DPR Bahas Omnibus Law RUU Cipta Kerja dari Klaster Termudah

Selasa, 14 April 2020 06:37 WIB

Massa gabungan Buruh dan Mahasiswa membentangkan spanduk saat menggelar aksi menolak omnibus law RUU Cipta Kerja di depan Gedung DPR RI, Jakarta, Senin, 9 Maret 2020. Dalam aksi ini massa menuntut pemerintah mjalankan segera Land Reform dan Industrialisasi Nasional. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Legislasi Dewan Perwakilan Rakyat menyatakan pembahasan omnibus law Rancangan Undang-undang atau RUU Cipta Kerja akan dibahas dari klaster yang paling mudah.

Adapun klaster yang paling berpotensi menuai polemik akan dibahas belakangan. "Klaster ketenagakerjaan yang terakhir," kata Ketua Baleg DPR Supratman Andi Agtas melalui pesan singkat, Senin, 13 April 2020.

Supratman menyatakan, Baleg akan mengundang semua pihak untuk menyampaikan masukan. Saat ini, kata dia, sudah banyak kelompok buruh yang menyatakan ingin audiensi.

Politikus Gerindra ini juga menyebut DPR tak memasang tenggat khusus untuk merampungkan RUU Cipta Kerja itu.

Wakil Ketua Badan Legislasi DPR Ibnu Multazam menyampaikan, pembahasan RUU lazimnya memang dimulai dari topik yang paling mudah. "Seperti falsafah Jawa, makan barang panas itu dari pinggir," ujar Ibnu kepada Tempo, Senin, 13 April 2020.

Advertising
Advertising

Politikus Partai Kebangkitan Bangsa ini menduga, pembahasan klaster ketenagakerjaan, lingkungan hidup, perizinan, dan investasi akan dilakukan belakangan. Isu-isu tersebut selama ini menuai banyak sorotan dari kelompok buruh, pegiat lingkungan, serta publik secara umum. "Memang undang-undang ini RUU yang berat ya, harus hati-hati supaya tidak berdampak sistemik," kata Ibnu.

Salah satunya, kata dia, perlu dipikirkan bagaimana agar peraturan perundang-undangan yang telah ada tak begitu saja dicabut. Ibnu pun berpendapat pembahasan aturan sapu jagat ini tak bisa dilakukan terburu-buru. "Cepat boleh, tapi harus hati-hati. Itu kan artinya agak lambat," ucap dia.

Hari ini, Selasa, 14 April 2020, DPR akan menggelar rapat kerja bersama pemerintah untuk membicarakan kelanjutan pembahasan RUU Cipta Kerja. Digelar di Ruang Rapat Pansus C, ada sebelas menteri yang diundang hadir.

Wakil Ketua Baleg Achmad Baidowi mengatakan, rapat itu akan membicarakan langkah apa yang akan diambil oleh DPR dan pemerintah. "Termasuk klaster mana saja yang akan dibahas terlebih dahulu," ujar Baidowi.

Berita terkait

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

1 hari lalu

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

Pemerintah akhirnya mengesahkan UU Desa terbaru yang telah diteken Jokowi dan diwacanakan perubahannya sejak Mei 2022. Apa saja aturan barunya?

Baca Selengkapnya

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

1 hari lalu

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

Permintaan para kepala desa agar masa jabatannya ditambah akhirnya dikabulkan pemerintah. Samakah hasilnya dengan UU Desa?

Baca Selengkapnya

DPR Agendakan Rapat Evaluasi Pemilu 2024 dengan KPU pada 15 Mei

1 hari lalu

DPR Agendakan Rapat Evaluasi Pemilu 2024 dengan KPU pada 15 Mei

KPU sebelumnya tidak menghadiri undangan rapat Komisi II DPR karena bertepatan dengan masa agenda sidang sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

2 hari lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

3 hari lalu

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

KPK menemukan beberapa dokumen yang berhubungan dengan proyek dugaan korupsi pengadaan perlengkapan rumah dinas DPR dalam penggeledahan.

Baca Selengkapnya

Lindungi Buruh Migran, Polri Bentuk Tim Khusus Pidana Ketenagakerjaan

3 hari lalu

Lindungi Buruh Migran, Polri Bentuk Tim Khusus Pidana Ketenagakerjaan

Polri menyoroti keselamatan buruh hingga sengketa buruh vs pengusaha, sehingga dirasa perlu pendampingan dari polisi.

Baca Selengkapnya

May Day, Buruh di Yogyakarta Tuntut Kenaikan UMP Minimal 15 Persen

3 hari lalu

May Day, Buruh di Yogyakarta Tuntut Kenaikan UMP Minimal 15 Persen

Kelompok Majelis Pekerja Buruh Indonesia (MPBI) Yogyakarta menggelar aksi memperingati hari buruh atau May Day dengan menyampaikan 16 tuntutan

Baca Selengkapnya

Tanggapi Ucapan Hari Buruh dari Prabowo, Partai Buruh Bilang Begini

3 hari lalu

Tanggapi Ucapan Hari Buruh dari Prabowo, Partai Buruh Bilang Begini

Partai Buruh menanggapi ucapan Hari Buruh 2024 yang disampaikan Presiden terpilih Prabowo Subianto pada Rabu, 1 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

3 hari lalu

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyakini partainya masuk ke Senayan pada pemilu 2029 mendatang.

Baca Selengkapnya

Presiden KSPSI Andi Gani Nena Wea Ditunjuk Jadi Staf Ahli Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

4 hari lalu

Presiden KSPSI Andi Gani Nena Wea Ditunjuk Jadi Staf Ahli Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI), Andi Gani Nena Wea, ditunjuk menjadi Staf Ahli Kapolri Bidang Ketenagakerjaan.

Baca Selengkapnya