Arief Budiman, Kakak Soe Hok Gie, Sang Pencetus Golput

Reporter

Andita Rahma

Kamis, 23 April 2020 15:27 WIB

Ilustrasi Golput. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Sosiolog Arief Budiman wafat pada siang ini, Kamis, 23 April 2020, dalam usia 81 tahun. Dia kakak aktivis Universitas Indonesia Angkatan 1966, almarhum Soe Hok Gie.

Arief Budiman lahir pada 3 Januari 1939 dengan nama Soe Hok Djin. Ayahnya seorang wartawan bernama Soe Lie Piet.

"Selamat jalan, kawan lama dan rekan sejawat, Arief Budiman, Terima kasih atas apa yang telah engkau sumbangkan ke Indonesia," kata Sosiolog Ariel Heryanto lewat akun Twitternya pada Kamis, 23 April 2020.

Di ranah pendidikan, Arief Budiman pernah memperdalam Ilmu Pendidikan di College d'Europe, Brugge, Belgia, pada tahun 1964. Ia juga menyelesaikan studi di Fakultas Psikologi UI pada 1968.

Arief kuliah lagi di Paris pada 1972 lalu meraih gelar Doktor Sosiologi dari Universitas Harvard, Amerika Serikat, pada 1980.

Kembali dari Harvard, Arief mengajar di UKSW (Universitas Kristen Satya Wacana), Salatiga, pada 1985-1995.

Ketika UKSW dilanda kemelut pemilihan rektor, ia melakukan mogok mengajar lalu dipecat dan akhirnya hengkang ke Australia.

Di sana, dia menerima tawaran menjadi profesor di Universitas Melbourne.

Arief Budiman pernah menjadi Redaktur Majalah Horison pada 1966-1972. Lalu, pada 1972-1922, ia menjadi anggota Dewan Penasihat Majalah Horison.

Arief juga pernah menjadi anggota Dewan Kesenian Jakarta pada 1968-1971, serta menjadi anggota Badan Sensor Film (BSF) pada 1968-1971.

Sejak mahasiswa Arief Budiman aktif menjadi aktivis di masa pemerintahan Presiden Sukarno. Demikian pula adiknya, Soe Hok Gie.

Dia ikut menandatangani Manifesto Kebudayaan pada 1963 untuk menentang LEKRA yang dekat dengan PKI dan dianggap memasung kreativitas seniman.

Kendati ikut menumbangkan melahirkan Orde Baru setelah Sukarno dijatuhkan, Arief Budiman akhirnya bersikap sangat kritis terhadap pemerintahan Presiden Soeharto.

Pada Pemilu 1973, Arief dan kawan-kawannya mencetuskan Golput atau Golongan Putih, istilah politik yang sangat terkenal hingga sekarang.

Golput adalah tandingan Golkar, salah satu pilar politik Orde Baru. Golkar (yang kini menjadi Partai Golkar) kala itu dianggap membelokkan cita-cita awal Orde Baru untuk menciptakan pemerintahan yang demokratis.

Sebelumnya, pada 1972, Arief Budiman ditahan karena terlibat demonstrasi menentang pendirian Taman Miniatur Indonesia Indah (TMII) yang disebut proyek mercusur Ibu Negara Tien Soeharto.

Berita terkait

Pemilu 2024: Dampak Pemungutan Suara Ulang

18 Februari 2024

Pemilu 2024: Dampak Pemungutan Suara Ulang

Selain memastikan Pemilu 2024 berlangsung jujur dan adil, namun pemungutan suara ulang ternyata juga memiliki dampak negatif. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Tak Ingin Golput di Pemilu 2024, Tantri Kotak Akui Masih Galau Tentukan Pilihan

10 Februari 2024

Tak Ingin Golput di Pemilu 2024, Tantri Kotak Akui Masih Galau Tentukan Pilihan

Tantri Kotak mengaku masih galau mentenukan pilihan tapi juga tak ingin golput dalam Pemilu 2024

Baca Selengkapnya

Ternyata Mengajak Golput Bisa Dijatuhi Sanksi Pidana, Begini Aturannya

9 Februari 2024

Ternyata Mengajak Golput Bisa Dijatuhi Sanksi Pidana, Begini Aturannya

Menjadi golput alias tak gunakan hak pilih dalam Pemilu merupakan hak politik warga negara Indonesia. Tapi, sanksi pidana bagi mereka mengajak golput.

Baca Selengkapnya

Golput Pernah Jadi Sebuah Gerakan, Berikut 6 Kerugian Tak Gunakan Hak Pilih Saat Pemilu

9 Februari 2024

Golput Pernah Jadi Sebuah Gerakan, Berikut 6 Kerugian Tak Gunakan Hak Pilih Saat Pemilu

Golputt pernah menjadi sebuah gerakan pada 1971. Ternyata, sejumlah kerugian akibat tidak gunakan hak memilih dalam Pemilu. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Goenawan Mohamad Sampai Pada Keputusan Tak Jadi Golput, Ini Alasannya

9 Februari 2024

Goenawan Mohamad Sampai Pada Keputusan Tak Jadi Golput, Ini Alasannya

Budayawan Goenawan Mohamad bilang ia tak jadi golput, apa alasannya? "Tanah Air sedang menghadapi kezaliman yang sistematis dan terstruktur," katanya.

Baca Selengkapnya

Tokoh Lintas Agama Ajak Masyarakat Tak Golput di Pemilu 2024

5 Februari 2024

Tokoh Lintas Agama Ajak Masyarakat Tak Golput di Pemilu 2024

Forum Peduli Indonesia Damai yang terdiri dari delapan tokoh lintas agama menyerukan damai untuk Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Kenapa Orang Pilih Golput saat Pemilu? Ini Alasannya

2 Februari 2024

Kenapa Orang Pilih Golput saat Pemilu? Ini Alasannya

Menjelang Pemilu, tak sedikit orang yang memutuskan untuk golput. Lalu apa sebenarnya alasan orang pilih golput? Berikut ini beberapa dampaknya.

Baca Selengkapnya

Ingatkan Netizen agar Tidak Golput, Enzy Storia: Hak Suara Kita Penting

31 Januari 2024

Ingatkan Netizen agar Tidak Golput, Enzy Storia: Hak Suara Kita Penting

Sebagai figur publik, Enzy Storia mengingatkan pengikutnya agar tidak golput dan memilih pemimpin dengan bijak.

Baca Selengkapnya

Pesan Natal Uskup Agung Jakarta: Situasi Politik Tak Ideal tapi Tak Boleh Golput

26 Desember 2023

Pesan Natal Uskup Agung Jakarta: Situasi Politik Tak Ideal tapi Tak Boleh Golput

Begini pesan Natal Uskup Agung Jakarta selengkapnya yang sentil rezim penguasa juga DPR RI tentang tujuan penyelenggaraan negara.

Baca Selengkapnya

Cerita Warga Tangerang Mantap dengan Anies, tapi Ragukan Cak Imin

23 Desember 2023

Cerita Warga Tangerang Mantap dengan Anies, tapi Ragukan Cak Imin

Seorang warga Tangerang menghadiri acara Desak Anies di Jakarta Pusat kemarin. Dia menceritakan sudah mantap dengan Anies, tapi ragukan Cak Imin.

Baca Selengkapnya