Suhendra Hadikuntono Jaminkan Diri agar Impor Rapid Test tanpa DP

Reporter

Antara

Minggu, 19 April 2020 07:43 WIB

Ilustrasi rapid test. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Tokoh intelijen dan pengusaha Suhendra Hadikuntono menjaminkan diri agar impor alat tes cepat COVID-19 atau rapid test tanpa uang muka (down payment, DP) atau uang muka. "Saya menjaminkan nama baik saya untuk impor COVID-19 rapid test kit dari Republik Rakyat Tiongkok dan Iran tanpa uang muka dan agar dapat fasilitas khusus lainnya," kata Suhendra dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Sabtu, 18 April 2020.

Suhendra akan memanfaatkan hubungan baiknya dengan pejabat-pejabat tinggi dan pengusaha-pengusaha besar di RRT dan Iran untuk melakukan lobi ekstra. "Jaminannya good will dan nama baik saya di kalangan pejabat dan pengusaha Cina dan Iran."

Oleh sebab itu, Suhendra membuka diri bagi pihak-pihak yang hendak mengimpor alat rapid test, terutama pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan instansi-instansi lain, baik pemerintah maupun swasta. "Silakan hubungi saya. Saya stand by 24 jam di kantor. Begitu ada permintaan masuk, saya akan langsung menghubungi mitra-mitra di Tiongkok dan Iran." Ia bisa dihubungi di nomor telepon selulernya 0821-2232-7350.

Dengan impor COVID-19 rapid test kit dalam jumlah besar, dan membanjiri pasaran, kata dia, diharapkan harga alat tes cepat Covid-19 itu di pasaran dalam negeri akan turun. Sehingga, harga rapid test menjadi terjangkau bagi masyarakat kelas menengah ke bawah, atau tidak seperti saat ini yang harganya sekitar Rp 500 ribu per unit.

Dengan demikian, kata dia, pemerintah bisa menstimulan kesadaran masyarakat sehingga dapat melakukan tes mandiri untuk mengetahui apakah dirinya terpapar virus Covid-19 atau tidak. "Dengan begitu, jatuhnya korban virus corona dapat diantisipasi sejak dini dan diminimalisasi."

Sejauh ini, Indonesia mengimpor alat rapid test dari Cina. Namun, Iran dikabarkan juga sedang mendongkrak produksi alat itu dengan kualitas yang sama baiknya.

Suhendra dikenal memiliki jaringan luas di berbagai kalangan, baik dalam maupun luar negeri, salah satunya Thailand yang memintanya menjadi juru damai konflik di Thailand Selatan.

Berita terkait

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

53 menit lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

3 jam lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

4 jam lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Lima Perusahaan AS Kena Sanksi Iran karena Terlibat Genosida Gaza

12 jam lalu

Lima Perusahaan AS Kena Sanksi Iran karena Terlibat Genosida Gaza

Iran memberikan sanksi kepada perusahaan-perusahaan AS, individu-individu, yang terlibat dalam genosida di Gaza

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

13 jam lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

14 jam lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

17 jam lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

17 jam lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

18 jam lalu

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

Tim bulu tangkis putri Cina dan Jepang melenggang mulus ke semifinal Uber Cup atau Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

1 hari lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya