Cerita Tarik Ulur APD Antara Indonesia dengan Korea Selatan

Rabu, 15 April 2020 17:02 WIB

Sisiwa SMK memproses pembuatan baju pelindung diri (Hazmat Suit) di SMKN 2 Blitar, Jawa Timur, Kamis, 9 April 2020. Untuk pemenuhan kebutuhan alat pelindung diri (APD) dalam penanganan pasien COVID-19 di sejumlah rumah sakit umum dan swasta, pemda setempat menggandeng sejumlah SMK untuk memproduksi Hazmat Suit, masker medis, pelindung wajah (Face Shield), dan sejumlah APD lainnya. ANTARA/Irfan Ansori

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo membenarkan dirinya pernah memberikan rekomendasi pengecualian izin ekspor alat pelindung diri (APD) ke Korea Selatan dari empat perusahaan di Indonesia.

Doni mengatakan, rekomendasi itu diberikan setelah terbit larangan sementara ekspor APD dari Kementerian Perdagangan. Padahal, kata dia, Indonesia masih tergantung bahan APD yang diimpor dari Korea Selatan.

"Sehingga perlu ada kerja sama dan kesepakatan agar Korea tetap bisa kirim bahan baku dan kita tetap terima APD. Termasuk pembagian hasil produksi," kata Doni kepada Tempo pada Sabtu, 11 April 2020.

Pemberian izin itu tertuang dalam surat bernomor B-27/KA GUGAS/PD.OI.01/04/2020 tertanggal 6 April 2020 yang ditujukan kepada Menteri Perdagangan. Namun dalam surat ini, hanya 245.000 APD yang mendapat izin untuk diekspor.

Dalam surat itu, tertulis bahwa pemberian rekomendasi izin pengecualian tersebut sehubungan dengan permohonan dari Kedutaan Besar Korea Selatan di Jakarta untuk melakukan ekspor APD dari empat perusahaan di Indonesia.

Advertising
Advertising

Keempat perusahaan tersebut adalah PT Pelita Harapan Abadi sebanyak 30.000 set, PT Indomatra Busana Jaya sebanyak 20.000 set, PT Dae Dong International sebanyak 175.000 set, dan PT Permata Garment sebanyak 20.000 set.

Unit-unit APD itu akan dikirim ke UPC LTD, 47-17, Doosa-Ri, Nosung-Myun, Nosan, Chungnam, Korea Selatan. Gugus Tugas memberikan rekomendasi atas permohonan ekspor tersebut dengan pertimbangan bahwa perusahaan-perusahaan itu tetap menyediakan APD untuk keperluan dalam negeri.

Kepala Biro Hukum Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Zahermann Muabezi menjelaskan, ada enam perusahaan yang sebelumnya mengajukan permintaan rekomendasi izin pengecualian ekspor kepada Gugus Tugas. Selain empat perusahaan di atas, dua perusahaan lain adalah PT GA Indonesia dan PT Ing Interational.

Menurut Zahermann, sebuah konsorsium perusahaan APD mendatangi kantor Gugus Tugas di Graha BNPB, Jakarta Timur. Konsorsium yang terdiri dari enam perusahaan itu mengajukan izin pengecualian ekspor APD ke Gugus Tugas. "Yang empat ini yang siap untuk ekspor, yang dua lagi belum," kata Zahermann kepada Tempo secara terpisah, Senin, 13 April 2020.

Sebelum itu, Zahermann menjelaskan, Gugus Tugas mendapat laporan dari Bea Cukai ihwal adanya perusahaan yang akan mengekspor APD ke Korea Selatan. Gugus Tugas menahan dengan pertimbangan Indonesia memerlukan APD untuk para petugas medis yang menangani pasien Covid-19.

Tarik ulur pun sempat terjadi. Zahermann mengatakan Kementerian Luar Negeri kemudian turun tangan berkomunikasi dengan Duta Besar Korea Selatan untuk RI. Dari komunikasi tersebut, tercapai kesepakatan 50:50, yakni 50 persen dari produksi APD yang akan diekspor itu akan digunakan di dalam negeri, sedangkan 50 persennya diekspor.

"Kalau tidak kita izinkan mereka ekspor, barang baku tidak akan dikirim ke Indonesia," kata Zahermann. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah belum merespons saat dimintai ihwal komunikasi dengan Dubes Korea Selatan ini.

