Jaksa KPK Tanyai Hasto Soal Rp 850 Juta dalam Kasus Harun Masiku

Kamis, 16 April 2020 16:02 WIB

Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto bersiap meninggalkan gedung KPK, Jakarta, Rabu, 26 Februari 2020. Dalam perkara ini, KPK menyangka kader PDIP Harun Masiku menyuap Wahyu Rp 900 juta. Suap diduga diberikan untuk memuluskan jalan Harun menjadi anggota DPR lewat jalur pergantian antarwaktu. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Jaksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menanyai Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto soal percakapannya via WhatsApp dengan Saeful Bahri, terdakwa penyuap anggota Komisi Pemilihan Umum Wahyu Setiawan dalam kasus Harun Masiku.

Jaksa mengatakan Saeful pernah menyampaikan pesan kepada Hasto bahwa Harun Masiku telah "menggeser" sejumlah uang.

"Apakah saudara tahu maksud terdakwa ini (Saeful Bahri) menyampaikan bahwa Pak Harun sudah menggeser 850, ada penyampaian itu di chat WA tanggal 23 Desember 2019," tanya jaksa KPK Takdir Suhan, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Kamis, 16 April 2020.

Hasto yang memberi kesaksian lewat konferensi video mengatakan tidak terlalu ingat mengenai pesan tersebut. Akan tetapi, Hasto mengatakan pernah mendengar bahwa Saeful sempat meminta dana kepada Harun Masiku. Ia mengaku sudah menegur Saeful setelah mengetahui ada permintaan dana tersebut.

Setelah itu, Hasto berkata komunikasinya dengan Saeful bersifat pasif. Ketika Saeful mengirimkan pesan, Hasto hanya menjawab 'oke sip'. "Artinya saya membaca, tapi saya tidak menaruh atensi terhadap hal tersebut," kata dia.

Advertising
Advertising

Dalam surat dakwaan, jaksa KPK menyebut pesan Saeful ke Hasto itu merujuk pada duit Rp 850 juta yang dipegang oleh Harun Masiku. Uang ini rencananya akan diberikan kepada Wahyu agar membantu Harun dilantik menjadi anggota DPR lewat jalur pergantian antarwaktu.

Pada 26 Desember 2019, Harun mengirim pesan ke Saeful untuk mengambil duit Rp 850 juta dari seseorang bernama Patrick Gerard Masoko. Sebanyak Rp 230 juta dari uang itu menjadi jatah Saeful untuk operasional. Sedangkan, Rp 170 juta diberikan kepada Donny Tri Istiqomah. Donny adalah kuasa hukum PDIP yang mengurus upaya partainya untuk menjadikan Harun sebagai anggota DPR lewat jalur PAW.

Sedangkan, mantan Anggota Badan Pengawas Pemilu Agustina Tio Fridelina mendapatkan Rp 50 juta. Agustina kini berstatus tersangka perantara suap untuk Wahyu Setiawan.

Sisa Rp 400 juta rencananya akan diberikan kepada Wahyu Setiawan sebagai uang muka untuk mempengaruhi keputusan KPU agar menunjuk Harun sebagai anggota DPR jalur PAW. Sebelumnya, pada 17 Desember 2019, Wahyu telah menerima uang sejumlah Rp 200 juta dari Harun untuk tujuan yang sama.

Berita terkait

Pakar Sebut Sikap Oposisi Ganjar Bisa Mewakili PDIP

49 menit lalu

Pakar Sebut Sikap Oposisi Ganjar Bisa Mewakili PDIP

PDIP dinilai lebih realistis jika mengambil sikap oposisi di pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Pilkada 2024 Kota Surabaya: Hasil Survei Tunjukkan Elektabilitas Eri Cahyadi Masih Tertinggi

1 jam lalu

Pilkada 2024 Kota Surabaya: Hasil Survei Tunjukkan Elektabilitas Eri Cahyadi Masih Tertinggi

Pasangan petahana Eri Cahyadi-Armuji mendaftar ke PDIP untuk maju dalam Pilkada 2024 Kota Surabaya.

Baca Selengkapnya

KPU Tanggapi Dalil PDIP Soal Selisih Suara Pilpres di Kota Dumai: Pemilih Tak Gunakan Hak Suara

2 jam lalu

KPU Tanggapi Dalil PDIP Soal Selisih Suara Pilpres di Kota Dumai: Pemilih Tak Gunakan Hak Suara

Tanggapan Komisi Pemilihan Umum (KPU) terhadap dalil PDIP mengenai selisih suara dalam Pilpres 2024 di Kota Dumai, Riau.

Baca Selengkapnya

Hasto PDIP Bilang Begini soal Peluang Duet Ahok-Anies di Pilgub DKI Jakarta

2 jam lalu

Hasto PDIP Bilang Begini soal Peluang Duet Ahok-Anies di Pilgub DKI Jakarta

Nama Ahok dan Anies digadang-gadang untuk maju di Pilgub DKI Jakarta. Apa kata Hasto PDIP?

Baca Selengkapnya

Hasto Sebut Putusan PDIP Jadi Koalisi atau Oposisi akan Dibahas dalam Rakernas V

3 jam lalu

Hasto Sebut Putusan PDIP Jadi Koalisi atau Oposisi akan Dibahas dalam Rakernas V

Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, partainga menyadari tantangan pemerintahan ke depan yang tidak ringan.

Baca Selengkapnya

Seloroh Jokowi saat Ditanya Parpol Baru setelah Tak Diakui PDIP

4 jam lalu

Seloroh Jokowi saat Ditanya Parpol Baru setelah Tak Diakui PDIP

Sebelumnya, Kabar Jokowi bukan lagi anggota PDIP disampaikan oleh Ketua Dewan Pimpinan Pusat PDI Perjuangan Bidang Kehormatan, Komarudin Watubun.

Baca Selengkapnya

Mulai Besok, PDIP Buka Penjaringan Bakal Calon Gubernur Jakarta

4 jam lalu

Mulai Besok, PDIP Buka Penjaringan Bakal Calon Gubernur Jakarta

DPD PDIP mulai membuka pendaftaran untuk bakal calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta. Peminat bisa mulai mendaftar besok.

Baca Selengkapnya

3 Poin Deklarasi Oposisi Ganjar Pranowo terhadap Pemerintahan Prabowo

5 jam lalu

3 Poin Deklarasi Oposisi Ganjar Pranowo terhadap Pemerintahan Prabowo

Calon presiden nomor urut tiga Ganjar Pranowo mendeklarasikan untuk beroposisi terhadap pemerintahan Prabowo-Gibran. Berikut 3 poin deklarasi Ganjar.

Baca Selengkapnya

Peluang Duet Ahok-Anies di Pilgub DKI Jakarta 2024

5 jam lalu

Peluang Duet Ahok-Anies di Pilgub DKI Jakarta 2024

Nama Ahok dan Anies masuk dalam bursa calon gubernur Pilkada DKI Jakarta 2024. Bahkan keduanya disandingkan sebagai duet Ahok-Anies.

Baca Selengkapnya

Hasto Sebut Deklarasi Ganjar Tak akan Gabung Pemerintahan Prabowo Cerminan Sikap PDIP

6 jam lalu

Hasto Sebut Deklarasi Ganjar Tak akan Gabung Pemerintahan Prabowo Cerminan Sikap PDIP

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan sikap Ganjar yang memilih berada di luar pemerintahan baru Prabowo-Gibran adalah cerminan sikap partainya.

Baca Selengkapnya