Aria Bima PDIP Minta Jokowi Tegas Melarang Mudik di Masa Corona

Selasa, 7 April 2020 05:00 WIB

Ilustrasi pemudik kendaraan roda dua/ motor. Adem Salvarcioglu/Anadolu Agency/Getty Images

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Komisi VI DPR dari PDIP Aria Bima meminta Presiden Jokowi secara tegas melarang mudik dalam masa wabah Corona. Dia khawatir gelombang mudik akan menambah jumlah kasus Corona di daerah.

"Apalagi kondisi faskes (fasilitas kesehatan) di tiap daerah berbeda-beda," ujar Aria Bima dalam keterangan tertulisnya pada Senin, 6 April 2020.

Politikus PDIP tersebut menyatakan, berdasarkan data 2019 jumlah pemudik yang mayoritas berasal dari Jabodetabek mencapai 18,3 juta jiwa. Seandainya total pemudik tahun ini tak jauh berbeda dari tahun lalu bakal terjadi lonjakan jumlah penularan Corona yang cukup besar.

Sebagai gantinya, Bima melanjutkan, Presiden Jokowi bisa menjamin kesejahteraan masyarakat terutama yang kehilangan pekerjaan dengan jaring pengaman sosial.

Dia pun meminta yang pertama, pemerintah mendata jumlah orang yang berpotensi terdampak menggunakan pemodelan teknologi yang sudah dipakai oleh negara-negara lain.

Kedua, pemerintah didorong mengeluarkan anggaran melalui satu pintu.

Adapun yang ketiga, pemberian jaminan terhadap warga terdampak mesti dilakukan sepanjang pandemi Corona berlangsung.

Kemudian yang keempat, pemerintah menerbitkan aturan tentang protokol keamanan aktivitas di luar ruangan secara resmi.

Untuk mengantisipasi gelombang mudik yang tak terbendung, Aria Bima menyarankan pemerintah menyiapkan pengetatan pengamanan.

Dia mencontohkan, pemindaian suhu untuk penumpang angkutan umum dan kendaraan pribadi baik pada saat penumpang naik maupun turun kendaraan.

"Lalu menyiapkan minimal 14 tempat karantina yang berbeda (di daerah)," katanya.

Menurut Aria Bima, pemerintah juga perlu mewajibkan pemudik menggunakan masker. Status pemudik nantinya wajib lapor dan harus melakukan karantina secara mandiri agar tak menularkan Corona.

Terakhir, dia berpendapat, harus diatur agar pemudik, khususnya yang menggunakan angkutan bus umum, tak turun di sembarang titik.

Berita terkait

Presidential Club Bentukan Prabowo Bisa Buka Peluang Jokowi Cawe-cawe di Pemerintahan Mendatang?

5 jam lalu

Presidential Club Bentukan Prabowo Bisa Buka Peluang Jokowi Cawe-cawe di Pemerintahan Mendatang?

Adapun rencana membentuk Presidential Club diungkap oleh juru bicara Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak.

Baca Selengkapnya

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

5 jam lalu

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Anggota DPR Saleh Partaonan Daulay menilai perlu usaha dan kesungguhan dari Prabowo untuk menciptakan presidential club.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

6 jam lalu

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

Siapa pemilik merek sepatu Bata yang pabriknya tutup di Purwakarta?

Baca Selengkapnya

Habiburokhman Sebut Ide Prabowo Bikin Presidential Club Sudah Sejak 2014

6 jam lalu

Habiburokhman Sebut Ide Prabowo Bikin Presidential Club Sudah Sejak 2014

Prabowo disebut memiliki keinginan untuk secara rutin bertemu dengan para presiden sebelum dia.

Baca Selengkapnya

Jokowi Beri Dua Catatan di Rapat Evaluasi Mudik Lebaran 2024

6 jam lalu

Jokowi Beri Dua Catatan di Rapat Evaluasi Mudik Lebaran 2024

Menteri Perhubungan Budi Karya mengatakan 242 juta masyarakat melakukan perjalanan mudik lebaran tahun ini.

Baca Selengkapnya

Dahnil Anzar Yakin Prabowo Bisa Cairkan Komunikasi Jokowi-Megawati-SBY

6 jam lalu

Dahnil Anzar Yakin Prabowo Bisa Cairkan Komunikasi Jokowi-Megawati-SBY

Dahnil menilai Prabowo punya kemampuan untuk menghubungkan mereka.

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Gibran Kompak Bilang Begini soal Wacana Presidential Club Usulan Prabowo

7 jam lalu

Jokowi dan Gibran Kompak Bilang Begini soal Wacana Presidential Club Usulan Prabowo

Wacana presidential club yang sebelumnya disampaikan Juru Bicara Prabowo mendapat respond dari Jokowi dan Gibran.

Baca Selengkapnya

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

8 jam lalu

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

Jokowi menyebut pemerintah baru mampu mencetak 2.700 dokter spesialis per tahun. Sementara pemerintah membutuhkan 29 ribu dokter spesialis.

Baca Selengkapnya

Gibran Dukung Presidential Club Usulan Prabowo: Satukan Mantan Pemimpin

9 jam lalu

Gibran Dukung Presidential Club Usulan Prabowo: Satukan Mantan Pemimpin

Rencana Prabowo membentuk presidential club didukung oleh Gibran. Ia mengatakan pembentukan klub itu untuk menyatukan para pemimpin negeri ini.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Harus Ada Timbal Balik Ekonomi dari Program Pemerintah

10 jam lalu

Jokowi: Harus Ada Timbal Balik Ekonomi dari Program Pemerintah

Presiden Joko Widodo atau Jokowi berharap Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2025 sesuai dengan program pembangunan yang telah direncanakan

Baca Selengkapnya