Ribu Pekerja Industri Tekstil Kehilangan Pekerjaan

Asosiasi Konveksi berharap pemerintahan Prabowo Subianto serius memberikan perhatian pada industri tekstil dan produk tekstil.

Baca Selengkapnya