Dalam Keputusan Presiden Nomor 9 Tahun 2020 tentang Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Gugus Tugas berwenang menerbitkan rekomendasi pengecualian tata niaga impor barang yang digunakan untuk penanganan Covid-19. Kewenangan ini tertuang dalam Pasal 13A Keppres yang ditetapkan 20 Maret 2020 itu.

Berita terkait

10 Orang Terkaya di Korea Selatan versi Forbes Mei 2024

2 jam lalu

10 Orang Terkaya di Korea Selatan versi Forbes Mei 2024

Berikut ini deretan orang terkaya di Korea Selatan versi Forbes. Petinggi Samsung termasuk ke dalam daftar. Berikut ini daftar lengkapnya.

Baca Selengkapnya

Jelang Indonesia vs Guinea di Playoff Olimpiade 2024, Simak Rekor Shin Tae-yong Lawan Tim-tim dari Afrika

15 jam lalu

Jelang Indonesia vs Guinea di Playoff Olimpiade 2024, Simak Rekor Shin Tae-yong Lawan Tim-tim dari Afrika

Duel Timnas U-23 Indonesia vs Guinea akan tersaji pada playoff cabang olahraga sepak bola Olimpiade Paris 2024. Shin Tae-yong punya rekor bagus.

Baca Selengkapnya

Keunggulan Taptilo untuk SLB yang Pernah Ditahan Bea Cukai 1,4 Tahun

16 jam lalu

Keunggulan Taptilo untuk SLB yang Pernah Ditahan Bea Cukai 1,4 Tahun

Bea Cukai sempat menahan dan memberikan pajak kepada taptilo untuk SLB. Padahal, taptilo sangat berarti bagi pembelajaran tunanetra.

Baca Selengkapnya

Jelajahi Waktu Bersama Drama Lovely Runner di 3 Lokasi Ini di Korea

22 jam lalu

Jelajahi Waktu Bersama Drama Lovely Runner di 3 Lokasi Ini di Korea

Napak tilas perjalanan waktu yang dilalui Im Sol dan Sun-jae pada K-drama Lovely Runner dengan mengunjungi 3 lokasi berikut yang ada di Korea Selatan

Baca Selengkapnya

Indonesia Usul Pemotongan Pembayaran Proyek Jet Tempur KF-21 dengan Korea Selatan

1 hari lalu

Indonesia Usul Pemotongan Pembayaran Proyek Jet Tempur KF-21 dengan Korea Selatan

Indonesia mengusulkan pengurangan pembayaran untuk proyek pengembangan jet tempur bersama dengan Korea Selatan.

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Asia Putri U-17: Korea Utara Pesta Gol Lawan Korea Selatan 7-0

1 hari lalu

Hasil Piala Asia Putri U-17: Korea Utara Pesta Gol Lawan Korea Selatan 7-0

Laga timnas putri Korea Utara U-17 lawan Korea Selatan menjadi laga pembuka Piala Asia Putri U-17, Senin, 6 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Kasus Suap Tas Dior Istri Presiden Korsel, Jaksa Agung Perintahkan Penyelidikan

2 hari lalu

Kasus Suap Tas Dior Istri Presiden Korsel, Jaksa Agung Perintahkan Penyelidikan

Suap tas Dior istri Presiden Korsel yang mengguncang membuat jaksa agung turun tangan. Tim dibentuk untuk menyelidiki kasus ini.

Baca Selengkapnya

3 Hal yang Paling Banyak Dikeluhkan Wisatawan saat ke Korea Selatan

2 hari lalu

3 Hal yang Paling Banyak Dikeluhkan Wisatawan saat ke Korea Selatan

Korea Tourism Organization mencatat 902 pengaduan dari wisatawan selama tahun 2023

Baca Selengkapnya

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

2 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Uber Cup 2024: Gregoria Mariska Tunjung, Kemenangan Berarti hingga Terus Melaju

3 hari lalu

Uber Cup 2024: Gregoria Mariska Tunjung, Kemenangan Berarti hingga Terus Melaju

Gregoria Mariska Tunjung terus merebut poin di Uber Cup 2024

Baca Selengkapnya