Tim Riset dan Development menunjukkan penggunaan alat kesehatan Ventilator Vent-I di Salman ITB, Bandung, Jawa Barat, Selasa, 21 April 2020. Institut Teknologi Bandung (ITB) berkolaborasi dengan YPM Salman ITB dan Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran mengembangkan ventilator yang dapat digunakan dengan mudah oleh tenaga medis. TEMPO/Prima Mulia
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika Serikat Donald Trump akan memberikan bantuan berupa alat bantu pernapasan atau ventilator kepada Indonesia untuk penanganan wabah Covid-19. “Saya baru saja berbicara dengan teman saya, Presiden RI Joko Widodo. Kami akan menyediakan ventilator yang dibutuhkan. Kerja sama yang luar biasa di antara kami.” Trump mencuit di akun Twitternya @realDonaldTrump, pada Jumat, 24 April 2020.
Selain Indonesia, Trump juga akan membantu persediaan ventilator kepada El Salvador, Honduras, dan Ekuador.
Ventilator amat dibutuhkan bagi pasien Covid-19. Ketersediaan alat bantu pernapasan ini mulai tak memadai saat jumlah pasien Covid-19 semakin banyak.
Pada 16 April lalu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan sedang membutuhkan 170 unit ventilator untuk menangani pasien Covid-19. “Terdapat kekurangan ventilator sebanyak 170 unit dari jumlah yang kami miliki sekarang,” kata Anies.
Anies menyebutkan saat ini sudah ada 947 unit ventilator di Jakarta, namun jumlah itu masih kurang untuk memenuhi kebutuhan pasien COVID-19 yang semakin bertambah.
Hingga 24 April, kasus pasien Corona di Jakarta bertambah menjadi 3.605 orang. Sebanyak 327 orang dinyatakan telah sembuh, dan 331 orang meninggal. Adapun secara nasional, kasus positif Covid-19 mencapai 8.211.
Mengatasi kelangkaan ventilator, Presiden Jokowi mengupayakan adanya produksi dalam negeri. Ia meminta agar proses perizinan untuk industri dalam negeri tidak menghambat proses produksi alat-alat kesehatan, khususnya yang berkaitan dengan industri ventilator.
Jokowi dan Gubernur Jenderal Australia Bertemu, Bahas Penguatan Hubungan antar Masyarakat
4 jam lalu
Jokowi dan Gubernur Jenderal Australia Bertemu, Bahas Penguatan Hubungan antar Masyarakat
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dalam keterangan pers usai pertemuan, menjelaskan, Jokowi dan Hurley misalnya mebahas upaya menggiatkan pengajaran bahasa di masing-masing negara.