PKS: Rencana Darurat Sipil Tak Relevan untuk Penanganan Corona

Selasa, 31 Maret 2020 11:07 WIB

Petugas kebersihan menyapu jalan di Jalan Darmo yang ditutup, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu, 28 Maret 2020. Penutupan sejumlah jalan di Surabaya tersebut agar terbebas dari segala aktivitas warga dan kendaraan guna mencegah penyebaran Virus Corona (COVID-19). ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Partai Keadilan Sejahtera menilai rencana Presiden Joko Widodo menerapkan darurat sipil tak relevan untuk penanganan virus Corona. Juru bicara PKS, Fathul Bari menyebut rencana itu terkesan seperti upaya lepas tangan pemerintah dari kewajiban yang telah diatur dalam Undang-undang Nomor 6 Tahun 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan.

"Tidak relevan dengan kondisi wabah saat ini bahkan bisa dianggap sebagai upaya lepas tangan pemerintah dari tanggung jawab lebih besar," kata Fathul dalam keterangan tertulis, Selasa, 31 Maret 2020.

Kebijakan darurat sipil itu kemungkinan merujuk pada Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perpu) Nomor 23 Tahun 1959. Menurut Fathul, penerapan perpu ini malah bisa menimbulkan masalah baru karena tak sesuai dengan prinsip demokrasi.

"Kami akan menentang keras jika status itu malah membuka ruang penyalahgunaan wewenang dan langkah represif dibanding upaya penanganan wabah Covid-19 yang lebih baik," kata Fathul.

Fathul mengatakan pemerintah semestinya fokus saja mengacu pada UU Kekarantinaan Kesehatan dan membuat aturan turunan yang diperlukan. UU tersebut di antaranya mengatur ihwal karantina wilayah seperti yang diserukan banyak pihak dan pembatasan sosial berskala besar, yang kemarin dipilih Presiden Jokowi.

Advertising
Advertising

Menurut Fathul, arahan pembatasan sosial berskala besar itu pun tak jelas karena pemerintah belum menetapkan status kedaruratan kesehatan masyarakat. "Pembatasan sosial berskala besar merupakan respons dari kedaruratan kesehatan masyarakat," ujarnya.

Adapun dalam karantina wilayah, UU Kekarantinaan Kesehatan mengatur bahwa pemerintah bertanggung jawab memenuhi kebutuhan pokok masyarakat dan hewan ternak peliharaan selama masa karantina wilayah. "Misalnya karantina wilayah, segera rampungkan PP terkait hal tersebut, bukan malah seolah mau melepaskan tanggung jawab lalu menyampaikan wacana darurat sipil," ucap Fathul.

PKS menilai kebijakan pemerintah untuk penanganan virus Corona tak jelas dari awal. Bukan cuma menganggap remeh, kata Fathul, pemerintah juga terkesan lebih memikirkan ekonomi ketimbang penyelamatan masyarakat. "Hingga kondisi semakin mengkhawatirkan seperti saat ini pemerintah juga masih belum menunjukkan keseriusan dan kejelasan orientasi kebijakannya," ujarnya.

Berita terkait

PKS Sebut NasDem Bakal Bergabung Usung Imam Budi Hartono-Ririn A Rafiq di Pilkada Depok

2 jam lalu

PKS Sebut NasDem Bakal Bergabung Usung Imam Budi Hartono-Ririn A Rafiq di Pilkada Depok

PKS dan Golkar akan berkoalisi di Pilkada Depok dengan mengusung pasangan Imam Budi Hartono - Ririn Farabi A Rafiq. NasDem dikabarkan akan bergabung.

Baca Selengkapnya

Relawan Tak Menolak Partai Pendukung Anies Gabung ke Pemerintahan Prabowo

10 jam lalu

Relawan Tak Menolak Partai Pendukung Anies Gabung ke Pemerintahan Prabowo

Relawan tak menolak jika partai pendukung Anies-Muhaimin ingin bergabung dengan pemerintahan baru Prabowo - Gibran.

Baca Selengkapnya

Soal Partai di Luar KIM Gabung Koalisi Prabowo, Gerindra Sebut Tak Pernah Punya Masalah dengan PKS

1 hari lalu

Soal Partai di Luar KIM Gabung Koalisi Prabowo, Gerindra Sebut Tak Pernah Punya Masalah dengan PKS

Politikus Gerindra mengatakan belum ada komunikasi langsung dari PKS untuk bergabung dengan koalisi Prabowo.

Baca Selengkapnya

Gerindra Ungkap Gelora Tak Tolak PKS Gabung ke Pemerintahan Prabowo-Gibran

1 hari lalu

Gerindra Ungkap Gelora Tak Tolak PKS Gabung ke Pemerintahan Prabowo-Gibran

Gerindra mengatakan Gelora tak tolak PKS gabung ke pemerintahan Prabowo.

Baca Selengkapnya

PKB Bahas Koalisi dengan PKS untuk Pilkada 2024 di Kota Depok

1 hari lalu

PKB Bahas Koalisi dengan PKS untuk Pilkada 2024 di Kota Depok

PKS Kota Depok membuka peluang bagi partai politik untuk bergabung pada Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Pengamat Nilai PKS Cenderung Jadi Partai di Luar Pemerintahan

2 hari lalu

Pengamat Nilai PKS Cenderung Jadi Partai di Luar Pemerintahan

PKS diprediksi bakal menjadi partai di luar pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Nasdem, PKS, dan Perindo Jajaki Koalisi pada Pilkada 2024 di Sulsel

2 hari lalu

Nasdem, PKS, dan Perindo Jajaki Koalisi pada Pilkada 2024 di Sulsel

Nasdem Sulsel menyatakan komunikasi politik tetap terbuka dengan partai lain guna menghadapi Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Imam Budi Hartono Siap Maju Pilkada Depok 2024, Berharap Bisa Koalisi dengan Golkar

3 hari lalu

Imam Budi Hartono Siap Maju Pilkada Depok 2024, Berharap Bisa Koalisi dengan Golkar

Imam Budi Hartono sudah memegang surat keputusan dari DPP PKS untuk maju Pilkada Depok 2024 dan berharap bisa berkoalisi dengan Golkar.

Baca Selengkapnya

Analis Politik Sebut Depok Krisis Tokoh Hadapi Dominasi PKS

3 hari lalu

Analis Politik Sebut Depok Krisis Tokoh Hadapi Dominasi PKS

Kota Depok sampai saat ini dinilai masih krisis calon pemimpin. Apalagi untuk melawan dominasi PKS dalam Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Ketua DPW PKS Jakarta Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur

3 hari lalu

Ketua DPW PKS Jakarta Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur

Bursa calon gubernur Daerah Khusus Jakarta dari PKS mulai ramai. Salah satunya Ketua DPW PKS Jakarta Khoirudin.

Baca Selengkapnya