Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Jabar drg Marion Siagian telah menyerahkan test kit kepada Direktur Medik & Keperawatan RSHS dr. Nucki Nursjamsi di RSHS, Rabu 25 Maret 2020. (Foto: Doc. Humas Jabar)
TEMPO.CO, Bandung - Pemerintah Jawa Barat membuka pintu pendaftaran tes masif Covid-19 bagi warganya lewat aplikasi Pikobar mulai Kamis lalu, 26 Maret 2020.
Aplikasi itu bisa diunduh menggunakan telepon pintar berbasis Android. Fitur pendaftaran dibuka di aplikasi Pikobar sejak Kamis, 26 Maret 2020, untuk menghindari kerumunan orang.
“Ini (tes masif) hanya untuk sekian persen, maka kami seleksi,” kata Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, dikutip dari keterangan tertulisnya, Jumat, 27 Maret 2020.
Pendaftarnya membludak. Hingga Jumat, 27 Maret 2020, sekitar pukul 14.00 WIB jumlah pendaftar tes masif via aplikasi Pikobar menembus 10 ribu orang.
“Kalau enggak ada gejala, enggak punya riwayat bepergian ke daerah terpapar COVID-19 dan kontak langsung dengan positif COVID-19, serta enggak pergi ke empat klaster penularan COVID-19 di Jabar, itu tidak diprioritaskan,” kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Jawa Barat Setiaji dalam keterangan tertulisnya.
Pendaftar tes masif via aplikasi wajib melewati proses skrining, salah satunya lewat fitur Periksa Mandiri dengan di aplikasi yang sama, Pikobar.
Fitur Periksa Mandiri, yang dinamai Prixa, berjalan dengan teknologi AI yang akan menilai keluhan penyakit diduga Covid-19. Pendaftar wajib mengunggah hasil pemeriksaan Prixa tersebut pada saat mendaftar tes masif via aplikasi tersebut.